21

2.6K 258 48
                                    

Nontonin kucing kawin dosa gak sih😭.

Author Pov.

Alby menghempaskan tubuhnya ke kasur, punggung tangannya menutupi kedua matanya. Dia pusing dan pikirannya kacau saat ini.

"Haaaah..aku gak maksud gitu Sheeva.." Bisik Alby lemas. Kali ini dia merutuki emosinya yang tak bisa diaturnya dengan baik. Alby sadar tujuan Zillia pergi adalah untuk kepentingan mereka berdua.

Alby menghela napas panjang, kemudian bangun dan terduduk lesu di kasurnya. Meraba kanan dan kirinya sebentar "Mana hp gue.." Bisiknya bingung. Alby lupa dimana dia meletakan ponselnya, dia turun dan mencari Ponselnya.

Sementara itu, Zillia yang hari ini akan berangkat ke Korea sudah berkemas. Mereka akan berangkat nanti malam, dan siang ini mereka masih membereskan keperluan saja.

Zillia mengetikan pesan pada Alby, untuk menemuinya di taman kota sebelum keberangkatan Zillia. Zillia ingin minta maaf soal yang tadi pagi, dia juga tak bermaksud seperti itu.

My By💞

By, aku tunggu kamu di taman kota.
Aku mau minta maaf
Jadi datang ke taman sebentar lagi ya.
Aku sayang kamu By💞.


Zillia menunggu balasan dari Alby selama beberapa menit lamanya, tapi tak kunjung ada balasan "Mungkin lagi sibuk, aku duluan kesana saja" Gumam Zillia kemudian berjalan menuju kamar mandi.

Kalian masih ingat Radin? Sepupu Alby dan Aldy yang kemarin datang ke rumah mereka. Selama 3 minggu Radin dan Nata menginap di rumah mereka.

Pernah dengar sepupu suka sama sepupu? Pasti sudah tak asing.

"Heh, lo gak cocok sama Alby" Gumam Radin dingin seraya menghapus pesan yang masuk ke ponsel Alby.

Radin tadi niatnya ingin mengembalikan ponsel Alby yang tertinggal di meja ruang tamu. Tapi tak sengaja dia melihat pesan masuk dari Zillia.

Dan langsung menghapusnya, dia suka sama Alby dan dia benci sama Zillia. "Alby gak boleh pacaran sama siapapun, kecuali sama gue" Bisik Radin.

Tap tap.

Radin mendongak, dia melihat Alby berjalan menuruni tangga dengan terburu "Kenapa lo Dir?" Tanya Radin santai seraya mengantongi ponsel Alby.

Alby tak menjawab dan meneruskan langkahnya, dia mencari ke setiap sudut. Laci, lemari, bawah kolong, kulkas, mesin cuci dan dimana tempat yang dicurigainya.

"Dimana sih!?" Gumamnya panik, bisa saja kan Zillia mengirimkannya pesan atau meneleponnya. Semarah-marahnya Alby, dia tak akan mengabaikan pesan atau telepon dari Zillia.

Oh kecuali yang kemaren itu sih.

Radin mengikuti kemanapun Alby melangkah, dia menyeringai puas melihat kepanikan yang Alby rasakan. Kemudian mengatur ekspresi wajahnya.

"Lo cari apaan?" Tanya Radin polos. Alby berbalik dan menatap Radin kalut "Lo ada liat Hp gue gak!?" Alby bertanya dengan panik.

Radin menatapnya bingung kemudian, merogoh kantongnya "Ini Hp lo, tadi gue nemu di meja" Radin memberikan ponsel Alby dan langsung disambar Alby.

Tanpa berterima kasih Alby langsung meninggalkan Radin, dia naik menuju kamarnya "Dirga, cewek lo bakalan pergi dengan kekecewaan yang besar sama lo" Gumam Radin santai seraya menatap remeh punggung Alby.
.
.
.
Alby mengecek ponselnya, berharap besar jika Zillia mengirimkannya pesan atau apapun itu "Gak ada ya..haha apa sih yang lo harepin By, mana mungkin dia mau nge chat lo lagi" Lirih Alby pilu. Dia melempar ponselnya ke lantai.

Dan memejamkan matanya, dengan air mata yang mengalir di kedua matanya. Dia tak mau menangis, tapi dadanya sesak menerima kenyataan jika Zillia tak mengirimkannya pesan apapun.

"Sheeva..gak sayang aku lagi.." Bisik Alby, dia berbalik dan menghadap ke kiri. Meringkuk dan menangis tanpa suara di tempat tidurnya.

Melepaskan rasa sakit dan kesedihan yang mendalam, dia ingin mengirim pesan pada Zillia. Tapi...dia gengsi dan takut ditolak, dia tak berani membayangkan penolakan yang akan Zillia berikan.




























































Hujan deras membasahi tanah bumi yang tandus, rerumputan basah menaikan aroma hujan yang menyegarkan. Di taman kota, duduk Zillia yang sudah menunggu lebih dari 3 jam di bangku taman.

Basah, seluruh tubuhnya basah. Hatinya sakit, Alby tak datang bahkan sampai jam 6 sore ini. Zillia sudah kedinginan dan bibirnya sudah pucat begitu juga dengan wajahnya.

"By..hiks..kamu jahat..." Lirih Zillia, air matanya tersamarkan dengan dinginnya air hujan. Orang yang lewat menatapnya kasihan, nampak jelas jika Zillia ini tengah patah hati.

Dengan tangan bergetar Zillia mengambil ponselnya yang basah, dan mengetikan pesan terakhirnya untuk Alby.

My By💞

By..aku sayang sama kamu.
Maaf untuk apa yang aku bilang tadi.
Sampai sekarang, kamu tetap gak datang ke sini..
Maafin aku by, aku pamit sayang.
Jaga diri kamu.

Zillia bangkit, dia berjalan perlahan menuju pintu keluar taman, kepalanya tertunduk dan tubuhnya bergetar kedinginan. Dia ingin berteriak kuat dan menumpahkan rasa sakitnya.

"Hiks..Alby...maafin aku..Huaaaaaa Alby maaf....aku gamau pergi..hiks..maaf alby maaf.." Zillia berjongkok, dia meringkuk dan memeluk lututnya erat, membenamkan wajahnya disana dan menangis kuat.

Grep.

"Menangislah.." Bisik seseorang yang baru saja memeluk Zillia erat, tak perduli jika dia juga ikutan basah. Zillia mendongak dan memeluk erat orang itu, menangis keras di pelukannya.

"Hiks..Zova..aku gamau pergi..huaaaaa Zova aku gamau pergi..hiks..gamau.."

Zova hanya diam, dan mengelus rambut Zillia yang basah, sesekali mencium pipi dingin Zillia. Dia tak bisa berbuat apapun karena ini keputusan orang tuanya.
















Tbc..

Syalala.

My Childish Badboy [Sequel Autis Boy]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang