PART 12

34 8 1
                                    

|KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA :)

Alin mulai tersadar ia mulai membuka matanya ia melihat sekeliling dan menyadari bahwa saat ini ia berada di kamarnya.

"Alin lo udah sadar." Tanya seseorang di samping Alin

"Udah. Makasih udah nolongin gue ya." Ucap Alin pada Angel.

"Eh lo tuh ngomong apa sih. Kan kita udah sahabat dari kecil jadi udah kewajiban gue buat tolongin lo."

"Sekarang lo makan ya terus nanti minum obat." Ucqp Angel sambil mengambil sebuah mangkuk yang berisi bubur.

Alin sebenarnya tidak mau karena ia tak merasa lapar tapi ya tau lah Angel tuh kek gimana. Akhirnya Alin mau makan.

Setelah selesai makan mereka berdua lanjut berbincanh bincang menanyai bagaimana bisa Alin di kunciin di toilet.

"Ihh dari awal gue udah nggak suka sama tuh cewek." Ucap Angel emosi.

"Udah nggak apa apa kok." Ucap Alin dengan senyum.

"Gak apa apa gimana liat sekarang lo jadi sakit begini kan pingin gue habisin tuh bocah."

"Ihh jangan galak galak nanti nggak laku." Ucap Alin lalu terkekeh.

"Apaan sih lin jangan gitu dong." Ucap Angel lalu cemberut.

***

Alin memang keras kepala padahal mamanya sudah melarangnya untuk pergi ke sekolah tapi ia masih saja berangkat kesekolah alasanya karena nanti ketinggalan pelajaran.

Akhirnya Arista mengijinkan Alin untuk pergi ke sekolah dengan syarat ia harus berangkat sama Angel.

Di sepanjang koridor banyak yang menyapa Alin dan Angel terutama para cowok cowok yah seperti biasa Alin hanya tersenyum membalasnya.

Sesampainya di kelas Alin langsung di buat terkejut saat teman temannya nya berteriak histeris karena kedatangan nya.

"Alin lo dah sembuh?"

"Kalau masih sakit di rumah aja lin."

"Alin masuk sekolah hari ini?"

Alin hanya membalas pertanyaan pertanyaan dari teman temannya itu dengan senyum dan anggukan.

"Gue anter ke UKS aja ya." Tawar Angel sambil menatap Alin khawatir.

Two Though Choices ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang