Part 6 : Who

2.6K 412 57
                                    

"Apakah kau mencintainya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kau mencintainya?"

Seokjin nyaris tersedak macaroni cheese yang baru saja dia nikmati. Lantas, dia buru-buru mengambil serbet dan mengelap bibirnya. "Mencintainya? Siapa yang kau maksud, Namjoon?"

"Tentu saja, mantan targetmu."

Kedua alis Seokjin berkerut, "Dennis? Kau bertanya apakah aku mencintai Dennis?"

Namjoon mengangguk mantap.

Seokjin mengerjap, lalu mengulum bibirnya. Merasakan sisa keju yang masih tertinggal di sana. "Kau tahu tentang bisnis yang kita lakukan, Namjoon. Kita tidak seharusnya jatuh cinta saat sedang mengerjakan sebuah kasus."

Namjoon tertawa, "Ayolah Seokjin, kita berbicara tentang ISS. Kau tahu berapa banyak agen yang saling jatuh cinta saat mereka sedang mengerjakan kasus? Bahkan beberapa dari mereka telah menikah."

"Ya. Tapi aku belum bekerja untuk ISS saat aku bertemu dengan Dennis."

Namjoon melihat ke sekeliling restoran. Hanya ada dua pasangan lain yang berada di sana.

"Saat itu, aku belum bekerja untuk Daniel. Aku bekerja untuk orang lain." Seokjin melanjutkan.

Tatapan Namjoon kembali tertuju pada Seokjin. "Ingin memberitahuku siapa?"

Seokjin menggelengkan kepalanya, "Maaf, tapi aku tidak berhak memberi tahumu siapa dia."

Namjoon sedikit membungkuk ke depan dan meraih tangan Seokjin untuk dia genggam. Bagi mereka yang melihatnya, itu akan tampak seperti sentuhan seorang kekasih yang sedang memuja pasangannya. "Sayang, lagi-lagi kau menyembunyikan rahasia."

Seokjin membalas dengan sebuah senyuman lembut yang menawan, "Tidak, Namjoon. Lebih tepatnya, menyimpan sebuah informasi rahasia."

Jantung Namjoon berdebar kencang di dalam dadanya. Dia selalu merasa curiga pada Seokjin, tetapi... "Apakah kau seorang mata-mata?"

Bibir Seokjin terkatup.

Dan Namjoon menganggap itu sebagai... ya.

"Panas sekali," desah Namjoon tiba-tiba saat seorang pramusaji datang menghampiri mereka. "Persis seperti yang kau katakan, cuaca hari ini sangat panas."

Lalu, di samping mereka, terdengar seseorang menghela napas prihatin, "Aku turut menyesal, Tuan Seokjin, karena anda harus terjebak dengan si idiot ini." Ujarnya dengan tenang.

Seokjin menahan tawa saat dia menatap si pelayan yang ternyata adalah Hoseok.

"Aku sangat berharap bisa menawarkanmu sesuatu yang istimewa," Hoseok melanjutkan dengan santai. "Tapi, dapur kami tidak memiliki hal istimewa yang bisa kutawarkan lagi jadi..."

Namjoon melepaskan Seokjin dan kini tatapannya memindai Hoseok. Dia memerhatikan bahwa Hoseok mengenakan kemeja biru muda, sama seperti staff lainnya yang bekerja di pulau ini.

Secreto | NamJin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang