Seminggu telah berlalu. Cepat sekali rasanya melewati hari bersama si manis. Tau-tau sudah sabtu lagi dan Tay masih setia menghabiskan waktunya di apartement New. Oh ya, kegiatan mereka menginap hanya dilakukan di akhir pekan. Biar gak bosen katanya, cukup lha bertemu di kantor setiap hari. Namun anehnya, gerak-gerik Tay hari ini terlihat tidak biasanya. Memesan segala makanan cepat saji dan makanan manis, tolong diingat mereka adalah pemakan makanan rumahan. Namun hari ini agaknya adalah hari terserah New sedunia. Tay membebaskan New memesan makanan yang sering kali menggoda matanya namun tak sempat dibeli karena Tay selalu tidak menyetujui.
Walau New merasa aneh ia tak memikirkan lebih lanjut, 'ini hari penuh keajaiban', batinnya. Di tengah-tengah santap malam mereka akhirnya Tay membeberkan alasannya, "New, aku mau izin jumat nanti sampai minggu mau ke luar kota. Ada kerjaan sih, tapi bentar sisanya liburan bareng-bareng aja, boleh?, ucap Tay hati-hati. New terdiam sebentar lalu kemudian terbahak, "HAHAHAHA YA AMPUN TAY jadi karena itu kamu bolehin aku makan fast-food?". Tay tentu saja bingung agaknya reaksi New yang ini tidak ada di dalam daftar ekspektasinya, "i-iya, kok kamu malah ketawa sih yang".
"Ya abis aneh banget pake segala nyogok makanan"
"Takut kamu marah"
"Hah marah kenapa?"
"Gak tau? Takut ditinggal pas akhir pekan?"
"Ya ampun aku bukan anak kecil kali"
"Jadi gapapa?"
"Ya gapapa kan kamu kerja juga, sekalian juga kamu tuh liburan udah lama kan nggak"
"hehehe makasih"
"ah kamu payah nih, suka nerka-nerka jelek sama aku tuh"
"gak tau aku takut banget kamu marah, gak mau, gak boleh"
"ya emang aku kapan marah sih sama kamu Tay"
"iya juga ya, abisan aku liat Jumpol sama pacarnya marahan mulu kerjaannya"
"ya kamu kan pacarannya sama aku, kamu tuh yang percaya dong sama aku. Aku kan pacaran sama kamu bukan mau ribut-ribut"
"emang jagoan deh pacar aku, nah sekarang udah ya makannya kamu udah makan banyak dari tadi"
"IDIH APA SIH LO gak bisa lha sayang kalo gak diabisin, ayo bantuin aku"
Lalu kemudian mereka melanjutkan makan malam mereka hingga mereka menyerah dan menyisakan beberapa potong kue coklat yang kini berakhir di dalam kulkas. Mereka pun kemudian membersihkan meja makan, tak lupa membersihkan diri lalu mendudukan diri mereka di atas kasur dengan Tay yang bersandar ke kepala kasur, dan New yang bersandar di dada Tay.
"Kamu kenapa kalo liburan gak suka pegang hp?", ini Tay
"Kan aku udah pernah bilang, aku capek pegang hp tuh isinya kerjaan semua", kalo ini New
"Tapi kan ada aku"
"Maksud kamu?"
"Ya kan ada aku yang bakal ngehubungin kamu?"
"ya terus? Apasih aku kan gak lagi mau liburan?"
"maksudnya ntar lagi kalo liburan kamu sering-sering pegang hp ya, kan sekarang udah ada aku, pacar kamu"
"hm gak janji terserah ntar, kita lihat secinta apa aku sama kamu ya sampe bisa meruntuhkan kebiasaan aku"
"emang sekarang secinta apa?"
"segini", ucap New sambal mendekatkan ujung jari jempol dan telunjuknya yang menyisakan jarak beberapa milimeter saja
"dikit amat gedean dikit dong"
"boleh, mau kasih apa?"
"kasih cium di sini" *cup Tay mencium dahi New, "lagi", *cup Tay mencium hidung New, "lagi gak?"
"Udah ah lo mah cium aja banyak narasinya LAMA!"
"Ish gak sabaran banget pacar aku, sini", lalu kemudian ia mencium wajah New di berbagai sisi, yang dicium hanya bisa pasrah sambil tertawa geli.
"Emang kamu kalo liburan masih sempet pegang hp, Tay?"
"Iya dong kan harus update story, biasa lha artis"
"agak kesel, tapi ok dimengerti"
"nanti pas liburan aku chat kamu, kamu bakal bales gak?"
"hah apasih?? ya bales dong Tay, masa nggak"
"Oh kali aja gitu kamu mau ngediemin aku biar aku fokus libur kaya kamu biasanya"
"lha kan ini yang liburan kamu, ya ngikutin aturan kamu dong. Kita ini pacaran Tay Tawan bukan menggabungkan dua manusia jadi satu aneh deh"
"oh gitu, abisan aku dulu kalo pacaran kerjaannya nurut-nurut doang"
"ya jangan lha, kita tuh kan pacaran karena perasaan positif, ya kita jalaninnya dengan positif juga dong"
"aduh rasanya pengen semua orang tau kalo pacar aku hebat"
"ya boleh, ntar semua orang pengen pacaran sama aku gimana?"
"ish gak boleh dong, cuma Tay Tawan yang boleh milikin kamu".
Maka kemudian keduanya menutup mata mereka malam itu, tak lupa saling berbagi hangat dalam dekapan seperti biasanya.
Jumat tiba dan pagi itu Tay Tawan berangkat dari apartement New. Biar bisa deket-deketan sebelum jauh-jauhan. "Aku pergi dulu ya, udah dijemput di bawah. Baik-baik kamu", pesan Tay sebelum melangkahkan kakinya keluar.
New yang ditinggal pun kemudian bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sorenya ia memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Takut kesepian katanya kalau akhir pekan sendirian di apartement, padahal dulu demen banget sendirian. Ah semua ini karena Tay Tawan.
Tentu saja Tay Tawan menepati omongannya, ponsel milik New dibanjiri dengan segala update kegiatannya. Dari bentuk kamar yang ia tempati, kegiatan syutingnya hari itu, bahkan bentuk jalan yang ia lewati. Ah agaknya Tay Tawan sangat berusaha untuk membagi hal-hal bagus yang ia lihat kepada New. Tentu saja New pun menyambut pesan-pesan tersebut dengan antusias, 'huu pengen liburan sama Tay deh', batinnya. Hingga akhirnya liburan Tay berakhir dan ia sudah tiba di tempat tinggalnya pada minggu malam. Tak lupa mengabari New bahwa liburannya telah berakhir dan ia harus bersiap-siap untuk beristirahat. New yang mendapat kabar pun merasa lega dan akhirnya dapat tidur dengan tenang.
I see you everyday, see you standing right there
Oh, this whole city isn't as lovely as you are- Three Man Down, 2018
Wii double update karena aku baru sadar udah lama gak update wkwk
Mungkin kalian bingung kok ini manis mulu, ya maaf cukup realita yg pahit 👍
Tapi kalo mau request boleh di sini yaa misal kalian pengen mereka melihara kambing atau jajan tahu bulat juga boleh
Sekalian juga mau tanya, ada gak sih alur cerita yg kalian gak suka, misalnya kaya hubungan tidak direstui ortu gtgt? makasih sebelumnya yg mau bantu jawab hehe
see u 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
INURE - TAYNEW
FanfictionThe lightest #taynew fanfiction you'll ever read. in·ure en·ure (ĭn-yo͝or′) To habituate to something undesirable, especially by prolonged subjection; accustom #1 Taynew - 22/04/2021