1

20.1K 863 107
                                    

Halo, kalian gak sabaran ya sama Sequel...heran baru juga tadi end nya:b, tapi gapapa karena itu tandanya kalian suka cerita Ryn, mueheheh.

Don't Forget to Voment and Follow, Cheese👍.

Author Pov.

Alby duduk di kursi miliknya, yang berposisikan di dekat jendela kelas, yang langsung mengarah ke lapangan Sekolah, dia sedang memikirkan gadis yang bernama Sheeva tadi.

Wajahnya sangat cantik, Alby sampai terpesona melihatnya "Eh..dia di kelas mana ya?" Tanya Alby pada dirinya sendiri.

Brak!

"Woilah Dirga, melamun aja lo"

Alby mendengus kesal dan mendongak, menatap datar Steven yang datang bersama Farhan dan Raju "Apaan sih lo pada, ganggu aja" Ketus Alby seraya bersidekap dada.

Steven merangkul bahu teman jahanamnya itu "Lo tau gak, ada mainan baru loh" Ucap Steven, Alby tak perduli dengan apa yang Steven katakan.

"Bodo amat" Ketusnya dingin, dia memilih memakai kedua airpodnya dan mendengarkan musik, memang ini kegiatan Alby jika berada di sekolah.

Jika tidak bolos, di akan tidur di kelas seharian, tak ada yang berani menegurnya, oke siapa yang mau memancing amarah si beruang Grizzly itu.

Steven mendengus malas, dia menatap Farhan dan Raju "Dia gamau, yaudah kita aja yang kesana, dari yang gue denger doi cantik bangeut gila" Oceh Steven kemudian berdiri dan mendekati kedua temannya itu.

"Iya kah? setau gue Darmasari ceweknya gak ada yang cantik, mentok yang cantik itu Odice pacarnya Zova si Ketua Osis" Ucap Farhan seraya menaikan kaca-matanya yang melorot.

Steven mengangguk semangat "Doi cantik banget asli, gue gak sabar ih pengen minta nomer WA nya" Steven terlihat berbunga-bunga saat ini.

"WOY, NYANYI AJALAH YOK" Teriak Raju seraya mengeluarkan speaker bluetooth milik ayahnya, Pak Mutu yang tak lain adalah Satpam sekolah.

Steven dan beberapa begajulannya IPS 2 berkumpul di depan kelas, menghidupkan musik yang kerasnya tidak manusiawi, sampai ke ruang guru san kelasnya jurusan IPA.

Bahkan suaranya memecahkan musik yang Alby dengarkan, dia menggeram kesal dan melepas paksa Airpodnya, melihat tingkah Steven, Farhan, Raju, Reihan dan beberapa orang lainnya yang kini berjoget layaknya orang sakit pinggang.

"SEMONGKO!" Teriak Raju semangat, dan kemudian semua menyahut.

"TARIK SIS!!"

Dan mereka mulai menggila, Alby memejamkan matanya sekaligus memijit keningnya yang berdenyut.

Tap.

Plak!

Albya langsung menampik tangan asing yang mendarat di dahinya, membuka matanya dan menatap tajam Nessi yang kini mengelus tangannya yang baru ditampik Alby.

"Sakit tau Ga!" Sungut Nessi.

Alby memutar malas matanya, dia berdiri dan mengabaikan Nessi yang hanya bisa menghentakan kakinya ke lantai. For your information, Alby dipanggil Dirga apabila di sekolah.

Tak ada yang boleh memanggilnya Alby, Alby dan Aldy 1 sekolah, hanya saja Aldy berada di kelas khusus anak disabilitas.

"Kelas uda macam pasar, berisik banget" Gerutu Alby, dia berjalan menuju kantin, sepertinya nasi yang dimakannya waktu di rumah tak cukup mengenyangkan perutnya.

Alby mendekati kedai soto Mang Hanit, sepanjang langkahnya, banyak juga siswi yang meliriknya, alasannya tentu saja karena Alby ganteng, dingin dan menawan.

"Mang, soto 3 mangkok, sama es teh manis" Ucap Alby seraya memberikan uang kertas 50 ribu, Mang Hanit menerima uang itu dengan perlahan, dia baru buka kedai jadi belum ada kembalian.

"Maaf atuh Dirga, mamang baru buka, belum ada kembalian" Ucap Mang Hanit tak enak hati dan memberikan uang itu kembali pada Alby.

Alby hendak menolak, namun sebuah suara yang menyela menghentikan niatannya "Ini Mang, sama soto 1 lagi ya mang, anter ke meja nomer 2."

Alby menghela napas malas, ini pasti salah satu penggemarnya yang sok baik dan ingin menarik perhatiannya, dengan perlahan dia berbicara.

"Gausah sok baik, nanti gue ganti uang lo-"

Cowok itu terdiam begitu melihat siapa gadis yang berdiri di sebelahnya, anting bulan itu membuat Alby shock dan kaget, dia panik seketika.

"A..maaf kalau aku dianggap sok baik, maaf ya sekali lagi, tapi gapapa kok, anggap saja tanda perkenalan dari aku" Ucap Zillia tenang, kemudian berjalan menuju meja nomer 2.

Alby masih terdiam kaku, dia menatap gugup punggung Zillia yang tak jauh darinya "Haduh..mampus gue.." Gumam Alby panik kemudian menyusul Zillia.

Dia duduk berhadapan dengan Zillia "Anu, maaf aku gak maksud kayak gitu, kukira kamu tadi Sasaeng Fans" Jawab Alby, tatapannya memelas minta dikasihani.

Dan itu menjadi pemandangan unik murid-murid Darmasari yang ada di kantin, Zillia menopang dagunya dengan kedua punggung tangannya, menatap lucu Alby yang panik sendiri.

"Gapapa kok, santai aja Alby"

Alby terdiam lagi, mendengar nama kecilnya disebut dari bibir mungil itu, terdengar lembut dan membuat jantung Alby semakin berdebar.

"Hehe, Sheeva kenapa ada disini? Gak masuk kelas?" Kepo Alby, Zillia tersenyum sedih, membuat Alby kembali merasa tak enak hati.

"Kursi dan Meja untukku tak ada di kelas, jadi hari ini aku libur" Jawab Zillia lesu, Alby ber oh ria dan seketika dia mendapat sebuah ide cemerlang.

Dia menatap berbinar Zillia "Kalau gitu, gimana kalau nanti aku anteri kamu keliling sekolah? Gimana? Kamu mau?" Tanya Alby semangat.

Zillia terdiam, sebenarnya dia sudah berkeliling bersama Kakak kembarnya yang bernama Moila Zova, tapi melihat tatapan semangat dari kedua mata indah Alby membuat Zillia tak tega.

Dia mengangguk singkat, diselingi senyum manisnya "Boleh, mohon bantuannya Alby" Ucap Zillia riang.

Alby tersenyum lebar, senyum yang menambah kadar tampan dan menggemaskan di wajahnya, akhirnya setelah 2 tahun sekolah di Darmasari.

Alby menemukan hal menarik yang mencuri hatinya.






























Tbc..

Syalalala, yo gimana?

My Childish Badboy [Sequel Autis Boy]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang