Don't Forget to Voment, Follow Cheese👍.
Author Pov.
Keduanya berjalan saat ini berada di Laboratorium, Alby menjelaskan segalanya dengan detail dan bersemangat, padahal sebenarnya Zillia uda tau.
"Nah ini ruangan untuk anak Rohis belajar, ada Acnya loh" Jelas Alby semangat.
Zillia manut saja, dia tak banyak bicara dan hanya mengikuti Alby dengan tenang, Alby menyadari hal itu menjadi sedikit tak enak.
Dia mengelus leher belakangnya dengan kaku "Kamu, gak suka jalan berdua sama aku ya?" Tanya Alby pelan, Zillia menaikan sebelah alisnya dan tertawa pelan.
"Enggak kok, aku suka, aku memang gini Alby" Ucap Zillia lembut, Alby dapat bernapas dengan tenang sekarang.
"Kirain kamu gak suka" Gumam Alby, dan mereka melanjutkan perjalanan mereka lagi.
Sekarang mereka berjalan menuju jajaran kelas IPS, dan yang duluan terlihat adalah kelas Alby, dia menghela napas pendek.
Ini akan rumit pikirnya.
"Ini kelas aku, IPS 2, gak jauh dari kelas kamu kan, cuma beda 4 kelas aja" Ucap Alby semangat seraya menunjuk pintu kelasnya yang terbuka.
Suara berisik terdengar dari dalam dan membuat Zillia penasaran, dia berjalan mendekat dan mengintip sedikit dari pintu kelas.
"Oh, kelas kamu gak belajar By?" Tanya Zillia pelan, tapi malah membuat seisi kelas yang tadinya berisik kini hening bagai di kuburan.
Mereka tak percaya dengan apa yang mereka dengar, gadis itu baru saja memanggil Dirga dengan nama kecilnya, sudah dipastikan Dirga akan mengamuk.
Steven yang melihat wajah Zillia langsung cerah, dia turun dari meja dan berjalan cepat mendekati Zillia "Halo, kamu pasti murid baru itu kan? Kenalin aku Steven Pardita, Wakil Ketua kelas IPS 2" Cerocos Steven begitu berdiri di depan Zillia.
Zillia kaget, tapi dia tersenyum lembut dan mengangguk "Kenalin aku Zillia Sheeva, salam kenal Dita" Ucap Zillia lembut.
"Pft" Alby dan Raju hampir memuncratkan tawa mereka begitu mendengar Zillia memanggil Steven dengan nama yang paling Steven benci.
Steven terdiam, namun kemudian dia tersenyum lebar dan membuat semuanya kaget "Hehe, halo Sheeva" Sapa Steven riang.
Semua memandang aneh Steven, ada yang salah dengan isi kepala Steven saat ini, sedangkan Alby kini memandang dingin Steven, dia menarik Zillia agar berdiri di belakangnya.
"Panggil dia Zillia, lo gaboleh manggil dia Sheeva" Peringat Alby dingin, tatapannya menajam, sedangkan Steven memandang remeh temannya itu.
"Dia aja gak masalah, lantas kenapa lo yang ngelarang gue Dirga, lo bilang tadi gak perduli, terus kenapa juga sekarang lo sewot" Ketus Steven.
Alby menggeram kesal, ingin sekali dia menonjok wajah Steven yang menyebalkan itu, tapi tak bisa karena Sheeva ada disini.
"Sudahlah Alby, Dita, jangan berdebat" Ucap Zillia dengan intonasi tenang, membuat Alby dan Steven menatap kearahnya.
Alby langsung berbalik dan menatap lekat Zillia, menangkup kedua pipi gembilnya dan mencubitnya pelan "Maaf ya, lagian dia ngeselin" Gerutu Alby pelan, Zillia tersenyum maklum dan mengelus kepala Alby.
"Iya gapapa, lanjut lagi yuk"
Alby mengangguk semangat, menarik lembut tangan kanan Zillia dan membawanya keluar kelas, meninggalkan seisi kelas yang terpelongo seperti orang bodoh.
"CIEEEEE DIRGAAAAAA" Teria mereka bersamaan begitu Alby dan Zillia berjalan menjauh, Alby menunduk karena malu sedangkan Zillia hanya tertawa pelan.
Sepeninggal kedua sejoli itu, Raju dan Farhan mendekati Steven "Sabar ya Stev, nampaknya kali ini Dirga jatuh cinta sama tuh anak baru" Ucap Farhan prihatin.
Steven menatap dingin siluet Alby dari jendela kelas "Gue bakalan rebut Sheeva dan jadiin dia milik gue" Bisik Steven licik.
Nessi yang duduk tak jauh dari kelas, menatap senang Steven, dia mendapat partner untuk melancarkan rencananya yang baru ini.
.
.Alby dan Zillia sampai di depan ruang osis "Ini Ruang Osis" Ucap Alby tenang dan sedikit tak suka, karena musuh terbesarnya adalah Osis, apalagi si Ketua Osis Moila Zova itu.
"Ouh gitu" Gumam Zillia, dan saat mereka hendak berlalu, pintu Osis terbuka dan menampilkan Zova yang hendak keluar, tapi terhenti saat melihat Adiknya bersama si pembuat onar.
Dia bersidekap dada dan menatap tajam Alby, apalagi kini tatapannya jatuh pada tangan keduanya yang saling menggenggam "Lepasin tangan lo dari adek gue Dirga" Ucap Zova dingin.
Alby mematung, adik katanya? Berarti Sheeva adalah adik dari si Ketua Osis sialan itu, Alby tak melepaskan genggamannya dan melanjutkan langkahnya.
Zova yang diabaikan lantas menggeram kesal, dia mendekati Zillia dan memegang kedua bahunya erat, dan menariknya agar menjauh dari Alby.
Genggaman keduanya pun terlepas "Jangan deketin adek gue" Peringat Zova dingin, Alby memandang remeh Zova, dia kemudian menarik tangan Zillia dan membuat gadis itu menabrak dada bidangnya.
"Lo gaberhak ngelarang gue" Balas Alby dingin, Zova mendecih dia hendak kembali menarik Zillia, namun terhenti saat tangan adiknya itu menghentikannya.
Zillia melepaskan genggaman Alby dan berdiri di antara Zova dan Alby "Kalian gila, emang kalian pikir aku ini mainan apa ditarik-tarik" Ucap Zillia dingin.
Membuat Alby maupun Zova terdiam kaku, keduanya menunduk merasa bersalah "Maaf" Gumam kedua remaja itu.
Zillia menghela napas panjang, kemudian mengangguk "Zova, Alby cuma nemeni aku keliling, Alby Zova ini kakak aku, jadi tolong kalian berdua jangan seperti ini, akur-akurlah" Ucap Zillia.
Alby dan Zova mendecih, merasa hina jika harus saling akur, itu tak akan pernah terja-
"Jika tak mau akur, maka jangan dekati aku"
Oke ulang, Alby dan Zova akan mencoba untuk akur, lihat wajah keduanya yang masam karena mendengar ancaman Zillia tadi.
Mereka tak bisa melawan karena mereka juga tak mau dijauhi Zillia.
Tbc..
Syalalalla
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Badboy [Sequel Autis Boy]✔️
Novela JuvenilZillia Sheeva-Alby Dirgantara [Complete]✔️ Diharapkan baca My Autis Boy dulu baru ini, takutnya kalian gagal paham, FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR READERS DAN AUTHOR SAMA-SAMA ENAK EKAN, AHAY. Setelah dipisahkan oleh maut, kini Sheeva kembali bertemu den...