Ini adalah hari pertama cerita ikman dan misa.
Seorang pria berjalan ke arah rumah besar dan mewah. Dia rapi sekali hari ini. Itu Ikman. Ikman mengetuk pintu. Dia tak sabar ingin memulai hari barunya bersama dengan wanita cantik bernama Misa.
Tak lama kemudian, ada seseorang membukakan pintu. Dan terlihat seorang wanita cantik duduk di kursi roda bersama dengan wanita yang sama cantiknya sedang mendorong kursi roda ke luar menghampiri ikman. Itu adalah misa dan mama nya.
“selamat pagi tante, pagi sa” sapa ikman.
“pagi ikman, kalian langsung berangkat kan?” tanya tante aini.
“ngga ma, mama duluan aja. Aku mau ngobrol sebentar sama ikman” jawab misa.
“yaudah, mama pergi duluan, jagain misa ya ikman. Bye sayang” kata tante aini.
Tante aini masuk ke mobil dan pergi ke kantor meninggalkan mereka berdua di teras rumah.
“ayo berangkat” kata misa.
“katanya kamu mau ngomong dulu, ngomong apa?”tanya ikman.
“ngga, aku cuma gamau diliatin mama. Aku malu di gendong sama kamu terus diliatin sama orang” jawab misa.
“yaudah terserah kamu” ucap ikman singkat.
Ikman melihat kearah tangga, lalu kearah mobil. Ikman kebingungan.“ik, kamu kenapa? kamu bingung ya? Maafin tukang bangunan yang dulu bangun rumah aku ya. Aku juga kesel kenapa di depan ada tangga. Kan kamu jadi susah bawa aku turun ke bawah” kata misa.
“apaan sih sa, kamu lucu deh. Ini mah gampang, bentar yah” jawab ikman.
Ikman berjalan kearah mobil kemudian membuka pintu mobil. Ikman balik lagi kearah misa dan menggendong misa. Dan lagi, ikman balik membawa kursi roda dan memasukan kursi roda nya ke dalam mobil. Ikman akhirnya bisa duduk di depan setir.
“maaf ya, kamu jadi harus bolak balik gitu” kata misa.
“gapapa kali, demi kamu” kata ikman.
“yaudah ah ayo jalan” kata misa.
Jalanan ibu kota seperti biasa macet.
“ik, kalo nanti udah sampe, kamu langsung aja turunin kursi roda aku” kata misa.
“ya iyalah, masa aku gendong kamu terus. Berat tau” jawab ikman.
“aku belum selesai ngomong, kalo udah di turunin, biarin aku turun dari mobil sendiri yah, gaperlu kamu gendong” kata misa.
“gamau, aku akan tetep gendong kamu” kata ikman.
“gaperlu, aku bisa sendiri. Lagian kamu itu kerja sama aku, kamu harusnya turutin perintah aku” kata misa mulai emosi.“aku ngerti, kamu malu dan kamu takut diledekin anak-anak kampus. Tapi aku gamau kamu kenapa-napa” jawab ikman.
“percaya sama aku, aku gabakal jatoh kok. Lagian kamu apa-apaan sih so so ngatur ngatur aku” bentak misa.
“yaudah aku tinggal bilang aja ke tante aini” ancam ikman.
“yaudah oke” jawab misa.
Mereka akhirnya sampai di kampus. Ikman langsung menurunkan kursi roda misa. Kemudian menggendong misa keluar dari mobil. Semua orang menatap kearah mereka berdua.
Ikman tak peduli dengan mereka yang melihat kearahnya. Tapi misa sedikit khawatir apakah dia akan betah kuliah disini atau tidak.
Mereka berdua masuk ke ruangan yang sama. Ikman duduk di belakang misa. Tak lama kemudian datang seorang dosen memanggil ikman.
“apakah disini ada yang bernama Ikman?” tanya dosen tersebut.
“saya pak” jawab ikman.
“ikman, ikut saya sebentar ada yang saya mau bicarakan mengenai beasiswa” kata dosen
“iya pak sebentar” jawab ikman.
Sebenarnya ikman khawatir meninggalkan misa sendirian. Tapi apa boleh buat, dia terpaksa melakukan itu.
“sa, sebentar ya aku tinggal dulu” kata ikman.
“iya gapapa” jawab misa.
Ikman pergi keluar ruangan mengikuti dosen itu. sementara misa diam di kursi rodanya dan diam saja. Salah satu mahasiswa berteriak.
“guys!! Dosen gabakal masuk, ayo kita cabut”
Semua orang meninggalkan ruangan kecuali misa. Misa memilih diam dan menunggu ikman di ruangan itu. tanpa sadar ternyata ada 3 orang cowo duduk di bangku paling belakang belum meninggalkan ruangan. Dua orang cowo itu duduk di bangku kanan dan kiri misa. Sementara satu orang lagi mengunci pintu dari dalam.