#20 Glow In The Dark

5.7K 418 27
                                    

Setelah kejadian minggu lalu, kejadian dimana mama kandungnya melontarkan kalimat yang kini menjadi kalimat yang paling Jisung benci, Jisung menjadi lebih banyak diam

Tidak ada lagi godaan yang keluar dari bibir tipisnya, ia total bungkam seolah olah hubungan mereka normal layaknya papa dan anak

Ia tak lagi menyentuh sang papa, menyentuh dalam artian lain tentu saja,

ia pun menolak dan menampik sentuhan sang papa di tubuhnya, ya kecuali di malam terakhir pergumulan keduanya

“Jii!”

Jisung memutar bola mata malas, ia meletakkan dengan kasar buku yang menampilkan rumus matematika yang sedari tadi ia hafalkan

Papa selalu mengganggu, berusaha mengalihkan perhatiannya, padahal sebelumnya ia telah sepakat untuk tidak mengganggu Jisung selama masa UAS

“kenapa lagi?”

Si manis menatap jengah laki laki yang bertengger dia ambang pintu kamarnya

“temenin papa belanja, gak boleh nolak”

“tapi jisung lagi belajar paaa” jawab Jisung memelas

“ini hari sabtu ji, masih ada hari minggu buat belajar”

“akh! Iya iya, papa keluar dulu, Jisung mau ganti baju” Jisung tau tidak ada gunanya berdebat dengan sang papa, jika diteruskan sudah dipastikan akan mengancam uang jajannya

“yang nyuruh dapet nilai bagus siapa, yang gak bolehin belajar siapa” si manis mengomel sembari mengganti pakaiannya

***

Pasangan papa dan anak tersebut berjalan beriringan memasuki mall yang berjarak 2,3 km dari rumah

Minho sedikit risih dengan pandangan orang orang saat melihat ke arahnya dan juga Jisung

Pasalnya mereka nampak menonjol karena style yang kontras ditambah paras keduanya yang tampan

Jisung dengan pakaian full hitam, membuat dirinya nampak swag namun tetap manis di saat bersamaan

Sedangkan Minho memakai kaos putih dan bawahan jeans biru muda yang terlihat cool

“bentar ji, tunggu sini” Minho memasuki sebuah toko

Jisung menunggu sembari bersandar melihat orang yang lalu lalang, Jisung merasa hidup berada diantara keramaian

Seminggu penuh dirinya hanya di rumah dan pergi ke sekolah hanya mengerjakan soal ujian beberapa jam, kemudian mengurung di kamar lagi untuk belajar

Membosankan

Tuk

Jisung mendongak ke arah yang lebih tua, pandangan matanya terhalang visor topi yang berhiaskan ring besi di sisi kiri.

“kenapa Jisung pake ini?”

“papa nggak mau kamu dilihat banyak orang” bisik Minho di telinga

Jisung mencebik, sejak kapan papanya seposesif ini, lagian yang dilihat siapa yang pake topi siapa?

Menurut Jisung wajah papanya lah yang menarik pandangan wanita, bukan dirinya

Tapi Jisung tak peduli, lagian Jisung yakin berkat topi ini penampilannya menjadi lebih keren dibanding sebelumnya

“emang papa mau belanja apa?” tanya Jisung sembari menyamakan langkah sang papa

“belanja kebutuhan dapur” jawab Minho santai

“wha—t?! Terus kenapa nggak parkir di dekat car*refour tadii?” Minho parkir di depan yang mana mereka harus berjalan cukup jauh agar sampai di tempat tujuan

“biar kamu jalan ji, emang nggak capek bokong buat duduk terus?” Minho meremat bongkahan sintal di sampingnya sekilas

Jisung menggertakkan giginya kesal dan menunduk menahan malu, beruntung dirinya memakai topi

Selama berbelanja Jisung hanya mengekor di belakang sang papa mendorong trolley sembari mengingat kembali rumus yang telah ia hafal

Ia harus belajar lebih giat sekarang mengingat nilai UAS menjadi taruhannya.

Ia bertaruh dengan sang papa jika nilainya kali ini tidak bisa melebihi Guanlin, maka ia tidak boleh meminta jatah kepada sang papa.

Dan ia harus menunggu Minho yang meminta, Si manis bisa gila jika hal tersebut benar terjadi, bisa bisa hanya sebulan sekali mereka berhubungan intim

“Ji” Minho melambaikan tangan di depan wajah Jisung

“e-eh iya pa?” ia menatap sang papa dengan wajah cengo

“nglamun aja, kamu suka yang mana?”

Jisung mengikuti arah pandang sang papa, ow coba lihat apa yang Minho tanyakan, ia mengamati satu persatu, memilih mana yang sekiranya belum pernah dicoba

“uwah, Jisung mau yang glow in the dark!” jawab Jisung antusias, ia baru pertama kali tau yang seperti itu

Yang lebih tua menunduk dan menutup setengah wajahnya

Jisung kebingungan “kenapa?” kemudian ia melihat sekeliling yang menatapnya dengan berbagai macam pandangan, ada yang gemas, ada yang sedikit aneh ada juga yang tak peduli

Buru buru si manis menurunkan topinya, ia lupa jika berada di tengah keramaian, ah sial ia terlalu excited saat memilih kondom.

***

Jisung tak henti tertawa mendengar omelan sang papa sepanjang perjalanan pulang hingga sampai rumah

Ia merasa bersyukur dan berterimakasih kepada topinya yang telah menyelamatkan dari rasa malu

“heheh iya daddy, nggak gitu lagi”

Si manis menyodorkan bibirnya yang langsung disambar oleh yang lebih tua

Minho menenteng dua tas berukuran besar di kedua sisi, si manis sudah bilang ingin membantu tapi Minho menolak, ia tak mau Jisungnya kelelahan

Cklek

Jisung membuka pintu dan mempersilahkan Minho untuk masuk duluan

“eh? mama? Kok udah pulang ma?” tanya Minho, ia mendekati sang mama yang tengah memotong buah, kemudian meletakkan barang belanjaannya di meja pantry

“iya, mama mau ambil barang, sama mau nengok kalian berdua”

Jisung yang mendengar percakapan di dalam buru buru menutup pintu kemudian berlarian memeluk sang ibu

“Jiji! Papamu merawatmu dengan baik kan selama ibu nggak ada?” Mina memeluk tak kalah erat, ia merindukan cucu kecilnya

Yang ditanya hanya menggangguk

Minho mencibir jawaban macam apa itu? Ia beralih menuju kulkas

Jisung duduk manis di kursi pantry sambil memasukkan potongan buah kedalam mulutnya, sesuai perintah sang ibu

Sedangkan Mina mengeluarkan bahan makanan yang minho beli

“ji, ini punyamu?” tanya Mina sambil menunjukan kotak berwarna hitam

Jisung hampir tersedak “b-bukan bu, mana ada Jisung pake gituan” ia tertawa dalam hati mampus sang papa ketauan

“punya minho?” tanya Mina pada Jisung yang hanya mengedikkan bahu tidak peduli

“ho kenapa beli ginian?”

Minho menengok, ia melihat benda yang digoyang goyangkan Mina dalam ngenggaman

“oh, itu buat jaga jaga kalo Minho main di tempat Changbin” jawab Minho santai

Hmm Jisung mengangguk angguk, boleh juga akting sang papa

Mina memiringkan kepala, ia merasa janggal, sejauh ini tidak ada laporan putranya keluar malam selama sepeninggal dirinya

.
.
.

,

23/12/20

Baby Boy | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang