PART 8

47 8 13
                                        

•• Gue cuma mau bilang jangan ngomong gak butuh kalau aslinya bilang iya gue butuh ••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•• Gue cuma mau bilang jangan ngomong gak butuh kalau aslinya bilang iya gue butuh ••

-Alina Sabila Mahestama-

|KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA :)

Hari ini hari yang cukup melelahkan bagi Alin. Sekarang ini yang Alin inginkan adalah cepat sampai di rumah dan segera istirahat merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

Saat di perjalanan pulang Alin tak sengaja melihat seseorang yang ia kenal sedang menendang ban motornya sepertinya motornya mogok atau bannya
kempes.

Karena kasihan Alin menepikan mobilnya dan mendekat kearah orang itu.

"Butuh bantuan?" Tawar Alin pada orang itu.

"Gak." jawabnya singkat.

"Oh iya udah kalau gitu." Ucap Alin

"Gue cuma mau bilang jangan ngomong gak butuh kalau aslinya bilang iya gue butuh." Lanjutnya

Setelah mengatakan itu tadi Alin masih berdiri di samping orang itu. Orang itu langsung menatap Alin sebentar lalu langsung nyelonong masuk mobil Alin.

"Tadi katanya gak tapi nyatanya mau dasar cowok cuek gengsinya tinggi banget." Ucap Alin.

Lalu aAlin ikut masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya.

Tidak ada percakapan dari mereka berdua sedari tadi Alin masih fokus mengemudi dan Mahesa tengah fokus pada ponsel nya entah apa yang sedang cowok itu lakukan Alin juga tudak tau.

"Rumah lo dimana?" Tanya Alin yang masih fokus mengemudi.

"Jalan aja nanti gue tunjukin." Ucapnya tidak mengalihakan pendangan dari ponselnya.

Alin hanya mengangguk mengiyakan nya terserah lah. Setelah sampai di rumah Mahesa. Alina di buat melongo melihat rumah Mahesa.

"Hah? Kenapa gue baru tau kalau lo tuh tetangga gue?" Ucap Alin.

"Maksud lo?"

"Tuh rumah gue di sebelah rumah lo yang cat warna putih itu yang ada pohon yang itu loh." Jelas Alin sambil menunjuk rumahnya.

Mahesa tidak menanggapi ucapan Alin. Ia langsung masuk ke rumahnya tanpa mengucapkan terima kasih kepada Alin.

"Wah dasar tetangga laknat deh kagak ada terima kasih terima kasih nya parah banget untung gue sabar." Ucap Alin sambil mengelus dadanya.

Two Though Choices ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang