Saya datang, semua orang senanggg xD. Halah.
Sepertinya saya bisa menepati janji buat posting malam ini. Semoga aja ada yang nungguin ya #ngarep
Boleh minta taburan cinta kalian. plus komennnn yak kalo bisa :D
Salam cium genit dari Bang Yahya :*
****************************************************************************
Yogjakarta, Januari 2007.
Aku nggak percaya ini. Diantara semua mata pelajaran, kenapaa….kenapa bisa dapat nilai sejelek ini! Ada bebek menghiasi nilai UTSku!!
Ya Tuhan, lenyapkan saja aku dari muka bumi.
“ Na, segitu cintanya ya sama bebek. Sampai-sampai bebek ikutan nongol di nilai matematikamu”
Astaga. Suara sumbang khas anak cowok itu lagi. Kedengarannya dari balik bahu kananku.
Kepalaku menoleh dengan gaya ala Neo-Matrix, gerakan super lambat. Apa istilahnya? Freeze ? Dugaanku benar. Sesosok remaja laki-laki, bertampang super tengil dan belagu sudah berdiri disamping kananku. Sejak kapan dia di situ?
“ Kamu stalkerin saya ya!” bentakku ketus.
“ Idih, males banget. Emangnya situ Hillary Duff apa? Tampang nggak segitunya, otak juga pas-pasan, body apalagi. Kalau situ majang ditengah sawah, bisa buat burung-burung ketakutan tahu nggak. Dikiranya orang-orangan sawah” ejek Yahya super sadis.
Nih anak satu benar-benar ya. “ Sori, saya nggak bakal tersinggung sama ucapan situ karena saya tahu siapa diri saya. Dan asal situ tahu ya, iri artinya benar-benar menganggumi ” balasku pede. Melipat kedua tangan di depan dada dan berdiri sambil menantangnya.
Yahya mengangkat lehernya tinggi-tinggi lalu tertawa keras sekali. “ Ya ampun, tobat deh aku. Ada gitu orang pedenya selangit macam kamu”
“ Harus dong. Buat ngadepin makhluk super nyebelin nggak beretika kayak kamu!” balasku menyolot.
“ Eh, biar nyebelin gini aku cowok paling populer di sekolahan ini tahu nggak”
“ Sebodo amat. Buatku cuma cewek-cewek bego yang doyannya sama fisik orang macam kamu doang. Liat aja ntar, kalau punya Istri cengo’nya pasti ngalahin bebek!”
“ Etdahh. Situ nyumpahin saya ya. Oke kalau begitu. Lihat aja ntar, situ punya Suami nyebelinnya setingkat Dewa Zeus!”
“ Norak!”
“ Nenek lampir!”
“ Eh, apa kamu bilang Gerandong!!!”
Aku sudah bersiap menerjang, mencakar Yahya. Andai saja sebuah suara nggak memisahkan kami.
Pritttttttttttttttt………………..
“ Duh Gusti. Lagi-lagi kalian yang berantem dan bikin keributan! Berapa kali sih Bapak bilang, jangan bertengkar di area Sekolah. Kalau mau tinju-tinjuan, sana dilapangan belakang!” teriakan Pak Roni bukan Sianturi menggema, merusak gendang telingaku.
Pak Roni menarikku memakai tangan kiri, sementara tangan satunya buat menahan lengan Yahya.
“ Kalian berdua memang tak ada kapok-kapoknya ya. Sudah kelas 3 SMU, mau UNAS juga masih aja suka cari ribut” omel Pak Roni.
Menarikku dan Yahya bersamaan. Kuat juga ini Guru Matematika, padahal Yahya kan lumayan tinggi dan berotot buat anak remaja seumurannya.
Ealah, kenapa jadi bahas Yahya si Cecunguk itu!
Sepanjang lorong depan kelas menuju ruang BK, Pak Roni nggak berhenti mengomeli kami. Tapi jujur saja kupingku sudah tersumbat mendengar ucapan beliau, karena di saat bersamaan aku dan Yahya sibuk saling adu pelototan.
Sumpah demi apapun di dunia ini. Cukup sekian saja deh pertemuanku bersama manusia paling songong sedunia.
Aminnn…..Aminnn….

KAMU SEDANG MEMBACA
Lamarlah Daku, Kau Kutangkap
Romance" Emang sih si Yahya mapan, tamvan, tapi Emakkkk...Bunuh Ina aja deh kalausampe beneran dijodohin sama lelaki sotoy macam begituu. Yang ada hidup Ina tiap hari tersiksa jiwa raga, rohani jasmani kalau beneran kawin sama tuh orang!" - Ina , Indonesi...