___
Dalam dekapan langkah kutusuri setiap alur yang telah kupilih. Menatap langit kosong berharap definisi luka tak kembali ada. Aku senatiasa bersanding bersama bayangan yang kerap jadi temanku hari ini. Dihiasi goresan luka yang tak tersembuhkan.
Aku melangkah mundur, rasanya jatung ini sesak, terasa begitu sakit. Kakiku melemah dan tejatuh tak berdayah. Namun
Langkah kaki seseorang datang menyapaku, mengulurkan tangan membangunkanku.
Dia membawa obat dari luka ini.Aku terpanah, terseyum mesrah merahi tanganya. Rasanya bahagia, bagai burung yang telepas dari sanggarnya. Nihilnya itu hanya sementara, saat ini ia sedang terbaring bak mayat hidup dihiasi alat medis.
Jangan pergi! Senyumanmu aku rindu! Jangan buat luka lagi di diary hatiku. Cukup mereka yang menerkam hati ini.
Kau telah membuatku candu akan hadirmu jangan membuat aku terluka akan pergimu.
-Elvira Marthin Siyah-
💔💔💔
"Ini masih pagi, emang kamu mau jalan-jalan kemana?" tanya seseorang suster yang sedang mendorong kursi roda seorang gadis yang kira-kira beda setahun dengan El."Yeah sus, saya kan mau menghirup embun pagi di taman, pasti seger," jawab gadis itu. Suster itu hanya mendegus pelan lalu kembali mendorong kursi roda gadis itu.
Beberapa kali gadis itu dan suster tertawa bersama di lorong rumah sakit.
"Awww ..." keluh gadis itu
"Eh sorry, gue ngak segaja. Maaf sekali lagi!" ujar El dengan bunga mawar di tanganya, yang membuatnya tidak fokus dan akhirnya tidak segaja menabrak gadis itu,
"Iya ngak papa," balas gadis itu. El baru saja mau beranjak pergi tapi ia melirik gadis itu wajahnya familyar bagi El.
"Lo Tari kan?" Mendegar pertayaan itu gadis kaget. Wait gadis itu juga familyar dengan suara itu.
"Kak El!!" ucap Tari meraba mencari keberadaan El.
"Gue di sini Ri," balas El memberikan wajahnya agar di sentuh oleh Tari.
Tari adalah gadis tuna netra, yang buta karena kecelakaan yang menimpahnya. Ia dirawat sudah lama di rumah sakit ini, selama berbulan-bulan ia keluar masuk di rumah sakit ini, jika di bilang dia pasien spesial dia tidak hanya buta tetapi memiliki lubang luka di jantungnya karena kecelakaan saat itu. Sudah beberapa kali ia operasi hasilnya sudah membuatnya jauh lebih baik. Namun yang membuatnya bersedih sekarang ia belum bisa melihat. Belum ada pendonor Mata untuknya.
El mengenal Tari di rumah sakit ini juga disaat El menjeguk Mamanya. Namun sudah lama El tidak menjeguk mamanya yang mebuat ia juga jarang ketemu Tari apa lagi akhir-akhir ini. Ia juga baru sadar jika rumah sakit ini adalah tempat Tari di rawat, dan tempat Tari sering chek up.
"Owh iya kak, gimanah keadaan mama kakak? Udah sembuh?" tanyaTari membuat El beo sebentar. El menunduk memengang tangan Tari.
"Mama kakak sudah meninggal," lirih El.
"Maaf kak, Tari ngak bermaksud, buat kakak sedih!" balas Tari
"Ngak papa, kalau lo sendiri gimanah keadaaan lo? Lo sudah operasi kan? Apa sudah ada juga pendonor mata buat lo?" tanya El. Tari hanya diam. Menrik nafas dan menahan air matanya untuk turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
What If i Told That ILY (TAMAT!!)
Teen Fiction(TAMAT) Star 1 November 2020 *** Ini tentang mimpi yang berjalan 'tak sejalan, tentang Waktu yang berlalu mengisahkan aku selalu bersamamu. Menikmati tawa dan tangisan yang tercipta, mengubah kisah pahit menjadi berwarna. Mengulas kisah yang tak pe...