4

374 48 0
                                    

Part 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 4

Sarah terbangun. Perlahan ia membuka matanya dan memandang ke arah sekeliling. Ia mulai merasakan sebuah benda yang melilit di wajahnya.

Kemudian gadis itu bangkit dari kasur dan hendak melepas masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya, namun tangannya tertahan. Sebuah tali tambang menahan kedua tangannya. Sarah menarik kedua tangannya sekuat tenaga namun nihil, hanya rasa sakit yang ia dapatkan.

'Galang sialan!' Batinnya memaki Galang. Tak lama pria yang dimaki membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Sarah.

"Sudah bangun?" Tanyanya retoris. Ia menutup pintu lalu berjalan mendekati Sarah dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

"Lepaskan ikatan ini Galang!" Protes Sarah dari balik masker oksigennya.

"Bangun tidur sudah marah-marah." Gumam Galang.

"Kalau kau minta baik-baik, aku akan lepaskan." Ucap Galang. Sarah mengernyitkan keningnya.

"Katakanlah dengan nada lembut tanpa membentak baru aku akan melepas talinya." Sambungnya. Dan tentu saja Sarah tak mau melakukannya.

Sarah mendecak. "Aku tak mau melakukannya. Lepas!" Pekik Sarah. Galang menukik alisnya sebelah.

"Ya sudah kalau tidak mau." Ucap Galang lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah luar.

"Galang! Kau mau kemana?! lepaskan ini dulu! Hei!" Teriak Sarah seraya menarik-narik kedua tangannya. Galang tak mempedulikannya lalu berlalu dan menutup pintu dengan keras.

Sarah menyerah. Ia mendengus kesal dan membaringkan tubuhnya di atas kasur. Satu jam kemudian Galang masuk ke dalam kamarnya sambil membawa nampan yang berisi makanan serta air putih. Ia meletakkan nampan tersebut di atas nakas lalu melangkahkan kakinya keluar.

"Galang..." Panggil Sarah dengan suara serak. Ia baru saja bangun dari tidurnya. Sarah bangkit dan mengambil posisi duduk.

"Hm?" Gumam Galang tanpa menoleh.

"Lepaskan alat ini." Pinta Sarah. Galang membalikkan tubuhnya.

"Dan juga, bagaimana aku bisa makan kalau kau mengikat kedua tanganku?" Sambungnya mencoba berbicara setenang mungkin. Galang mendekat ke arah Sarah dan melepas alat yang melilit di wajahnya lalu tangannya tergerak untuk melepas tali yang menahan kedua tangan Sarah.

"Puas?" Galang menatap Sarah datar lalu membalikkan badannya dan berjalan meninggalkannya. Pintu kamarnya ditutup dengan keras.

"Ah, aku jadi tidak mood makan, tapi aku lapar sekali." Gumam Sarah dan mau tak mau ia harus memakan makanan itu untuk tetap bertahan hidup.

◎◎◎

Aktivitas sarapan pagi dilalui dengan diam. Tak ada yang memulai pembicaraan dan hanya suara dentingan sendok yang terdengar.

Because Of You [Tamat] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang