Don't forget to Voment.
Author Pov.
Gelapnya langit malam hari tak seseram yang di katakan, langit gelap bertabur biji wijen//Plak!// Maksudnya langit gelap bertabur bintang dan eloknya bulan sabit disana.
Zillia berjalan santai di jalan pavling blok komplek perumahannya. Mami tercinta yang bernama Bretna Mayang Sari, memintanya untuk pergi ke IndoNovember. Suruhan kanjeng ratu bersifat mutlak.
Walau Zillia mager, karena tadinya dia sedang menonton Drakor kesayangannya, dia saja rela mengabaikan puluhan panggilan masuk dari Alby. Anggap sebagai balas dendam karena kemarin Zillia juga diperlakukan seperti itu.
"Sepi.." Gumam Zillia. Memang di sepanjang jalan sangat sepi, hanya ada lampu jalan sebagai penerangan.
Jika Zova tau dia pergi sendirian di sepinya jalan, pasti Zova bakal mengoceh layaknya guru BK PMS. Tapi karena Zova sedang pergi bersama Pacarnya itu, jadinya ya Zillia aman-aman saja.
Krak..
Zillia berhenti berjalan. Telinganya baru saja menampak bunyi ranting yang patah, sepertinya ada yang mengikutinya saat ini. Zillia mulai merapal gerakan-gerakan Taekwondo yang pernah di pelajarinya.
"Sial, kok serem sih.." Bisik Zillia, oke dia panik sekarang. Dan IndoNovember masih harus melewati 3 blok lagi. Tau begini tadi Zillia naik Motor listriknya aja.
Gadis itu mempercepat langkahnya. Yang tadinya jalan cepat berubah jadi lari cepat, dia bisa saja melawan, tapi jika lawannya menggunakan celurit, kapak atau teman-temannya.
Ya Zillia bisa mati dong. Masa baru jadian 1 minggu lebih uda koid, dia juga belum taubat karena pacaran.
Napas Zillia sudah ngos-ngos an, dia sudah berhasil melewati 2 blok dan tinggal melewati 1 blok lalu dia sampai di tempat tujuan.
"Va.."
"Sheeva..."
"SHEEVAAAA BANGSAT!"
Zillia melambatkan larinya begitu mendengar umpatan disertai namanya. Dia berhenti dan mengambil napas sebentar lalu berbalik dan melihat siapa yang mengejarnya.
"Lah? Marul?"
Remaja yang dipanggil Marul itu berhenti tepat di depan Zillia. Dia mengambil napas secara rakus dan kemudian menatap garang Zillia "Kuping lo dimana babi!? gue capek neriakin nama lo tapi lo malah makin kenceng larinya..hah..senap gue.." Seru Marul.
Zillia mendengus malas "Lagian lo pake serba hitam, gue kira lo orang gila" Jawab Zillia tak se sopan biasanya. Dia menatap datar Marul.
Marul menegakan tubuhnya kemudian memberikan sebuah paper bag kecil pada Zillia "Ape ni?" Zillia menerima Paper bag itu.
Marul mengelus tengkuknya yang sedikit dingin "Gue minta tolong sama lo buat kasih itu sama Maura, tadi siang gue berantem sama dia, lo kan sebelahan sama rumah Maura, kasih sama dia bilang sebagai permintaan maaf dari gue" Jelas Marul.
Zillia menghela napas pendek "Kenapa lo berdua gak jadian aja sih?" Celetuk Zillia, Marul menghela napas malas.
Dan mengibaskan tangan kanannya "Gue gak suka sama Maura, gue sukanya sama cewek yang ngirimi susu Milo ke loker gue tiap hari" Marul menatap gelapnya langit malam.
Zillia mengangguk tak perduli "Serah lo, asalkan nantinya lo gak nyesel setelah dia pergi ya" Jawab Zillia teramat pelan kemudian pergi, tak memperdulikan jawaban Marul setelahnya.
Bodohnya lo, yang ngirim susu Milo buat lo itukan si Maura, uda temenan dari orok masih aja gatau kebiasaan Maura-Batin Zillia kasihan.
Akhirnya setelah kerumitan di perjalanannya, Zillia sampai di IndoNovember. Dia menatap haru supermarket ber logo lebah itu, terlebih setelah sadar jika kembalian nanti banyak.
Zillia bisa beli cemilan dan soda, lumayan untuk menemaninya nonton drakor. Begitu Zillia masuk, rasa dingin dari Ac menerpa kulitnya.
Dia berjalan riang menuju rak makanan, dan mengambil sarden kaleng ABC ukuran besar, Maminya hanya menyuruhnya membeli itu.
Tapi uang yang diberikan senilai 100 ribu, dan sarden itu harganya 35 ribu, masih ada 65 ribu untuk belanja cemilan.
Zillia mengambil Poki, Ultramilk coklat 1 liter, Teh botol 1 liter, Coca cola 1 liter, chitato besar, cheetos dan teman-temannya yang lain.
Kemudian berjalan riang menuju kasir "Ada kartu membernya Kak?" Tanya Kasirnya, Zillia menggeleng singkat. Ini pertanyaan ke 200 ribu selama Zillia ke Supermarket ini.
Kasir masih menghitung jumlah belanjaannya "Mau isi pulsanya kak?" Tanya nya lagi. Zillia kembali menggeleng, buat apa isi pulsa wong yang nelepon duluan selalu Alby.
"Mau isi Kuotanya kak?" Tanya nya lagi, Zillia kembali menggeleng. Kuotanya selalu dibelikan Zova dan di rumah ada Wifi.
"Kembaliannya mau didonasikan kak?" Tanya nya lagi, masih dengan senyum ramahnya. Zillia menatap datar kasir itu, kembalian Zillia masih ada 25 ribu, dan ini ujian terberatnya.
"Donasikan 10 ribu aja kak" Jawab Zillia tenang. Setelah konflik batin yang lumayan singkat. Kasir itu tersenyum senang dan melakukan apa yang dia lakukan.
Kemudian Zillia mengambil kembalian sisanya dan belanjaanya, berjalan menuju pintu kaca guna keluar dari sini.
Namun salahnya, saat dia hendak membuka pintu yang tandanya dorong, dari depan ada seorang wanita hendak membuka pintu secara tarik padahal seharusnya di dorong.
Dan itu bisa membuat pergeseran kaca tidak sesuai, bisa membuat kaca itu pecah, Zillia segera keluar dan menahan laju tangan Ibuk itu.
"Anu buk, itu harusnya didorong, bukan ditarik, kacanya bisa pecah kalau ibuk tarik" Ucap Zillia segan. Wanita itu menatap Zillia dan mengangguk kikuk.
"Ah..haha..makasih ya, maaf saya gapernah ke tempat ini, jadinya gatau" Jawab Wanita itu pelan.
Lah...masih ada orang kayak gini-Batin Zillia.
"Yaudah buk, ini di dorong ya" Ucap Zillia tenang, kemudian tanpa menunggu jawaban sang Wanita dia berjalan menjauh.
Meninggalkan wanita itu, yang berbalik dan menatap gelap Zillia "Ternyata..kau lahir kembali" Bisik Frisya licik.
Aaaa akhirnya dia bertemu dengan mantan calon menantunya dulu.
Tbc..
Syalalalalal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Badboy [Sequel Autis Boy]✔️
Fiksi RemajaZillia Sheeva-Alby Dirgantara [Complete]✔️ Diharapkan baca My Autis Boy dulu baru ini, takutnya kalian gagal paham, FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR READERS DAN AUTHOR SAMA-SAMA ENAK EKAN, AHAY. Setelah dipisahkan oleh maut, kini Sheeva kembali bertemu den...