"Hey, apa yang kau lamunkan sayang?",tanya Sasuke heran dengan suaminya yang mengabaikannya lagi seperti di masa lalu.
"Aku hanya tidak menyangka ini akan jadi seperti itu sekarang",ucap Naruto memandang wajah kelelahan Sasuke. Padahal sebagai suami seharusnya dia yang seperti itu karena pekerjaan, tapi sang istri malah memiliki kantung mata lumayan besar di kelopak matanya.
"Cup",Sasuke mengecup singkat bibir Naruto.
"Hehe",kekeh Naruto memeluk Sasuke dan mendudukkannya ke dalam pangkuannya. Memeluk Sasuke dan membelai lembut rambut Sasuke,"Sayang, bukankah sekarang kau harus tidur?" bisik Naruto lembut memeluk Sasuke hingga Sasuke jatuh tertidur di pelukannya.
"Mama gendong",ucap seorang bocah perempuan.
"Sst, Sarada-chan ayah taruh mamamu di kasur ya? Nanti biar ayah yang menggendongmu",ucap Naruto lembut menoel-noel pipi sang anak sementara sang anak hanya mengedip-ngedipkan matanya lucu.
Naruto segera membawa Naruto ke dalam gendongannya lalu berjalan menuju ke kamar mereka,"kau sudah berusaha sangat keras, sayang" ucap Naruto mengecup kedua pipi dan bibir Sasuke.
Naruto pun segera keluar dari kamar mereka menghampiri Sarada yang sedang duduk manis menunggunya.
"Ayah",ucap Sarada melihat ayahnya telah datang.
"Tadaima",ucap seorang pria blonde dari balik pintu menemukan sang ayah tengah memeluk adiknya, Sarada Namikaze.
"Boruto, okaeri. Bagaimana sekolahmu?",tanya Naruto melihat betapa tampannya sang anak padahal masih berumur lima tahun tapi sudah tinggi semampai layaknya lelaki dewasa dan lagi sang anak terlalu sering loncat-loncat kelas dengan prestasi membanggakan.
"Menyenangkan ayah dan membosankan juga",ucap Boruto tak sabar memeluk sang adik yang masih berumur tiga tahun.
"Ayah, aku mau gendong adikku",ucap Boruto tak sabar. Dan si adik memajukan kedua tangannya lucu melihat sang kakak yang telah pulang.
Boruto yang melihat itu tak tinggal diam dan langsung menggendong Sarada.
"Tou-can peluk",ucap seorang bocah perempuan berumur dua tahun sedang berjalan pelan ke ayahnya menggunakan kedua tangan dan kakinya.
Naruto tentu langsung menghampiri anak ketiganya yang sangat manis dan cantik itu, Namikaze Himawari tentu saja Boruto yang merasa bahwa ini adalah kesempatannya ketika sang ayah sedang tidak melihat mereka.
"Sarada-chan, cium kakak disini",ucap Boruto menunjuk bibirnya.
Sarada yang awalnya hanya diam pun melaksanakan keinginan sang kakak dengan tak ragu menciumnya tepat di bibir.
"Mmmh..ngh ka-kak",ucap Sarada kehabisan nafas.
"Sarada-chan kau sangat manis",ucap Boruto menjilat bibirnya sendiri dan bibir sang adik.
"Ayah, Sarada-chan ngantuk. Aku akan membawanya ke kamar",ucap Boruto dan Naruto mengangguk setuju.
Tak selang beberapa menit, keduanya sampai di kamar Sarada. Boruto pun mulai melakukan aksinya menyantap hidangan manis dan enak yang tersaji di depannya.
"Kakak",ucap Sarada bingung ketika sang kakak mendekatkan diri kearahnya.
Sementara itu, disisi lain Himawari terlihat sangat tenang saat sang ayah memeluknya.
"Tou-can mama",ucap Himawari menunjuk kamar sang kaa-san. Naruto pun membawa anaknya ke kamar, mendapati Sasuke yang telah tertidur pulas.
Himawari yang melihat mamanya sedang tidur pun minta diturunkan ke kasur dan langsung berlari memeluk mamanya,"Aku cayang mama dan tou-can" ucap Himawari.
"Tou-chan juga sayang Himawari",ucap Naruto memandang sayang Himawari yang sedang memeluk mamanya itu.
End👈😳
Silahkan geser ke kiri untuk membaca ulang atau pergi ke profilku dan membaca cerita buatanku yang lain.
Note: Berikutnya Mimin akan update chapter End di cerita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malking Love (Completed)
FantastikSasuke menyukai Naruto lebih dari dirinya sendiri. Sasuke terus berusaha mendapatkan Naruto Berbagai cara Sasuke lakukan agar Naruto menyadari keberadaannya? Apakah perjuangan Sasuke hanya sia-sia ,kandas, dibalas atau berakhir dengan persahabatan...