Epilog - Sayang

3.3K 121 8
                                    

Di pagi hari itu, Naruto baru saja terbangun dari tidurnya ketika saja jam alarm berbunyi dan saat membuka mata Naruto malah mendapati Sasuke sudah ada di kasurnya.

"Kau sudah bangun",ucap Hinata tiba-tiba datang dari balik pintu.

"Sasuke?",ucap Naruto bingung menunjuk pada Sasuke yang sudah berbaring di sebelahnya.

"Aku tidak tahu, aku baru saja datang",ucap Hinata menyeringai tipis.

"...",tiba-tiba saja Sasuke bangun dari kasur Naruto dengan tanpa ekspresi.

Sebenarnya, semalam...

Hinata yang baru saja menemukan keberadaan Naruto sengaja membiarkan saja Naruto berduaan dengan Sasuke meski kini dialah yang harus berduaan dengan Sakura.

'Ini memusingkan tapi aku  harus bertahan',pikir Hinata senang.

Keesokan harinya, Hinata buru-buru berangkat ke dalam sebuah bar. Hinata mendapati Karin tengah menunggunya di depan bar.

"Masuklah, dia ada di kamar",ucap Karin santai.

"Kau tidak ikut?",tanya Hinata.

"Tidak, aku sedang banyak pekerjaan sekarang",balas Karin setelah menunjukkan kamar yang ia maksud.

Kembali ke kondisi rumit sekarang...

Sasuke menggusel-guselkan matanya lucu,"Naruto?"

"Baiklah, Naruto. Jangan lupa imbalannya ya?",goda Hinata tiba-tiba sebelum pergi.

'Kali ini, apa yang ingin dia lakukan dengan mendekatkanku pada Sasuke?',pikir Naruto gelisah.

Dengan gerakan yang gesit Sasuke langsung saja duduk di pangkuan Naruto dan memeluknya erat,"hehe" nampak sangat bahagia.

'Kemarin aku tidak melakukan apapun padanya tapi dia bahagia sendiri?',pikir Naruto shock.

"Kau benar-benar mencintaiku kan?",tanya Sasuke penuh harap menatap Naruto dalam.

'Hah?',kaget Naruto.

"Katakan mencintaiku. Katakan",ucap Sasuke dengan bola mata yang bersinar-sinar.

"Kau tega membuatku menunggu begitu lama?",tanya Sasuke memelas.

"Sasuke, kau mabuk?",tanya Naruto menyentuh jidat Sasuke.

"Kau mengganggu momen romantis kita",ucap Sasuke mendadak ngambek.

'Dia aneh, dia benar-benar menyukaiku? Bukan cinta sesaat?',pikir Naruto.

"Kau serius?",tanya Naruto terdiam kaku.

"Naruto, aku menyerah lho jika kau tidak menjawab pertanyaanku",ucap Sasuke geram dan mencubit pipi Naruto pelan dan melebarkannya.

"Sasuke, tunggu dulu",ucap Naruto menahan tangan Sasuke yang ingin melebarkan pipinya.

"Aku tidak mencintaimu, Sasuke",ucap Naruto pelan dan serius.

"Beneran?",tanya Sasuke balik dengan kedua mata yang berkaca-kaca ingin menangis.

"Jadi cincin ini bukan untukku?",tanya Sasuke sedih sementara Naruto merasa tertohok karena mendapati sebuah cincin emas melingkar cantik di jari Sasuke.

"SASUKE, KAU MENGAMBILNYA? DARIMANA KAU MENGAMBILNYA, CEPAT KEMBALIKAN",ucap Naruto panik dan tanpa sadar berteriak.

"Hiks, jadi ini bukan untukku. Apa kau akan menikah, Naruto. Bukan denganku? Tapi kau baru saja memberikanku harapan dan sekarang kau membuangku. Kau tega",ucap Sasuke melampiaskan kesedihannya dengan isak tangis.

"Serius?",tanya Naruto memiringkan kepalanya seakan-akan tidak peduli dengan ekspresi dan raungan kesedihan yang Sasuke lontarkan.

"Hiks, kau kejam",tangis Sasuke.

"Aku pergi ya",ucap Sasuke beranjak dari pangkuan Naruto dengan tergesa-gesa.

Tanpa sadar, Naruto pun menarik tangan Sasuke dan mengatakan,"bukan begitu.. tapi aku tidak pernah memberimu harapan."

"Jadi kau akan melamarku? Kau akan mewujudkannya dengan pernikahankan?",tanya Sasuke menolehkan kepalanya menghadap Naruto.

"A.a-ah",Naruto langsung terbata-bata di tempat.

"Yeay, lingkarkan cincin ini di jariku lagi, cepat", perintah Sasuke cepat. Mata yang tadinya meredup kini bersinar-sinar penuh makna. Sementara Sasuke dengan cepat pula melepaskan cincin emas itu dari jarinya lalu memberikannya ke Naruto.

Dengan helaan nafas panjang Naruto pun pada akhirnya menurut.

Naruto yang saat itu rupanya tengah menatap Sasuke yang tengah tertidur pulas pun senyam-senyum sendiri mengingat masa lalu.

"Sasuke, aku sayang kamu",bisik Naruto tepat di telinga Sasuke yang saat ini rupanya tengah bermimpi indah di alam mimpi.

Di dalam mimpi Sasuke bergumam,"untung saja waktu itu aku membelinya dan memakaikannya di jariku. Sekarang aku hidup bahagia dengannya bersama keluarga kecil kita" di dalam mimpi yang juga dalam kenyataannya Sasuke tersenyum bahagia dengan Naruto yang mendengar ucapannya secara langsung.

"Huh?",kaget Naruto.










Selesai - Happy Ending

🙄🙃😗Kalo sekarang, apa kalian sudah puas dengan epilognya?😤😶

Malking Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang