1

877 66 1
                                    

Part 1

Gadis bersurai hitam sebahu yang tengah duduk di sofa kini sedang menarik sudut bibirnya sambil bersenandung ria. Tak lama musik yang diputar mati dan digantikan dengan nada dering telepon. Gadis itu menekan tombol hijau pada layar lalu menempelkan ponsel ke arah telinganya.

"Halo, Lia? Ada apa?"

'Hai Sarah! Lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?'

"Baik. Bagaimana denganmu?"

'Seperti biasa.'

'Apa kau sibuk?' Lanjut Lia.

"Tidak, kenapa? Mau mengajakku keluar?"

'Tentu! Aku rindu denganmu dan teman-teman yang lain. Jadi Henry, Nathan, Galang dan aku ingin mengajakmu menginap di sebuah villa.' Ucapnya.

"Galang? Dia ikut?" Tanya Sarah sembari mengernyitkan dahinya.

'Iya, kenapa? Apa kau ada masalah dengannya?'

Sarah menggelengkan kepalanya lalu menekan tombol loud speaker dan meletakkan ponselnya di atas kasur.

"Bukan begitu, dia kan tipe orang yang tidak suka menghabiskan waktu untuk liburan atau jalan-jalan." Jawab Sarah lalu mengikat rambut pendeknya dengan kuncir.

'Um... Jangan terkejut ya, sebenarnya yang mengajak kita menginap adalah Galang. Dia bahkan sudah menyewa villa untuk kita." Jelas Lia.

"Masa sih?" Tanya Sarah yang tidak percaya dengan ucapan Lia.

"Kau tidak bercanda kan?" Tanyanya lagi yang membuat Lia memutar bola matanya malas.

'Aku tidak berbohong. Jadi kau mau ikut atau tidak?' Kesalnya.

"Maaf hehe, tentu saja aku ikut. Memangnya kapan kita akan pergi?"

'Secepatnya.'

◎◎◎

Mobil Nathan melaju dengan kecepatan sedang. Disampingnya terdapat Sarah yang sedang tertidur pulas dengan kepalanya yang bersandar pada leher kursi. Sementara itu Lia, Henry, dan Galang duduk di kursi belakang. Galang memandang ke arah luar jendela, Henry sedang asik bermain dengan ponselnya sedangkan Lia sibuk menatap cermin sambil merapikan poninya.

Tak lama, Henry yang duduk diantara Galang dan Lia mulai tertidur. Ponsel yang ia genggam perlahan jatuh ke bawah. Kepala Henry yang semula bersandar di leher kursi kini telah bersandar di bahu Galang. Pria berusia 23 tahun itu nampak risih namun enggan untuk mendorong Henry menjauh. Jadi ia membiarkan tangannya kesemutan karena kepala Henry yang berat sampai mereka tiba di depan sebuah villa besar.

Laju mobil melambat seiring memasuki halaman villa yang besar dengan pagar yang menjulang tinggi. Nathan mematikan mesin mobil lalu menengok ketiga temannya dari kaca spion.

"Hei bangunlah, kita sudah sampai." Ucapnya pada Henry dan Sarah.

Henry terbangun, menegakkan tubuhnya dan mengusap-usap wajahnya begitu juga dengan Sarah yang terbangun dan meregangkan tubuhnya.

Lia membuka pintu mobil diikuti oleh Galang dan Nathan. Mata mereka memandang halaman luas yang dikelilingi oleh berbagai macam tanaman.

"Wah, kau pintar juga memilih tempat untuk menginap." Puji Nathan sembari melirik ke arah Galang.

Tak lama Henry dan Sarah keluar dari mobil dan ikut memandang ke arah sekelilingnya.

"Villa yang kau sewa bagus sekali. Aku jadi tidak sabar untuk masuk." Sahut Henry.

Because Of You [Tamat] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang