Part 8 : Everything Has Changed

3.1K 400 121
                                    

"Apa yang kau dan Hoseok bicarakan sebelum aku menyusul kalian keluar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau dan Hoseok bicarakan sebelum aku menyusul kalian keluar?"

"Tirai ini terlalu tipis. Siapa pun bisa mengintip ke dalam sini." Gumam Seokjin seraya menarik tirai lain yang lebih gelap.

Namjoon membantunya. Menutupi semua jendela kamar mereka dan kemudian dia menunggu.

Seokjin mengerutkan kening kepadanya, "Apa?"

"Kenapa kau memintaku untuk tetap berada di dalam."

"Hm... ya..." Seokjin beralih untuk merapikan seprai tempat tidur mereka.

"Sehingga kau bisa berbicara berdua dengan Hoseok?"

"Ya..."

"Kau ingin berbicara dengannya tanpa ada aku di sana."

Seokjin berhenti, lalu berbalik untuk menghadapi Namjoon dan menyilangkan lengannya di depan dada. "Ya, semua yang kau katakan benar."

"Kenapa?"

"Karena dia mengatakan sesuatu, di sini, yang tidak aku mengerti, oke? Dan aku ingin bertanya kepadanya tanpa melibatkanmu."

Tanpa melibatkannya? Namjoon menyipitkan mata, "Aku terlibat dalam apa pun yang terjadi di sini. Jika kau ada di sana, seharusnya aku juga." Kemudian, Namjoon melangkah mendekatinya. "Jangan coba-coba menyembunyikan sesuatu dariku lagi. Kita menjalani kasus ini bersama. Kita tidak seharusnya menyembunyikan apa pun."

"Nyatanya, aku tidak bisa menenangkanmu."

Apa? "Saat ini, kau membuat tekanan darahku naik."

Seokjin menggigit bibirnya.

Yang tentu saja, membuat Namjoon secara otomatis mengalihkan pandangannya ke bibir pemuda itu.

Sial.

"Kau tidak merasa tenang saat aku berada di dekatmu," tambah Seokjin dengan suara serak.

Suaranya yang serak seakan meluncur di atas kulit Namjoon seperti belaian.

"Saat kau berada di dekatku, aku selalu ingin menyentuhmu."

Seokjin menahan napas.

"Aku selalu menginginkanmu, Seokjin." Persetan. Namjoon tidak lagi bisa menjaga mulutnya.

"Jangan bermain-main denganku sekarang."

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku sedang bermain-main?"

"Kau sedang dikuasai adrenalin karena apa yang telah terjadi hari ini."

Namjoon mengepalkan tangan, "Baik. Kita harus istirahat." Dia menoleh ke arah tempat tidur. "Malam ini aku akan tidur di lantai. Dan aku akan bangun sebelum kepala pelayan sialan itu muncul."

Seokjin menggigit bibirnya. Dia harus berhenti melakukan hal itu.

"Sebaiknya, kau mandi lebih dulu." Saran Namjoon.

Secreto | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang