Seokjin nyaris terjatuh ketika dia melompat dari dermaga karena tersandung sebuah kayu yang patah. Beruntung Namjoon segera memeganginya dan mengatakan agar dia berhati-hati. Angin laut berhembus menerpa wajahnya, terasa sangat segar. Mereka baru saja tiba dan Seokjin harus mengakui bahwa pulau itu benar-benar tampak seperti surga.
Sayang sekali, nyatanya pulau itu adalah bagian dari mimpi buruk.
"Tuan Namjoon dan Tuan Seokjin!" Seorang pemuda dengan celana putih dan kemeja berwarna biru laut melambai ke arah mereka. "Selamat datang di surga bulan madu kalian!" Seru pemuda itu ceria, berdiri di samping sebuah buggy.
Nah, setidaknya masih ada jenis transportasi tertentu yang diizinkan di pulau ini. Lagi pula, tidak mungkin mereka harus selalu berjalan kaki, bukan?
Pemuda itu bergegas menghampiri mereka dan mengulurkan tangan. "Namaku Flynn Longfellow." Ujarnya memperkenalkan diri. Mata hijaunya tampak begitu cerah dengan kadar ketampanan khas pemuda eropa. Dia tampak sangat cocok dengan pulau ini. "Aku akan menjadi pelayan pribadi kalian. Apapun yang kalian butuhkan, aku akan dengan senang hati menyediakannya."
Seokjin membiarkan senyuman lebar melengkung di bibirnya. "Terima kasih, Flynn. Aku akan sangat menghargainya, tapi, tolong hanya panggil aku Seokjin."
Tiba-tiba saja, tangan Namjoon melingkari bahu Seokjin dan menarik pemuda itu mendekat. "Dan cukup panggil aku Namjoon," lalu, dia memberikan ciuman di pipi Seokjin. "Dan saat ini, aku membutuhkan bantuanmu..." Namjoon kembali menoleh untuk menatap Flynn. "Tolong segera antar kami ke kamar, karena aku perlu sendirian dengan pasanganku."
Dalam rangkulan Namjoon, Seokjin agak menggigil karena angin laut yang kembali berembus.
Benarkah?
"Ah, tentu saja aku akan melakukannya!" Kata Flynn seraya tertawa kecil, lalu dia mengambil koper Namjoon dan juga Seokjin dan meletakkannya di bagian belakang buggy. Beberapa saat kemudian, dia membawa mereka menyusuri jalan setapak yang menawarkan pemandangan laut dan pantai yang sangat menakjubkan. Air laut yang luar biasa biru dan bersih serta ombak yang berdebur tanpa henti. "Di pulau Kokomo, kalian akan menemukan semua yang kalian butuhkan." Flynn mengisyaratkan satu tangannya ke arah air. "Percaya padaku, tidak ada air di bumi yang lebih indah dari air laut di pulau ini."
Ya, mungkin. Seokjin bisa mencium air laut di udara. Bisa merasakan rasa asin itu di lidahnya. Pulau ini benar-benar sangat indah.
"Omong-omong, kami menawarkan wisata snorkeling pribadi untuk para tamu kami. Kalian tidak akan menemukan pemandangan bawah laut yang indah yang sebanding dengan pulau ini di mana pun."
Namjoon yang sejak tadi duduk di samping Seokjin, kini meraih tangan pemuda itu. Mengangkatnya ke bibirnya dan menekankan ciuman di buku-buku jarinya.
Sesaat, Seokjin menahan napas ketika tatapan Namjoon tertuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secreto | NamJin ✓
Action"Selamat," Daniel tersenyum lebar kepada Namjoon dan juga Seokjin. "Akhirnya kalian menikah."