______"Mungkin kita salah satu orang yang sangat beruntung, karena dapat diberi bahu setegar ini menghadapi ujian hidup."
-Elvira Marthin Siyah-
🌚🌚🌚🌚
Kring.... kring .... kring...
Bel pulang sekolah udah berdering, semua murid berhambur keluar dengan tawa. Beda dengan Al sibuk keliling sekolah.
"Lo lihat El?" Al bertanya pada murid-murid yang sedang bekumpul di parkiran, murid itu hanya mengelengkan kepalanya.
"Lo lihat El enggak?" tanya Al lagi pada laki-laki yang sedang baru saja keluar dikelas. Namun jawabanya juga tidak tau. Al sedikit frustasi, memasuki kelas tidak ada orang satupun-kosong- hanya ada tas El dan tas Erik. Al keluar kelas dan berjalan dikoridor tidak segaja Al menabrak seseorang.
Bruk ...
"Aww, kalau jalan pake mata dong!" keluh Cewe itu sambil memengang pundaknya
"Maaf, gue ngak segaja," ucapnya lalu melanjutkan jalannya. Jujur saja, Al khawatir tumben sekali, El sahabatnya pergi tanpa beri tahu dia, apa lagi tasnya juga ada dikelas. Al bertanya sama Raja dkk pun, mereka juga tidak melihat El bahkan bertemu El saat dikantin tidak.
Sebuah tepukan halus mendarat di bahu Al. Langkah Al pun terhenti.
"Lo kenapa Al?" tanya Septi. Ia wanita itu adalah Septi yang dari tadi melihat Al mondar mandir disekolah.
"Gue lagi cari El, " balasnya dengan nafas yang masih berburu-buru.
"Sepenting itu?" tanya Septi
"Iya El penting banget buat gue," balas Al tanpa di saring dulu dan tidak memikirkan hati Septi. Septi mendegus kesal, dan berusaha mengembalikan eksperisnya.
"Biar gue bantu cariin," Al mengangguk mendegar ucapan Septi lalu melanjutkan perjalan mereka.
Tiba-tiba Al melihat Queen dan Cinta yang baru saja melangkahkan kakinya menuju parkiran. Entah kenapa Al tiba-tiba bertanya dengan mereka berdua.
"Eh, lo lihat El ngak?" tanya Al sedangkan Queen membalikan tubuhnya mendegar siapa yang sedang berbicara denganya. Queen memerhatikan perempuan yang ada disamping Al sedikit tajam, lalu Queen mengangkat satu sudut bibirnya.
"Oh si cewe ganjen itu!" ceplos Queen yang membuat Al melotot. Melihat ekspresi Al, Queen berdegus pelan.
"Gue tadi lihat dia sama Erik PACAR gue!" ucap Queen sambil menekankan kata pacar.
"Erik?" Queen mengangguk. Al terdiam dia baru ingat, tas yang tinggal di kelaskan tinggal tas punya El dan Erik. Tapi mereka berdua kemana? Kenapa belum balik?
"Kalau ngak ada yang mau ditanyakan lagi, gue pamit dulu mau pulang, bye!" ucap Queen sambil melangkah masuk ke mobilnya
"Ok makasih," bukan Al yang berucap tapi Septi. Sedangkan Queen yang melirik sebentar perempuan itu.
"Sok polos!" batin Queen
***
Disisi lain, El dan Erik sampai disebuah Rumah Sakit Citra. Erik sebenarnya masih bingung. Buat apa mereka kerumah sakit ini? Siapa yang sakit? Mengapa El terburu-buru untuk masuk ke Rumah Sakit itu? Itulah pertayaan yang ada dipikiran Erik, yang membuatnya sedikit frustasi karena tak ada jawaban. Ketika dia bertanya kepada El. El mengabaikannya, atau mungkin El menjawabnya dengan tatapan tajam. Yang membuat Erik mengurunkan niatnya buat bertaya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/245312495-288-k859422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What If i Told That ILY (TAMAT!!)
Teen Fiction(TAMAT) Star 1 November 2020 *** Ini tentang mimpi yang berjalan 'tak sejalan, tentang Waktu yang berlalu mengisahkan aku selalu bersamamu. Menikmati tawa dan tangisan yang tercipta, mengubah kisah pahit menjadi berwarna. Mengulas kisah yang tak pe...