Alina Sabila Mahestama atau Alin panggilannya. Ia gadis yang cantik dengan kulit putih mulusnya, hidung mancung yang mungil, serta lesung pipi yang berada di pipi sebelah kanannya.
Ia adalah gadis yang berprestasi di sekolahnya. Dia gadis yang mena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
| KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA :)
Hari senin merupakan yang paling tidak di sukai oleh beberapa orang termasuk Alin. Tidak tau pasti sih penyebab nya apa.
Cewek itu menuruni tangga rumahnya denagn terburu buru. Namun saat ia ingin membuka pintu depan suara mamanya mengintrupsinya.
"Alina tolong kamu sekalian anterin kue ini ke rumahnya Tante Hanin ya." Ucap Arista sambil meberikan sebuah paper bag berwarna cream itu yang berisi sekotak kue.
"Ck. Mama nanti Alin telat mama aja ya yang anterin." Alibi Alin.
"Kan sekalian lewat depan rumahnya kan."
Alin mengangguk dan menerima paper bag itu lalu berpamitan ke pada Arista.
***
Alin memberhentikan mobilnya di depan rumah Mahesa lalu berjalan menuju ke rumah itu.
Tok..tok..tok
Alin mengetuk pintu rumah itu tak berselang lama terlihat seirang wanita paruh baya membukakan pintu yah itu adalah tante Hanin.
"Tante ini tadi mama titip ini buat tante." Ucap Alin sambil memberika paper bag berisi kue tadi.
"Wah makasih ya Alin jadi ngerepotin deh." Ucap Hanin sambil tersenyum.
"Gak kok tante gak ngerepotin kok kan sekalian Alin mau berangkat sekolah."
"Ah iya Devan tadi juga baru aja berangkat. Ohh iya kamu satu kelas ya sama Mahesa?" Tanya Hanin pada Alin
"Iya tante kita satu kelas." Ucap Alin sambil senyum
"Mahesa itu anak nya baik, tante sayang banget sama dia dari kecil. Tante gak pernah beda bedain antara Devan sama Mahesa. Setiap tante ngerasa sendirian kalau ingat mereka berdua terutama Mahesa tante jadi gak ngerasa kesepian lagi. Tante bangga punya anak anak yang pinter kayak mereka berdua. Tante bersyukur banget punya mereka." Ucap Hanin tulus
"Iyaa tante. Alina juga seneng banget punya temen kayak mereka. Mereka baik banget." Ucap Alin lalu tersenyum lalu melihat ke jam tangannya yang ia pakai di pergelangan tangan kiri.
"Eh tante Alin berangkat dulu ya udah mau telat ini." Ucap Alin berpamitan.
"Iyaudah buruan kamu berangkat." Ucap Hanin
Percakapan Alin dan Hanin tidak luput dari pendengaran Mahesa. Yap Mahesa sedari tadi bersembunyi di balik pintu dan mendengar semua percakapan tadi.
Ada rasa bersalah yang muncul di hatinya karena sudah berperilaku cuek dan dingin kepada mamanya selama ini.
Lalu Mahesa keluar dari tempat persembunyiannya tadi dan berhenti di hadapan Hanin.
"Eh kamu baru mau berangkat nak? Yaudah buruan gih tadi Alin juga baru berangkat." Ucap Hanin sambil menepuk bahu Mahesa.