Author Pov.
7 Hari Kemudian.
Keadaan sudah membaik, dan mereka sudah kembali bersekolah. Yang membedakan adalah keadaan Alby yang galau selama di Rumah sakit maupun sekolah.
Hari ini terakhir masa perjanjian Aldy dan Zinnia, dan hari bahagia Alby tentu saja.
..................."Masih galau aja lo Ga" Alby menatap datar Steven. Terlalu malas menanggapi pertanyaan ke 200 temannya itu. Apalagi ditambah tadi pagi dia melihat Aldy dan Zillia makan berdua di kantin.
Hancur hati abang dek.
"Tenang aja sih, hari juga selesai kan" Sahut Raju. Alby merubah ekspresinya menjadi sedikit lebih cerah. Benar, pulang sekolah nanti perjanjian keduanya berakhir.
Sudah cukup Alby menahan kecemburuan yang terasa bahkan dari radius 3 kilometer. "Santai aja kali Ga, bel pulang juga bentar lagi bunyi"
Alby mengangguk setuju, hari bahagianya akan kembali setelah 7 hari pundung sendirian. "Oiya, lo gamau ikut tawuran Ga?" Tanya Steven, dia gak merasa bersalah setelah mengirimkan rekaman itu pada Zillia.
Alby menggeleng. "Ogah, nanti Sheeva marah lagi" Ucapnya malas. Dia gamau dicueki Sheeva lagi, sakit hati dia tuh.
Steven manut saja, gak akan memaksa jika Dirga tak mau. Tak lama bel pulang berdering, tanpa menunggu lama Alby langsung berlari keluar dari dalam kelas.
Dia harus segera menemui Zillia dan menembaknya lagi setelah dia putus dari si Buta. Alby akhirnya sampai di depan kelas Zillia, gadis itu baru saja keluar dari kelas.
"Loh Alby, uda sampai sini aja kamu" Ucap Zillia tenang. Alby tersenyum lebar dan mengikuti Zillia dari belakang, entah kenapa siswa dan siswi disana dapat mihat filter bunga-bunga di belakang Alby.
Keduanya sampai di depan kelas Aldy, saat ketukan besi beradu pada lantai, Alby semakin bersemangat "Aldy, pulang yuk" Ajak Zillia lembut dan memegang tangan kanan Aldy.
Aldy mengangguk, senyum cerah terpatri di wajahnya. Keduanya berjalan bersama, meninggalkan Alby yang terpelongo sendiri.
"Tunggu..kenapa mereka gak putus? Apa Sheeva suka beneran sama si buta!? OH NO!!" Alby mengejar keduanya dan masih meracau tak jelas.
Mau tanya Sheeva takutnya gadis itu marah, jadinya Alby cuma bisa gigit jari melihat mereka. Zillia memandang bingung Alby "By? Kamu kenapa?" Tanya nya bingung.
Alby tersentak dan menggeleng ribut "Eng-enggak papa kok" Ucapnya gugup. Dia berjalan duluan meninggalkan Aldy dan Zillia di tempat mereka.
Aldy tersenyum simpul "Alby bingung, kenapa kita gak putus walaupun ini hari terakhir" Ucap Aldy tenang. Zillia ber oh ria, kemudian tertawa pelan.
"Padahal kita uda putus tadi pagi ya" Ucap Zillia geli, Aldy tersenyum saja menanggapi ucapan Zillia. Yah mereka sudah putus tadi pagi, Aldy yang memutuskannya.
Ini hanya akan menjadi kenangan bersama Zillia yang terakhir, karena setelah ini Zillia akan kembali menjadi milik Alby.
.
.
.Alby sampai di rumahnya, dia masuk dan melempar tasnya kesal ke araj sofa. Tanpa tau jika ada seseorang yang duduk di sofa itu.
Brugh!
"HEH BAMSAT! SIAPA YANG NGELEMPAR TAS KESINI HAH!?" Alby berjengit dan memandang shock ke arah sofa. Seorang gadis berseragam SMA Cendana berdiri dan berkacak pinggang.
"DIRGA BAJING! KURANG AJAR LO YE!" Teriak gadis itu, Alby mendengus malas dan kembali berjalan. Mengabaikan gadis urakan yang masih menghentakan kakinya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Badboy [Sequel Autis Boy]✔️
Ficção AdolescenteZillia Sheeva-Alby Dirgantara [Complete]✔️ Diharapkan baca My Autis Boy dulu baru ini, takutnya kalian gagal paham, FOLLOW SEBELUM BACA, AGAR READERS DAN AUTHOR SAMA-SAMA ENAK EKAN, AHAY. Setelah dipisahkan oleh maut, kini Sheeva kembali bertemu den...