#3 Cry Baby

8.9K 735 39
                                    

Minho tak langsung menjalankan mobilnya, ia menepuk-nepuk pantat Jisung agar berhenti menangis.

“kenapa? Hm?” Minho mengangkat dagu Jisung agar menatapnya.

Jisung mengalihkan pandangan yang sempat bertatapan dengan manik tajam papanya “uhh, daddy tidak meminta ijin Hannie dulu sebelum melamar tante tadi”.

Minho senyum miring, ia sudah tau akan seperti ini, lucu sekali putra kecilnya padahal Minho hanya main-main dengan perkataannya.

“Hannie, lihat papa” Minho menghadapkan wajah Jisung agar menatapnya dan menghapus air mata yang masih mengalir deras.

“hmm” Jisung memejamkan matanya, menikmati usapan Minho di pipi gembilnya.

“papa janji tidak akan menikah tanpa persetujuan dari Hannie” Minho berusaha meyakinkan Jisung melalui tatapan matanya.

Mata jisung mengerjap, menatap lulus ke manik sang ayah, ia yakin papanya tidak akan berbohong.

Jisung berdiri dengan kaki kaki yang bertopang di kedua paha Minho kemudian memeluk leher Minho erat

“I love you dad”

“Love you more baby” Minho memejamkan mata dan mengelus punggung kecil Jisung.

***

Minho menginjakkan kaki memasuki ruangan yang penuh cahaya yang bergerak abstrak.

Minho mendatangi klub milik sahabatnya—Changbin tepat jam 9 malam, tentu saja setelah menidurkan anak manisnya.

“yoo~ tumben lo mampir ho?” sapa Changbin sambil mengangkat tangan dan bertos ria dengan Minho.

“hm ada yang mau gue bicarain”

“lempeng banget muka lo, kenapa? Lo udah lama gak main ke sini tapi sekalinya dateng muka lo kek mau bunuh orang”

“anak gue bin, dia tetep gak ngijinin gue nikah”

“oh masalah itu lagi, ini udah yang ke lima kalinya lo dateng ke gue dan lo cuma ngomongin itu”

“hehe ya maaf, gue mau minta tolong sama lo”

“apaan?”

“cariin gue cewek yang masih virgin, buat partner sex gue” Minho memang tidak suka memakai barang secara bergantian, termasuk masalah seperti ini.

Changbin membulatkan matanya terkejut “seriusan lo ho??”

Minho mengusak rambutnya ke atas menampilkan kening yang membuat hati readers bergeser

“ya mau gimana lagi? masak gue mau nyolo seumur hidup?”

Changbin tertawa sampai menangis mendengar pernyataan pasrah sahabatnya, Minho memutar bola matanya malas.

“lo sih, makaya bikin anak kalo udah nikah, susah sendiri kan lo” Changbin berusaha meredakan tawanya

“berisik, jadi gimana?”

“lo mau yang masih virgin dan tentunya lo mau dia buat lo doang kan? Lo tau kan maksud gue?”

“iyee gue tau, gue bakal bayar berapa pun untuk itu, setelahnya itu jadi urusan gue sama partner gue”

“oke bagus. Kayaknya gue ada, lusa gue atur ketemuan lo” Changbin mengangguk-ngangguk dengan senyum lebarnya.

“oke, kalo gitu gue pamit” Minho beranjak keluar dari klub.

“ho langsung balik?? Gak mau main dulu?” Changbin mengerakan suaranya agar tidak teredam oleh dentuman musik.

Minho hanya mengangkat tangan sebagai balasan.

Ya, sejak memiliki Jisung, Minho tidak pernah sekalipun bermain-main di klub atau sekedar nongkrong dengan teman-temannya, ia terlalu sibuk mengurus pekerjaan dan malaikat kecinya sampai ia mempunyai prinsip kebahagiaan Hannie adalah kebahagiaannya juga.

05/11/20

Baby Boy | MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang