Buat yang mau ngobrol atau sekedar curhat, bisa chat Geo di telegram
@bebann_keluarga.
Rencanya kalau banyak yg pc bakal di buatin grup disana. Kenapa di telegram? Ya karena lucu wkwk. Oke langsung aja menuju ke ceritanya 💕
_____
AUTHOR POV, DRAVEN LINE
_____
Draven sedang dalam perjalanan menuju sebuah hotel berbintang untuk menemui client nya tentang urusan bisnis, kalian tidak lupa kan dia merupakan Dewan Elit kursi kedua Draven Zake Zuver. Pemikiran cemerlang dalam memikirkan strategi bisnis dan juga kecakapanya dalam berbicara membuat banyak sekali perusahaan-perusahaan mempercayakan nasibnya di tangan Draven.
Tak terkecuali perusahaan sekelas Mafia yang menyamarkan identitasnya dengan menjadi perusahaan kuliner dan bisnis wisata.
Awal mula para 'pengusaha' ini tak terlalu tertarik dan hanya mengikat kontrak dengan Draven sebagai formalitas agar perusahaan mereka meyakinkan sebagai perusahaan di bidang wisata atau kuliner. Sampai saatnya Draven pun bahkan menawarkan jasanya 'lebih' dari hanya sebagai konsultan bisnis wisata biasa.
Tentu kalau di nalar, bagaimana bisa hanya seorang bocah yang masih duduk di bangku kuliah memahami tentang 'Dunia Gelap' itu. Bahkan dengan embel-embel 'pemegang kursi kedua dewan elit' pun tetap saja anak kuliahan tau apa tentang hal ini.
tapi itu cerita dongeng, udah berlalu lama juga. setelah keberhasilan penyelundupan senjata dan organ ilegal ke sejumlah tempat secara besar-besaran membuatnya mulai dilirik oleh para pelaku licik ini. Bahkan penyelundup dengan jaringan Asia juga mengandalkan kecerdasan otaknya dalam melakukan pergerakan.
Kembali ke kondisi saat ini, mobilnya sudah sampai ke sebuah hotel besar yang harga termurah dari kamarnya ialah 6juta permalam. Tanpa perlu repot menyampaikan namanya pun pelayan sudah mengetahui identitas lelaki yang juga sudah lumayan sering kesini untuk bertemu boss besar mereka.
"Aaa, here you are my money maker. how's your day?" jabat ramah seorang pria tinggi dengan muka perpaduan antara asia dan latin. sangat tampan dengan rahang tegas dan mata tajam itu. tipikal sugar daddy material dengan dompet yang berisikan 2 lembar american express credit card.
"I'm fine, like always. What is it jerome? ada keadaan darurat apa?"
"Well, like always ya. selalu straight to the point. sebenarnya tidak ada keadaan emergency, aku hanya mengajakmu merayakan keberhasilan besar tahun ini saja." jawab ramah dan merangkul bahunya, menuju ke salah satu meja yang ada di lounge itu. tentu saja bukan meja biasa, ini adalah meja private dengan beberapa pelayanan khusus bagi pelanggan yang memilih meja ini.
"Aku tak memiliki banyak waktu Jerome, dan kau mengajaku untuk minum?" decihnya kesal.
sebenarnya tak sekali ini dia selalu di bohongin seperti ini. Tapi berhubung dia client yang setia mau tak mau menuruti perintah lelaki dewasa dengan 1 anak itu.
"Kau akan selalu menolak jika aku berkata jujur. So nikmatilah dan pesan minuman paling mahal sebanyak yang kau mau. aku mentraktirmu hari ini" sombongnya dengan menyandarkan badanya.
Draven hanya, lelah dengan kesombongan pria ini. memesan wine paling mahal beserta 2 set fine dining beserta lilin.
Wait a minute! Kenapa suasananya manis banget!
KAMU SEDANG MEMBACA
LET THE RIGHT ONE SEE [ON GOING]
RomanceAkbar Wardana, mahasiswa Perhotelan chubby dan gendut yang ceria. Bertemu dengan Gavin Narendra, salah satu "10 Dewan Elit" yang ternyata berbeda 180° diluar kampus! Another BL Story yang mungkin klise dan pasaran. Untuk judul dan cover kali ini d...