2k+ word
happy reading.
Yuta terus memperhatikan Winwin yang baru saja duduk setelah menata makanan di meja. Makanannya tidak terlalu banyak, oleh sebab itu Yuta tidak membantu.
Yuta meraih tangan Winwin dan mengusap lembut. Sedangkan Winwin tidak menolak dan hanya membiarkan sembari mengotak-atik ponselnya, berniat menelfon seseorang.
"Halo ge?"
"Kau dan Jisung tidak datang sarapan?"
"Jisung menahanku dikamar"
Winwin menghela nafas. "Dia sedang apa memangnya?"
"Memelukku"
"Cih, bucin"
"Sepertinya aku ak—ahh~"
Winwin terkejut. "Apa yang kalian lakukan?" tanyanya.
Yuta yang masih saja mengelus tangan Winwin langsung bersmrik sembari mendengar percakapan yang lumayan bisa di tangkap telinganya.
"J-jisung di—ahhhh Park Jisungmhh"
"Astaga, Jisung jangan dulu" panik Winwin.
Yuta semakin tersenyum.
"Ge, a-aku—hmm~Dong Chenle kau membuatku gila" suara Chenle dipotong oleh erangan seorang lelaki yang sudah dipastikan ada erangan Park Jisung.
Winwin yang mendengar erangan itu langsung memutuskan panggilan dan menatap ponselnya horor. Jisung ternyata punya sarapan lain disana.
"Adikku yang malang" gumannya. Namun beberapa saat kemudian dia terkejut saat menyadari Yuta yang sudah mengendus lehernya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Winwin, berusaha menghilangkan gugupnya.
Yuta menatap mata Winwin sebentar lalu tersenyum tipis. "Erangan tunangan adikmu lumayan juga"
"Hah?"
"Desahan adikmu juga, lumayan"
Winwin menatap Yuta aneh. "Kau menyukai anak kecil?"
Yuta terdiam sejenak lalu dia berdiri dan menarik Winwin ke arah sofa.
"Jika kau adalah anak kecilnya, maka iya" kata Yuta setelah menindih Winwin di sofa.
Winwin merona. "A-apa sih, sudah minggir aku mau sarapan"
"Tidak mau sarapan denganku?"
"Ini kan mau sarapan"
"Kau terlalu polos..
...dan aku suka itu"
"Hah?"
Yuta tersenyum lebar lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Winwin. "Selamat makan" katanya dengan nada berat.
"Y-yuta?"
"Tidak lebih dari sebuah tanda, baby Winnie"
Kepada nona Wendy, semoga anda tidak kaget saat melihat sekretaris tercinta anda menutupi lehernya.
-
Winwin menutup mata sembari menahan suara miliknya. Dia sudah merinding sejak lima menit lalu.
Sentuhan Yuta, membuat tubuhnya menjadi lemah.
Yuta yang sangat ingin mendengar suara indah Winwin makin gencar melakukan sentuhan di tubuh lelaki manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita [Jaeyong] ✓
FanfictionPekerjaan Taeyong membuatnya harus terus menemani dan mengatur jadwal Ten sang model terkenal. Semuanya berjalan lancar hingga saat Ten melakukan pemotretan di Chicago. "Lama tidak bertemu" "Maaf tuan, aku harus cepat" Cast : -Lee Taeyong -Jung Jaeh...