14

5K 509 1
                                    

happy reading..


Johnny menatap seluruh isi ruangan yang sekarang dia tempati. Tidak, ini bukan apartemen. Ini ruangan pribadi milik Ten di kantor agensi pusat.

Mereka berdua tiba di Korea tiga jam yang lalu dan langsung pergi ke agensi untuk memberikan beberapa laporan kecil.

Johnny meneguk air mineral yang sedari tadi dia genggam. Terhitung sudah hampir sejam Ten meninggalkan dirinya disini.

Karena bosan, Johnny berdiri dan menyusuri setiap sudut ruangan yang lumayan besar itu. Satu hal yang membuat Johnny takjub adalah Ten benar-benar suka dengan seni. Hampir seluruh dinding ruangan pribadi miliknya di penuhi oleh karya seni, entah itu lukisan berbagai jenis hingga patung berbagai macam ukuran pun ada.

Eits, jangan salah. Ruang pribadi Ten tetap memiliki perabot layaknya tempat tinggal. Hanya saja, semua perabot itu tetap memiliki unsur seni.

Johnny berspekulasi, sepertinya beberapa gambar yang terlukis pada perabotan di ruangan itu di buat langsung oleh Ten.

"Benar-benar penggila seni" kata lelaki tampan itu. Dia kemudian terfokus pada sebuah kotak kaca yang melekat pada sisi dinding, di sana berisi empat bingkai. Dua di antaranya sudah terisi dengan foto.

Ada sebuah tulisan kecil di bawah kotak kaca itu.

Dibuat dengan penuh cinta untuk orang yang dicinta. Untukmu, dariku Ten Lee

Setelah membaca tulisan tadi, dia langsung melirik benda yang ada di dalam sana. Dia yakin 100% kalau bingkai itu dibuat sendiri oleh Ten. Karena dia tidak pernah melihat bingkai dengan model ataupun corak seperti itu.

Bingkai pertama berbentuk abstrak dengan sudut yang tidak berarturan, berwarna pastel yang di lukis secara acak namun sangat indah. Bingkai itu diisi dengan foto keluarga inti Ten saat lelaki itu masih menjadi model rookie.

Bingkai kedua memilik bentuk seperti bunga matahari tak bertangkai. Bentuk kelopak itu benar-benar dibuat seperti bunga matahari asli dengan warna kuning khas bunga matahari. Foto Ten, Taeyong dan seorang pria lah yang mengisi bingkai itu.

"Woah, bos mereka benar-benar awet muda" guman Johnny. Yup, pria yang di foto tadi adalah pendiri agensi yang menaungi Ten. Mereka menganggilnya Kim sajangnim.

Bingkai ketiga berbentuk seperti bingkai pada umumnya namun berhias rantai besi yang ditempeli bunga-bunga kering di setiap jengkalnya. Sepertinya Ten masih belum memiliki foto yang tepat untuk mengisi bingkai itu.

Bingkai terakhir adalah bingkai paling simpel. Bingkai berbentuk persegi berwarna krem dan berhias bungai daisy di sudut kiri atas dan sudut kanan bawah. Bunga itu di tata sedemikian rupa hingga terlihat sangat kontras dengan warna bingkai. Sayangnya, bingkai tersebut juga masih kosong.

Johnny menghentikkan aktivitas melihat-lihat ruangan Ten saat ada sebuah ketukan di pintu. Dengan cepat Johnny menuju pintu dan membukanya.

Dia agak terkejut saat mendapati seorang remaja berkulit tan yang berdiri dengan senyuman cerah di depannya.

"Perlu sesuatu?"

Remaja itu menggeleng kecil. "Bunda menyuruhku untuk memberikan ini untuk dirimu dan Ten sunbaenim" dia menyodorkan sebuah kotak sedang berwarna coklat.

Johnny terlihat binggung.

"Namamu Johnny kan?" tanya.

Johnny mengangguk.

Antara Kita [Jaeyong] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang