4. YAHYA (C)

4.3K 326 39
                                    

Sori kalo masi banyak typo ya. Ntar kalo udah ada pc aku betulin #naseb ngetik hape lama :(

Sori kalo lama. Bab ini saya ngetikny sambil ngantuk2 dan jualan xD aisshhh.

Pendek kata moga kalian tetep sukaaa ya.

Hug n kissxD

***************

" Terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian dihari berbahagia keluarga kami, ulang tahun ke-49 dari istri saya tercinta sekaligus Mama dari sepasang anak lelaki yang luar biasa dikeluarga kami. Indri Talia Armand!" teriak Papa bersemangat di atas panggung, didepan mic. Diiringi sorak tepuk tangan membahana.

Sejak kapan Papa dan Mama ada di atas sana?

Mama yang sejak tadi bergelayut mesra pada lengan papa langsung mencium pipi kanan suaminya. Menimbulkan bunyi riuh.

Astagaa. Harus ya pamer kemesraan seperti itu, aku sendiri malu melihatnya.

" Ortumu keren ya, Ya. Pengen deh Bokap nyokap seperti om Abas dan tante Indri " tukas Alga. Memandang hampa ke arah panggung.

Aku tahu apa yang sahabatku satu ini pikirkan. Hubungan orang tuanya begitu buruk, karena sejujurnya Alga adalah anak tak diinginkan dari simpanan Ayahnya. Menurut Alga, gara-gara kelahirannya istri sah Papanya mengalami kecelakaan hingga tewas, dan sampai kini Papa Alga menderita perasaan bersalah akibat penyesalan, sementara Mama Alga meski sudah dinikahi secara sah, harus hidup dalam penderitaan melihat pria yang dicintainya terus mengingat mendiang istrinya.

Benar-benar karma. Tapi kasihan Alga, di sini dia cuma korban.

" Hei jangan bicara begitu. Akan tiba masa di mana mereka bakal memperbaiki hubungan. Jangan putus asa, lihatlah kebawah masih banyak anak malang menginginkan bisa memiliki orang tua meski bagaimanapun kondisinya" kataku mengingatkan.

Shirev manggut-manggut setuju. Alga melirikku sambil tertawa miris.

" Trims bro. Aku tetap bersyukur kok meski separah apapun kondisi keluargaku. Aku merasa bahagia telah diizinkan berada didunia ini. Betapa kasihannya diriku jika sampai tidak melihat wanita-wanita cantik yang ada dimuka bumi " tukas Alga seraya mengedipkan sebelah mata dan meminum gelas kristal berisi cocktail berwarna merah tua.

Aku mendengus, menyenggol lengannya dan berkata. " Dasar osum ( otak mesum) situ"

" Lah daripada mikirin hal menyedihkan. Hayooo" Shirev mencoba membela sahabatnya.

" Tapi nggak segitunya juga kalii " balasku. Menirukan ucapan anak zaman sekarang.

Kini aku mendengarkan suara mama melalui mic. Leherku kembali tertoleh ke arah panggung. Mama terlihat memukau mengenakan gaun siffon hitam lengan pajang yang menutupi leher dan sepanjang mata kaki. Dada hingga perutnya dipenuhi taburan kerlip mutiara putih. Rambut bergelombang sepundak beliau digelung bergaya modern dan simpel.

Aku semakin yakin jika tampang luara biasa milikku ini adalah pemberian beliau.

Mama mengucapkan beberapa kata sambutan sambil tersenyum. Kemudian wajahnya berubah cepat menjadi serius, seolah ingin menyampaikan berita dunia kiamat saja.

" Malam ini juga menjadi hari spesial buat saya, karena sebentar lagi keluarga Armand akan bertambah anggota lagi " ujar mama, tersenyum misterius kepada semua orang didalam ruangan ini.

Ucapan mamaku barusan membuat semua orang saling pandang bingung dan berbisik-bisik. Terkecuali aku. Entah kenapa perasaanku menjadi jelek sekali.

Mama menoleh kepada papa, beliau mengangguk satu kali seolah memberikan izin kepada apapun yang akan istrinya katakan selanjutnya. Dan itu adalah.

Lamarlah Daku, Kau KutangkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang