Part of Memories (YAHYA)

4.3K 281 29
                                    

SAYA DATANGGGG..... SAYA DATANG...
Akhirnya setelah sekian lama...bang Yahya nongol.
Eh tapi sekalian saya mau promosiin nih ada acara seru dan pastinya bakal RUGI BANGET kalo dilewatin.

GATHERING WATTPAD GREAT FAMILY!!(WGF) yang bakal diadain tanggal 17 Oktober 2015  di Yogjakarta ntar sodara2!
Iya Jogja!!! Rumahnya bang Yahya sama Ina wkakaka.

Acara ini merupakan ajang temu kumpul para Author yang telah menerbitkan karyanya  baik di jalur Mayor maupun Self Published alias indie. Dengan para readers :D (Untuk artesss authornya yang dateng jujur sy lupa, contekannya belum sy buka wkakakak)

Yang pasti acaranya bakal seru banget di mana teman2 bisa saling share dan berbagi ilmu. Sekaligus motivasi buat teman2 yang mau melanjutkan mimpi dan cita2 menjadi seorang Author juga. Atau sekedar kumpul2 aja bareng temen2 yang selama ini cuma dikenal di dunia maya. :D dijamin ga rugi deh.
BAGI yang kepooo dan serius minat Jeta kasih CPnya aja ya.
Karena jujur Jeta bukan panitia yang bertugas dan karena satu dan banyak hal ga bs dateng *hiks* #melipir sama Yahya.

CP YANG BERTUGAS:
1. Jeung Fara Handoko : 0857-723-877-03
2. Embah Yacita Aditya : 081-331-308-538
3. Mbak @Ainunnufus : Fb or akun  wattpad.

Demikian informasi dari saya. Yuk berikutnya mari kita tilik bang Yahya semoga rasa rindu kalian sedikit terobati.
#Geer banget dikau, emang ada gitu yang kangen ma Yahya.
Met baca semua.
Happy Great sunday!
Salam cinta dan damai. JETA.
********************
Yogjakarta, Mei 2006.

" Maafin aku Lay, tapi kayaknya hubungan kita sudah nggak bisa dilanjutin lagi" jawabku jujur. Menundukkan kepala.

Hening.

Nggak ada jawaban maupun reaksi dari sosok gadis manis berwajah persegi yang sekarang seluruh rambut panjang sebahunya menutupi muka. Mirip Sadako, yeah semacam itulah. Semoga saja dia nggak jadi mendendam kayak setan sumur satu itu gara-gara kuputusin.

Kemudian, indikasi itu berulang. Reaksi setiap kali aku selesai memutuskan sebuah hubungan dengan pasanganku.

Bahu Layla bukan Majnun bergetar hebat. Kepalanya terantuk-antuk, andai saja aku nggak mendengar isakannya, kuyakin dia pasti sedang ketiduran.

" La...Lay..." tanganku terjulur. Setengah bingung harus menyentuhnya atau nggak.

Inilah bagian yang paling kubenci dari sebuah perpisahan. Harus menghadapi tangisan para gadis.

Bukannya aku nggak respek dengan kesedihan mereka, tentu saja aku kudu bertanggung jawab karena akulah penyebab mereka menangis. Akan tetapi, apakah para perempuan pernah membayangkan beratnya sebagai seorang laki-laki saat harus memilih mengakhiri sebuah hubungan??

Mereka terjebak diantara harus melanjutkan hubungan yang mereka sendiri sudah nggak mau teruskan hanya demi menjaga hati pasangan. Atau bersikap tampak kejam demi sebuah kejujuran??

Jika yang memutuskan sebuah ikatan adalah kaum adam, selalu saja kami disalahkan. Tapi jika sebaliknya,yang mengakhiri para hawa, tindakan mereka bisa dimaklumi dan dibenarkan.

Yah memang sih tergantung kasusnya, tapi pada faktanya dalam dunia nyata wanita yang memutuskan sebuah hubungan dianggap seperti pahlawan. Dan wanita yang diputuskan akan menjadi seorang cinderella, peraih simpati.

Sementara kami kaum adam. Selalu saja dianggap salah apapun yang kami pilih dan lakukan.

Dan hari ini. Pada suatu hari Selasa siang yang mendung, dikantin belakang sekolah , kuberanikan diri menyatakan perasaanku secara jujur mengenai perasaanku akan kelanjutan hubunganku bersama Layla. Gadis manis dan telah menjadi pacarku selama 4 bulan terakhir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lamarlah Daku, Kau KutangkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang