07

6.5K 759 26
                                    

percayalah, aku nulis part ini sambil ngerjain tugas :") semenjak daring guru-guru di sekolah aku makin ga manusiawi. tugas sehari bisa sepuluh, mana deadlinenya cepet :")

aku nyuri-nyuri waktu istirahat. ya walaupun tangan aku pegel karna nulis (di sekolah aku ga dibolehin pake word, harus tulis tangan. kecuali ulangan, karena ulangan kita pake forum)

ngomong-ngomong aku terharu, banyak banget yang baca (ㄒoㄒ) padahal ini cerita abal-abal doang hiks... aku sayang kalian ♡


happy reading...





Ten terkejut saat melihat dari kamera interkom, Jaehyun yang sedang menggendong Taeyong.

Dengan cepat model berdarah Thailand itu langsung membuka pintu apartemen. Setelah pintu terbuka, Ten memberikkan gestur agar Jaehyun membawa Taeyong ke dalam.

Jaehyun masuk dan langsung membawa Taeyong ke kamarnya lalu membaringkannya di kasur. Setelah itu Jaehyun keluar.

"Apa yang terjadi?" tanya Ten sambil mengisyaratkan Jaehyun untuk duduk di sofa yang ada di sebrangnya.

Jaehyun mendudukan diri di sofa dan menghela nafas. "Tidak ada"

"Taeyong hyung masih belum memaafkanmu, Jaehyun-ssi?"

"Entahlah, tapi seperti iya"

Ten mengenyrit. "Lalu kenapa kalian bisa kembali selarut ini kalau dia masih belum memaafkan dirimu?"

Jaehyun tersenyum kecil, terlihat pedih. "Boleh aku bertanya?"

"Apa?"

"Lee Minhyung..."

Deg.

"...itu siapanya Taeyong?"

Ten mendadak gugup.

"Kau mendengar nama itu dimana?"

"Tadi Taeyong mendapatkan telfon dengan mengatas namakan Lee Minhyung. Taeyong... dia..."

"Dia?"

"..memanggil si Minhyung ini dengan kata sayang" kata Jaehyun.

Ten menghela nafas pelan, berusaha menghilangkan gugupnya. "Aku juga baru tau" katanya setenang mungkin.

Jaehyun memijit pangkal hidungnya. "Ku dengar Johnny kesini"

"Iya tadi. Wendy noona menyuruhku memeriksa baju yang mau dia rilis. Padahal aku hanya modelnya"

Jaehyun mengangguk. "Baiklah, aku pulang dulu"

Ten mengangguk. Dia lalu mengantar Jaehyun sampai ke pintu depan

"Jaehyun-ssi"

"Hm?"

"Jangan pernah mempermainkan Taeyong hyung lagi, beban hidupnya sangat berat"

"Maksudmu?"

"Suatu hari pasti kau akan tau"

Lalu Ten menutup pintu apartemen, meninggalkan Jaehyun dengan setumpuk pertanyaan dalam kepalanya.

Antara Kita [Jaeyong] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang