#12 Black Box

6.5K 567 65
                                    

Jisung berjalan memasuki taman kota, cahaya senja yang tertutup oleh dedaunan rindang membuat suasana menjadi lebih gelap dan dingin

Ia mengusap lengan menggunakan telapak hangatnya, menengok kanan kiri mencari keberadaan lelaki yang akan ia temui

Rambut blonde kriting membuat Jisung mudah menemukannya, duduk menghadap air mancur membelakangi Jisung

Ia mengendap endap dari belakang hendak mengagetkan yang lebih tua

“CHAN!” Jisung berteriak dan memegang pundak Chan

“udah dateng” Chan nampak biasa saja

Jisung mendengus mendengar respon yang tak ia inginkan

“nih” Chan menyodorkan cup berisi americano panas,

"thanks Chan" Jisung menerimanya dengan senang hati

“tumben ngajak ketemu?” Diusapnya pucuk kepala yang lebih kecil

“hum, Jisung mau nanya, apa Chan pacaran sama papa?” Jisung menatap telak mata Chan

Chan menghentikan elusannya dan mengalihkan pandangan, Chan bingung harus memberi jawaban seperti apa, karena ia tau jika Minho menyembunyikan orientasi seksualnya dari Jisung

Lama tidak mendapat jawaban akhirnya Jisung bercerita bagaimana ia dapat menyimpulkan mereka berkencan

Chan yang mendengarnya terbelalak kaget, ia pikir Minho sudah melupakannya

Chan merutuki kecerobohan Minho, jika sudah begini mau tidak mau ia harus menceritakan yang sebenarnya pada Jisung

Setelah mengetahui kebenaran dari mulut Chan, Jisung merasa lega karena papanya tidak berkencan dengannya

“jadi Chan putus sama papa karena kehadiran Jisung?”

“maaf” sebenarnya Chan tak ingin menceritakan bagian itu, tapi pasti Jisung akan bertanya mengapa mereka putus

“tapi papa bener loh Chan, Jisung emang bukan anak kandung papa”

Chan menegakkan tubuh, rasa bersalah merayapi hatinya
Ia masih ingat bagaimana Minho memohon sambil menangis di hadapannya untuk percaya, tapi ia malah menuduh Minho yang tidak tidak dan berakhir dengan perpisahan

Jika saja ia percaya, pasti ia sudah memiliki keluarga kecil, dengan Jisung di dalamnya

“lalu orang tua kandung Jisung siapa?” chan menyesap kopi hitamnya yang mulai mendingin

“Jisung gak tau dan gak mau tau” jisung memainkan kedua ujung kakinya yang berbalut sepatu hitam

“—setelah Chan tau kalo Jisung bukan anak kandung papa, apa.. Chan bakal balik sama papa?” Jisung menggigit bibir bawahnya

Chan menggeleng “kan Chan udah punya Seungmin”

Jisung mengangguk dan tersenyum bahagia, sesuai harapan

“kenapa? Seneng banget kayaknya?” Chan tersenyum menggoda si manis

“hehe soalnya Jisung gak perlu berbagi kasih sayang papa sama orang lain”

Egois memang, tapi Jisung tak akan pernah berubah, ia akan selalu berusaha menguasai kasih sayang Minho, hanya untuknya

***

“habis dari mana?” Minho menyambut kedatangan Jisung dengan nada ketusnya sambil melihat jam dinding yang menunjuk pukul 10

“habis dari taman kota” cicit Jisung

“sama siapa?”

Jisung bergumam dan menunduk dalam

“sama siapa hm? tatap mata papa”

Minho mengangkat dagu Jisung
Jisung dapat melihat sorot amarah dari mata sang papa, tanpa pikir panjang ia langsung memeluk dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang yang lebih tua

“papa jangan marah, please” Jisung mengulur waktu untuk mencari jawaban yang tepat, tidak mungkin kan Jisung bilang habis bertemu Chan setelah kejadian tadi pagi

“ini jaket siapa?” tanya Minho sambil menarik kecil jaket bagian belakang

“ah ini jaket Guanlin” senyum terukir di wajah Jisung saat ia memandang jaket hangat yang melekat ditubuhnya

Wajah Minho mengeras “jadi habis keluar sama guanlin, sampai lupa waktu?”

“bukan, bukan sama guanlin tapi—“

“kalian ngapain? pacaran?”

Jisung melepaskan pelukan, kenapa papanya menuduh yang tidak tidak?

“kenapa papa bilang gitu?”

“apa papa salah? Kamu gak pernah pulang selarut ini kalau sama Felix”

“Iya Jisung gak pernah pulang larut kalau sama Felix, tapi pulang pagi”

Jisung kesal, papanya menyebalkan akhir akhir ini

Padahal dulu Jisung yang sering menginap di rumah Felix papanya biasa saja, kenapa sekarang pulang larut dengan Guanlin dipermasalahkan

Minho belum tau aja kalau Felix udah ngelakuin yang lebih daripada Guanlin

Ia berjalan menghentak menuju kamar, meninggalkan Minho yang tetap pada posisinya

Minho mengusak rambutnya frustasi, ia tak tau mengapa jadi sering memarahi dan menuduh Jisung tanpa bukti yang jelas

Minho memutuskan menuju dapur membuatkan segelas susu hangat untuk putranya sebagai permintaan maaf

***

Jisung mengusak surainya yang basah dengan handuk. Keramas membuat suasana hatinya kembali bagus

Ia keluar kamar mandi dan  mendapati sang papa duduk menunduk di kursi belajar dengan posisi membelakannginya

Jisung bersumpah tidak akan mengajak papanya bicara sebelum papanya yang mulai, ia memilih berjalan keluar kamar

Sebentar, tiba tiba Jisung mengingat sesuatu dan menengok kebelakang tepat di mana Minho berada

shit!” Jisung mengumpat kecil

Minho menutup kotak hitam di pangkuannya dan mengembalikannya ke tempat semula, kolong meja

2/12/20

Baby Boy | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang