#2 Jealous Baby

11K 835 35
                                    

Kini usia Jisung sudah menginjak 3 tahun. Minho memilih meneruhskan usaha mainan milik ayahnya yang sempat diambil alih oleh Mina karena dulu Minho masih kecil dan tidak tahu menahu tentah perusahaan.

Minho merapikan baju yang ia kenakan di depan cermin besar.

Jisung yang melihat sang papa di balik pintu memilih untuk menhampiri dengan langkah kecil yang tergesa-gesa dan berakhir memeluk kaki sang ayah.

“papa mau kemana?” Jisung menarik-narik celana bahan yang dipakai Minho dengan mata bulat yang pengerjap-ngerjap lucu.

“gemes banget anak papa, papa mau pergi dulu sama tante lia, Jiji dirumah dulu ya sama ibu” Minho mengangkat tubuh kecil itu kedalam gendongan dan mencium habis pipi gembul Jisung.

“uhh nggak mau, maunya sama papa” jisung kecil merengek sambil menyembunyikan wajah diceruk leher Minho.

Hahh padahal Minho ingin menghabiskan hari liburnya dengan sang kekasih, tapi apa daya jika si kecil mulai merengek, sudah dipastikan dia tidak akan berhenti sampai kemauannya terpenuhi.

“kenapa mau sama papa? Hm?”

Jisung menatap Minho dengan menaikkan kedua alisnya dan bibir dilengkungkan ke bawah seperti hendak menangis.

“baiklah-baiklah jisung ikut papa” akhirnya Minho mengalah dan mengecup kedua kelopak mata Jisung kecil.

Jisung terkekeh atas perlakuan papanya dan melingkarkan tangan ke leher sang papa.

***

Minho mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kafe. Tak jauh dari tempatnya berdiri Lia melambaikan tangannya, Lia terkejut setelah menyadari kehadiran sosok kecil di gendongan kekasihnya. Minho berjalan mendekat.

“maaf ya menunggu lama”. Minho melepas pelukan Jisung dan mendudukkannya di kursi.

Tapi Jisung dengan sigap menarik kerah kemeja papanya tidak ingin diturunkan “daddy..” Jisung menggelengkan kepalanya dengan wajah menahan tangis.

Ohh ayolah selalu seperti ini setiap Minho menjalin hubungan dengan seseorang, Jisung kecil akan terus mencuri perhatian papanya lebih dan lebih. Minho menghela napas panjang dan kembali membawa Jisung ke dalam pelukannya.

Minho menatap Lia seperti mengatan “see? Beginilah anakku jika aku bertemu dengan kekasihku” Lia memang sudah tau kebiasaan Jisung meski belum pernah bertemu, Minho yang memberitahunya.

“tidak apa-apa” Lia tertawa renyah.

Minho memang mengatakan kepada teman-temannya bahwa Jisung adalah anaknya maksudnya Minho tidak mengatakan bahwa Jisung bukan anak kandungnya. Selain karena menjaga nama baik Eunbi, Minho juga sudah menganggap Jisung sebagai darah dagingnya sendiri.

“—Jisung mau pesan apa?”

Yang ditanya hanya menoleh menatap lawan bicara, Lia tersenyum manis di sebrang sana “tante yang cantik, tapi aku tidak akan membiarkanmu mengambil daddyku” batin Jisung, dia menolehkan kepalanya bersembunyi di dada bidang Minho.

Lia sedikit kecewa dengan perlakuan Jisung terhadapnya, Minho paham dengan perubahan mimik Lia, dia segera melemparkan senyum untuk menengkan.

Minho mengangkat tangan memanggil pelayan.

“cheese cake dan americano, kamu pesan apa sayang?” Minho mengalihkan pandangan ke Lia.

Jisung tau yang dimaksud sayang di sini adalah kekasih baru papanya.

Jisung mengerucutkan bibir mungilnya sambil terus memainkan kacing kemeja Minho, dia iri karena papanya tidak pernah sekalipun memanggilnya dengan sebutan sayang, karena Minho hanya akan memanggilnya Hannie  jika merasa gemas dengan tingkahnya.

“umm, hot chocolate”

Minho menyeringai, memikirkan rencana yang akan ia lakukan, ia penasaran dengan respon yang anaknya berikan.

“ehem, jadi kapan kamu wisuda?” ya, Lia adalah mahasiswa tingkat akhir dan dia sudah menyelesaikan skripsinya tanpa hambatan.

“dua minggu lagi, apa kamu akan datang? Bersama Jisung juga??” Lia menatap Minho dengan penuh harap, sebenarnya Lia suka dengan anak kecil tapi jika anak kecilnya seperti Jisung Lia bisa apa? bahkan melihat wajahnya saja Jisung enggan.

“Hm tentu, rencananya aku akan melamarmu tepat setelah wisuda”

CTAK!!

Kancing kemeja Minho terlepas, menampilkan dada mulusnya yang kini membuatnya terlihat seperti om-om pedo, untung dada Minho mulus tanpa bulu, jika tidak?

Jisung terlalu kuat melintir kancing papanya. Bagaimana tidak? Jisung terkejut, papanya akan melamar seseorang tanpa meminta persetujuan darinya.

Minho menatap anak manisnya seolah-olah ia akan marah, Jisung yang mendongak kini kembali menyembunyikan wajah di dada sang papa dengan isakan kecil.

Lia yang melihatnya bingung harus melakukan apa. Jelas-jelas dia sudah ditolak mentah-mentah oleh calon anaknya.

“hiks Hannie mau pulang~” suara Jisung teredam tapi Minho dapat mendengarnya dengan jelas.

Minho menghela napas berat “maaf Lia aku harus pulang, kita akan membicarakannya nanti” Minho menepuk kepala Lia lembut.

Minho berjalan menuju kasir guna membayar pesanannya yang bahkan belum tersaji di atas meja.

Lia menatap kekasihnya yang kini memasuki mobil dengan Jisung yang masih setia digendongan “haahh kenapa Minho mengajaknya jika akan berakhir seperti ini”

05/11/20

Baby Boy | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang