Kalo ada typo, langsung komen Hyung :v
"Kayaknya kita udah lama enggak hang out. Kuy lah keluar." Bella merangkul bahu Kayla dan Virza, sekalian mengajak mereka ke parkiran dari koridor kelas. Di sana juga sudah ada Melanie dan Hanin yang sudah menunggu.
"Gue mau ke tempat kak Bryan," sahut Virza.
Bella langsung menghela napas gusar karena Virza tidak bisa ikut. "Ya udah kapan-kapan aja hang outnya. Entar sekalian kita ajak Diandra bareng."
"Kalian udah jengukin Diandra belum?" tanya Kayla yang tiba-tiba ingat jika Diandra sedang sakit, saat mendengar nama gadis itu.
"Ah, iya belum." Bella sampai menepuk jidatnya karena lupa.
"Gue udah," cetusan Virza membuat Kayla dan Bella menatapnya horor.
"Lo pergi dan enggak ngajak kita?" tuding Bella.
"Seharusnya lo punya kesadaran sendiri tanpa harus di ajak dulu. Gue duluan." Gadis itu pergi tanpa rasa bersalah setelah mengatakan kalimat yang menohok. Membuat Bella dan Kayla mengusap dada, mereka memang cukup sabar menghadapi Virza.
Sementara Virza sendiri sudah sampai di parkiran, dia juga bertemu dengan Melanie dan Hanin. Kedua gadis itu mempertanyakan keberadaan Bella dan Kayla. Virza hanya menyahut seadanya, lalu gadis itu pamit duluan bersama motor matic warna putih miliknya.
Gadis itu memang akan menjenguk kakaknya, kakak kandungnya yang terjerat kasus narkoba satu tahun yang lalu. Setahun setelah kepergian orang tuanya.
Gadis itu melajukan motornya, berbaur dengan pengendara lain di jalanan ibu kota. Jarak yang harus dia tempuh cukup jauh jika dari sekolahnya. Namun, apa boleh buat. Sebulan sekali, tepat di tanggal 15 dia akan menjenguk kakak di tempat rehabilitasi. Tanggal 15, di mana orang tuanya merenggang nyawa dalam kecelakaan.
Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya Virza sampai di tempat tujuan. Gadis itu memarkirkan motornya di tempat biasa. Lalu, masuk dalam bangunan tersebut.
Setelah melewati beberapa lorong dan juga ruangan, gadis itu akhirnya bisa menemui Bryan. Virza tersenyum tipis kepada kakaknya, selalu begitu agar Bryan tidak khawatir.
Meskipun berusaha tampil baik-baik saja, hati Virza selalu tercubit saat melihat penampilan Bryan yang sekarang. Kakaknya yang dulu tampan, bertubuh tegap dan memiliki senyuman manis. Kini tergantikan dengan laki-laki kurus, berwajah pucat dengan potongan rambut nomor 2. Dia padahal masih ingat jika dulu Bryan saat suka rambut dengan jambul ke atas seperti burung.
Lama berdiam diri sambil memperhatikan sosok kakak, membuat laki-laki itu akhirnya bersuara.
"Ngapain berdiri di sana bocil, ayo sini," kata Bryan yang juga berusaha baik-baik saja.
Rasanya Virza ingin berlari, memeluk tubuh sang kakak. Namun, dia tidak mempunyai keberanian. Langkahnya tetap berat untuk melakukan itu.
"Gimana keadaan kakak?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]
Teen FictionKalian bisa mendukung cerita ini dalam challenge 30 hari menulis yang diadakan oleh Millennial Author Project bersama Sky publisher dengan cara VOTE, KOMEN dan SHARE cerita ini. Terima kasih ***** Diandra Amira, seorang penulis muda yang sedang menj...