38. Sebuah Sandwich

107 18 2
                                    

Hai~

Gimana kabar kalian? Aku harap kalian semua sehat selalu yaa 😇💙💙

Ah iya maaf aku udah lama gak up
Rindu gak sama aku? 😅✌️

Sekarang aku lagi gak mau bacot, jadi langsung aja yaa ^^

Happy Reading~

.

.


.


.


Pagi hari disambut mentari pagi yang tersenyum cerah. Sinarnya menyelip dibalik gorden kamar seorang gadis. Dia tengah bersiap untuk pergi ke sekolah diam-diam. Di kasurnya, seorang laki-laki tengah duduk menunggu sang gadis bersiap.

"nuna, cepatlah! Sebelum seonghwa hyung bangun" ujar laki-laki itu menahan gemas. Pasalnya sudah 10 menit dia menunggu gadis itu bersiap dan sampai sekarang belum selesai juga.

"tunggu sebentar" ujar gadis itu bangkit dari kursinya seraya mengenakan almamater sekolahnya dan mengancingkannya dengan rapi. Dia menatap pantulan tubuhnya di cermin. Yn pun mengambil ransel yang tak jauh darinya dan menyandangkannya ke punggungnya.

"sudah, ayok"

Mereka keluar kamar dengan mengendap-endap. Mereka sudah merencanakan ini dari malam. Awalnya jongho tidak setuju dengan ide nuna-nya ini. Karena yn belum pulih sepenuhnya dan dia khawatir luka nuna-nya ini akan terbuka. Ujung-ujungnya dia mengalah -- dengan berat hati dan menerima ide yn. Yn juga menyuruh jongho untuk tidur di kamarnya agar seonghwa tidak terbangun saat jongho bersiap di pagi hari.

Sesampai di dapur, yn mengambil dua kotak susu coklat dan berlari kecil menuju keluar rumah, yang telah di tunggu jongho disana. Yn menutup pintu rumahnya seraya menyerahkan satu kotak susu yang dia bawa ke jongho.

"minum ini dulu. Ayo, kita cari tempat sarapan"

"ah tidak usah sarapan diluar nuna"

"kenapa?"

"lihat sekarang sudah jam berapa, nuna? 20 menit lagi gerbang sekolah tutup" ucap laki-laki bermata bulat itu setengah kesal seraya membuka bungkus pipet susu kotak pemberian yn.

Yn melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, jarum pendek menunjukkan angka 6, sedangkan jarum panjang menunjukkan angka 8. Yn mengangguk kecil menyetujui ucapan jongho. "yasudah"

Mereka melangkah kakinya seraya menikmati sekotak susu coklat untuk sarapan pagi dengan langkah santai. Akhirnya mereka sampai di depan halte dan lebih beruntungnya bis tengah berhenti. Mereka berlari kecil untuk masuk ke dalam bis dan duduk di kursi kosong.

Bis yang mereka tumpangi berjalan lancar tanpa hambatan membelah jalanan yang sedikit ramai.

.

.

.

.


Yn melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam sekolahnya yang ramai dari biasanya. Dia berjalan santai tanpa memperdulikan tatapan orang lain untuknya.

"yn sunbae!"

Gadis itu memutar tubuhnya dan menatap laki-laki yang pernah menolongnya. Yn tersenyum kecil kearah laki-laki itu. "hai" sapanya ketika laki-laki itu sudah disampingnya.

"sendiri aja?" tanya laki-laki itu seraya menatapnya.

Yn mengangguk. "iya, kamu?"

(jiwa nctzen ku meronta😭😭😭✌️)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(jiwa nctzen ku meronta😭😭😭✌️)

"aku juga" jawab jeno diiringi senyuman.

"sunbae sudah sarapan?" tanya jeno penasaran. Sebab dia tidak sengaja melihat bibir kakak tingkatnya pucat.

"belum, kamu?" sebelum jeno menjawab, laki-laki itu melepaskan ransel di punggungnya dan membukanya. Yn diam dan memilih melihat adik tingkatnya ini.

Jeno menyerahkan satu bungkus sandwich ke yn. Yn diam seraya memperhatikan penampilan sandwich dan raut wajahnya sekarang berubah heran menatap laki-laki di sampingnya. "ambil lah sunbae, aku membawa dua" jelas jeno seraya tersenyum.

Yn masih diam dan dalam hatinya dia tertarik pada sandwich di tangan adik kelasnya. Seketika cacing di perutnya meronta minta diisi. Jeno meraih tangan kanannya, lalu meletakan sandwich berbentuk segitiga itu di tangan sang gadis.

"makan lah sunbae, aku ikhlas kok" ujarnya.

"a-ah terima kasih banyak~" ujar yn senang, terpancar senyuman lebar di bibir gadis itu. Sebenarnya dia tidak enak kepada adik kelasnya yang sudah banyak membantunya.

"ah itu bukan apa-apa, sunbae" balas jeno dengan kekehan kecil yang keluar di bibirnya. Jeno merasa lucu melihat kakak tingkatnya ini dan dia beransumsi bahwa kakak tingkatnya ini sering bertingkah seperti anak kecil.

"aku bakal makan di kelas nanti. Sekali lagi terima kasih yaa" ujar yn lagi. Jeno terkekeh.

"sunbae, aku ke kelas dulu ya" pamit jeno. Yn mengangguk kecil.

Mereka berpisah di koridor dan berjalan ke kelas masing-masing. Taklama, bel sekolah berbunyi menandakan bahwa jam kelas akan segera dimulai.

.

.

.

.

Tbc~

Atiny~~ 😇
Jangan lupa VOTE dengan tekan 'BINTANG' di pojok kiri dan KOMENTAR kalian ya^^

Ah iya, berhubung work ini 8k, aku berterima kasih kepada kalian semua 😊makasih udah nyimpen work ini ke perpustakaan kalian^^ aku senang ada yang nyimpen work iseng ku ini :')
Makasih udah ngevote 😊
Dan makasih juga untuk pembaca TANPA wujud yang udah ngebaca tanpa ninggalin jejak :)
💙💙💙💙I LOVE U GUYS💙💙💙💙














감사합니다

❤️IMAGINE ATEEZ X YOU❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang