Setelah menyelesaikan jadwalnya di GMM Magz, Tay dan Ibunya beranjak menuju parkiran mobil. Kedatangan Ibunya ke GMM bukan tanpa alasan, beliau berencana untuk meminta Tay untuk menemaninya membeli tas baru untuk dipakainya ke undangan pernikahan esok lusa. Mereka pun memutuskan pergi ke mall GX yang merupakan mall terdekat dari GMM. Sesampainya di sana, Tay menggandeng tangan ibunya sambil berjalan mengitari mall mencari toko tas yang sekiranya cocok untuk ibunya. Setelah berkeliling hampir 40 menit, akhirnya mereka sudah menemukan sebuah tas cantik yang sangat diinginkan oleh ibunya.
Waktu menunjukan pukul 18.00, orang-orang mulai meninggalkan tempat kerja mereka masing-masing. Mengingat waktu hampir memasuki jam makan malam Ibu Tay pun mengingatkan Tay untuk mengirim pesan kepada New. Sebelumnya, mereka sudah memutuskan untuk makan malam di restoran keluarga yang masih berada di kawasan mall yang mereka singgahi. Tay pun segera mengirim pesan kepada New mengenai detail tempat makan malam kali ini.
Tay: New, makan malamnya di restoran "Good Family" yaa yg di mall GX, kita udah di sini sih. Kalo lu udah selesai langsung kesini aja ya ditunggu
New: Oh iya Tay, bentar lagi gue otw kok. Beres-beres dulu bentar
Setelah membalas pesan singkat dari Tay, New pun segera mempercepat kegiatan membereskan segala berkas yang tercecer menutupi meja kerjanya. Merasa cukup puas dengan keadaan meja kerjanya sekarang yang terlihat jauh lebih rapi, ia pun beranjak untuk menghampiri para staffnya yang masih berada di kantor dan berniat pamit untuk pulang lebih dulu. "Ini kalian udah kelar kan kerjaannya? Ayo balik! kok kayaknya betah banget diem di kantor tuh, gue duluan ya kalo kalian masih pada mau di sini, see u!", ujar New kepada beberapa staff yang masih berada di sana. New pun berjalan ke parkiran dan melajukan mobilnya ke mall GX tempat janji makan malamnya dengan Tay dan Ibunya.
Pukul 18.45, New pun sampai ke restoran "Good Family". Saat memasuki restoran matanya langsung melihat Tay dan Ibunya di sebuah meja di pojok kanan dekat jendela. New pun langsung menghampiri mereka. "Selamat malam, Bu. Maaf ya saya lama, pasti udah lama kan nunggunya. Eh, Tay", sapa New kepada Tay dan Ibunya sekaligus. Tay hanya membalas dengan mengangkat kedua alisnya. "Nggak lama kok, Nak New. Saya juga maklum kamu pasti sibuk", jawab Ibu Tay. "Ayo kita langsung pesen aja, udah pada laper kan", lanjut beliau. Setelah itu mereka memilih makanan dan minuman masing-masing. Tak lama, pesanan mereka pun datang.
Makan malam pertama dimulai.
Mereka bertiga pun mulai larut dalam santapan pada hidangan masing-masing. Setelah beberapa saat, Ibu Tay pun memecah keheningan. "Nak New, udah punya pacar belum?", tanyanya dengan tiba-tiba. Tay dan New tersedak berjamaah. New pun langsung mengerutkan keningnya sambil menatap Tay dengan tatapan kebingungan. Tay yang ditatap seperti itu pun tidak dapat membantu banyak, karena sesungguhnya Tay pun tidak mengerti dengan jalan pikiran Ibunya sendiri. "Lho kok diem, Ibu nanya lho ini, ayo gausah malu-malu gitu", ujar Ibu Tay dengan senyuman menggoda.
"Oh, anu Bu, kalo sekarang saya lagi gak punya pacar, sibuk banget soalnya di GMM Magz jadi gak kepikiran buat pacaran juga gak sempet hehehe", jawab New berusaha untuk terlihat riang. Ibu Tay pun menanggapi, "Lho sama dong sama Tay, dia juga gak punya pacar, alasannya juga sama kaya kamu sibuk gitu katanya. Kalau mantan, kamu punya berapa mantan, Nak New? Tay dan New tersedak berjamaah jilid dua. "Oh, i-itu, mantan ya, hm dulu saya pernah pacaran dua kali aja", jawab New dengan sedikit terbata. Siapa sangka jawaban terbata-bata dari New ini justru disambut dengan sukacita oleh Ibu Tay. "Ya syukur lha kamu, pernah nyobain pacaran. Masih muda tuh gitu diisi dengan cerita romansa, kan normal gitu ya. Ibu juga seneng liat anak remaja pacaran tuh kaya gemes gitu. Cuman sayang aja nih, anak laki-laki remaja Ibu sampai detik ini gak pernah pacaran. Nak New gak ada niatan buat ngajarin pacaran ke anak Ibu gitu?", ucap Ibu Tay dengan antusias. Tay dan New tersedak berjamaah jilid tiga.
Tay yang dari tadi hanya diam memperhatikan percakapan keduanya pun akhirnya mengangkat suara, "Ibu ini maksudnya apa sih, itu kasihan anak orang udah keselek tiga kali lho". Ibu Tay pun menjawab dengan gesit, "udah kamu diem aja gak usah ikutan, ini ibu lagi negosiasi sama Nak New biar mau pacaran sama kamu". Tay dan New tersedak berjamaah jilid empat. Tay yang akhirnya dibangunkan dari keterkejutannya pun berkata kepada Ibunya, "Aduh Ibu tuh maksudnya apasih, Tay tau ibu suka random, tapi randomnya jangan di depan orang lain juga dong Bu, kasihan anaknya dikit lagi jantungan itu", ucap Tay sambil menunjuk New.
Setelah menghembuskan napas panjangnya, Ibu Tay pun berkata,"jadi gini lho, Tay sama Nak New. Ibu mau ngomong serius ya ini. Ibu tuh tadi pas di GMM Magz itu lama lho. Ada sekitar setengah jam sebelum ibu nyapa Nak New, ibu diem dulu merhatiin gimana Nak New bekerja. Bagaimana dia memperlakukan staff yang ada di bawahnya. Dia tuh baik banget lho. Kalau ada yg staffnya kurang ngerti, dia jelasin dengan sabar. Ada bagian yang kosong langsung diisi tanpa protes. Saat melihat kesalahan dia jelaskan dengan jelas tanpa menghakimi. Ibu tuh hanya dengan ngelihat interaksi dia dengan staffnya, Ibu bisa ngerti kalau Nak New selalu berusaha untuk memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia, jabatan tinggi gak buat dia semena-mena. Mungkin bagi kalian Ibu keliatannya sok tahu, tapi percayalah Nak, ibu itu udah tinggal lebih lama dari kalian di dunia ini. Udah tau lha segala jenis manusia di bumi ini hehehe maksud ibu ngomong panjang lebar kaya gini adalah Ibu mau minta tolong sama Nak New". Setelah mendengar kalimat terakhir dari mulut Ibu Tay, kedua pandangan dua anak muda itu bertemu.
"Aduh, Ibu ini kayaknya nilai saya terlalu baik deh Bu, saya gak sebaik itu kok. Saya juga kalo emosi ya marah-marah aja sama. Kebetulan aja hari ini mood saya lagi bagus. Oh iya bu, maksud ibu minta tolong bagaimana ya?, tanya New dengan sopan. Sebelum menjawab, Ibu Tay pun meletakan alat makannya ke atas piringnya yang sudah kosong. Sambil menatap mata New dengan lekat, Ibu Tay berkata, "Nak New, mau yah? jadi temen deket Tay mulai sekarang. Ibu mau bilang pengen ngejodohin kalian tapi kayaknya kalau itu kejauhan. Mungkin sekarang Ibu baru bisa minta tolong kamu buat jadi temennya Tay aja. Tay itu hidupnya datar. Pikirannya cuma pekerjaan aja. Mungkin dengan dia punya temen yang kaya kamu, bisa buat Tay sadar kalau hidupnya kurang berwarna". Tay dan New hanya termangu mendengar permintaan Ibu Tay.
Setelah beberapa saat, New pun berkata, "Maaf Ibu, saya masih penasaran, hal apa yang membuat Ibu percaya banget sama saya ya Bu? kalo masalah berteman, saya udah kenal lama sama Tay, cuma emang gak deket aja. Kalau Tay berkenan jadi temen deket saya, ya saya juga gak keberatan, gak ada salahnya juga kan". Ibu Tay pun langsung menjawab dengan mantap, "karena kamu orangnya hangat Nak New, ibu aja baru ketemu beberapa jam udah langsung ngerasain kehangatan kamu kok". Jujur, New tidak puas dengan jawaban Ibu Tay, namun ia sudah cukup lelah untuk bertanya lagi. "Gimana Tay, Nak New udah mau lho itu, kamu harus mau juga ya?", lanjut ibu Tay. "Oh iya bu, ayo ayo aja kalo temenan gitu, bener kok kata New, gak ada salahnya juga untuk dicoba", ucap Tay menanggapi pertanyaan Ibunya. Ibu Tay pun merasa sangat puas dengan jawaban anaknya.
Akhirnya makan malam hari ini pun ditutup dengan sebuah kesepakatan antara Tay dan New. Sebuah kesepakatan untuk berusaha memenuhi janji kepada Ibu Tay dan usaha untuk tidak membuat beliau kecewa.
Searching for a heart to love
Is like staring at the stars above
And there's a million I can see- Passenger, 2018
![](https://img.wattpad.com/cover/246897581-288-k518248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INURE - TAYNEW
FanfictionThe lightest #taynew fanfiction you'll ever read. in·ure en·ure (ĭn-yo͝or′) To habituate to something undesirable, especially by prolonged subjection; accustom #1 Taynew - 22/04/2021