PART 4

67 13 6
                                    

____________________________________________________________•• Heh? Dia di kelas ini juga? Kenapa gue baru tau ••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________________________________
•• Heh? Dia di kelas ini juga? Kenapa gue baru tau ••

- Alina Sabila Mahestama -
____________________________________________________________

| KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA :)

Pagi yang cerah, secerah wajah seorang gadis bernama Alina Sabila Mahestama.Yang biasanya dipanggil Alin itu.

Ia kini telah siap dengan seragam sekolahnya, disaat mentari baru akan menempakkan sinarnya.

"Pagi mama, pagi papa. Mama lagi masak apaan nih kek nya enak nih baunya ampek kecium dari atas." Sapanya sambil mencium pipi Arista dan Arkan bergantian.

Lalu Alin duduk di kursi ruang makan dan mengamati gerak gerik mamanya yang sedang sibuk memasak di dapur.

"Mama lagi masak nasi goreng kesukaan kamu nih, kamu mau?" Ucap Arista sambil menyodorkan semangkuk nasi goreng pada suaminya.

Alin mengganguk semangat sebagai jawaban dari tawaran mamanya.

"Tumben bener pagi pagi gini udah ceria gitu?" Tanya Arkan sambil terkekeh.

"Ya dong pa Alin seneng. Karena kata pak guru 'Sesulit apapun masalah kita, jika dilakukan dengan perasaan gembira makaakan terasa mudah' gitu katanya, pa." Sahut Alin sembari meniru suara pak guru yang sering menceritakan nya.

"Udah ah, Alin mau berangkat dulu." pamitnya.

"Eh nggak sarapan dulu dek? Katanya tadi mau nasi gorengnya?" Tanya Arista.

"Nggak ma. Alin nanti makan di kantin sekolah aja. Udah telatnih soalnya. Alin berangkat sekolah dulu ya pa ma," ucap alin sambil mengecup punggung tangan Arista dan Arkan bergantian.

"Iya hati hati ya lin. Belajar yang bener." Jawaban serepak dari kedua orang tua Alin, yang berakhir terlukisnya lengkungan senyum di bibir Alin.

***

Suasana kelas saat ini masih sepi entah itu Alin yang kepagian atau mereka yang kesiangan.

Karena teman temannya belum ada yang datang Alin memilih mengambil ponsel nya.

Kini ia terfokus pada benda pipih berbentuk persegi itu. Tak berselang lama ada langkah kaki yang terdengar datang memasuki kelas.

Otomatis Alin melihat siapa yang datang.

Alina terkejut saat melihat orang itu. Dia adalah cowok kemarin malam yang ia temui di Minimarket.

Heh? Dia di kelas ini juga? Kenapa gue baru tau. Batin Alin.

Alin terus saja menatap cowok itu dari depan pintu sampai ia duduk di bangkunya. Sebenarnya Hesa tau kalau sedari tadi Alin menatapnya namun tidak ia pedulikan.

Two Though Choices ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang