25 - Alasan untuk bertahan.

70 13 1
                                    

"Assalamualaikum semua, maaf menganggu waktunya sebentar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum semua, maaf menganggu waktunya sebentar. Yang mau skip live saya ini, mohon untuk tidak melakukan itu. Karena saya akan melakukan sedikit klarifikasi terhadap kasus plagiasi yang sedang viral ini. Sebelumnya, saya akan menunjukkan novel karya saya. Katanya kemarin ada yang memplagiasi karya saya dan juga membeberkan beberapa bukti.

"Dan sekarang saya menunjukkan novel karya Diandra Amira yang diduga hasil dari plagiat. Sayangnya, setelah saya baca seharian kemarin, saya tidak menemukan hal yang sama persis antara novel saya dan novel karya Diandra. Memang, tema yang kami angkat sama yaitu badboy. Dan bukti-bukti yang dibeberkan kemarin itu hanya sebagian kecil dari isi novel ini. Dan saya memakluminya.

"Kenapa? Karena, siapa sih enggak tidak menulis kalimat begitu? Kita berbahasa satu, bahasa Indonesia. Kita juga berada di satu kota, kota Jakarta. Tentu saja apa yang saya lihat dilihat juga oleh Diandra. Jadi, saya mohon pada pembaca karya saya, pembaca karya Diandra dan warganet semuanya. Stop bully Diandra, dia tidak memplagiasi karya saya. Itu cuma unsur ketidaksengajaan dan saya memakluminya. Sekian, terima kasih."

"Alhamdulillah, akhirnya satu masalah sudah selesai," ucapan syukur dari Dena membuat Diandra mengalihkan pandangannya dari ponsel. Gadis itu hanya tersenyum tipis untuk menanggapi. Mereka memang sedang menonton live Saraswati di akun instagramnya. Seperti janji gadis itu kemarin, dia benar-benar melakukannya.

"Bun, Diandra sudah siap?" Haris masuk dalam ruang inap putri bungsunya dengan senyum merekah.

"Kita sudah boleh pulang," lanjutnya kembali.

"Sudah, Yah. Kita tunggu Hani dulu, dia lagi di toilet."

"Kita harus cepat, teman-teman Diandra juga udah nungguin," seruan Haris membuat dahi Diandra mengerut.

"Teman? Siapa yah?" tanyanya antusias.

"Itu, si Ghandi sama teman kamu yang kemarin," timpal Dena.

Diandra hanya ber-oh pelan. Dia sudah tahu jika Bella, Kayla, Melanie, Hanin dan Virza pasti akan menemaninya pulang dari rumah sakit.

"Hani udah siap, yuk balik!" Hani keluar dari kamar mandi dengan tergesa-gesa, bahkan baju gadis itu sampai tersangkut.

"Hati-hati," tegur sang Bunda.

Mereka pun keluar setelah Dena dan Hani membereskan barang-barang Diandra selama berada di rumah sakit. Gadis itu dipegangi oleh sang Ayah menuju keluar ruangan. Saat mereka sudah berada di luar, betapa terkejutnya Diandra saat melihat anak-anak Adgar yang sudah menunggunya.

Bukan hanya yang perempuan, melainkan yang laki-laki juga. Meski hanya anggota inti, tetap saja mereka sangat ramai untuk sekedar menjemput Diandra dari rumah sakit. Sekitar sepuluh orang kini mengikuti keluarga Haris di koridor.

"Lo udah enakan Dian?" tanya Bella yang berjalan di sebelah Hani.

"Udah lebih baik dari kemarin. Gue juga enggak terlalu lemah lagi."

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang