PART 16

27 5 2
                                    

|KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|KALAU ADA TYPO MAAFKAN YA:)

Gemerlap bintang yang menghiasi langit malam. Cahaya bulan yang menyinari gelapnya malam. Seorang gadis sedang duduk di meja belajarnya tangan kanan nya memegang sebuah pena yang sedang menari-nari di atas kertas. Alunan musik pop yang mengiringin nya.

Gelapnya malam...
Menjadikan bulan dan bintang laksana pahlawan di malam yang kelam.

Meriahkan langit...
Dengan kelap kelip bintang-bintang.
Selamat datang teman-teman malamku.

Kalian memang idolaku...
Penghilang gelisah di hati.
Teman setia di malam sepi.
Terima kasih bulan dan bintang-bintang.

Cahayamu membuat hatiku senang.
Resah di hati telah hilang.
Tergantikan senyuman riang.

Dia meletak kan pena nya dan mulai membaca serangkaian kata-kata yang dia tulis kan.

"Alin." Panggil seorang wanita yang sekarang duduk di kasur Alin yang tak lain adalah Arista.

"Ah iya ma. Ada apa?." Tanya Alin sambil tersenyum hangat.

Alin berjalan menuju kasurnya dan duduk di tepi kasur di samping mamanya.

"Itu di bawah ada temen kamu. Kamu samperin gih." Perinta Arista

"Temen Alin. Siapa ma?" Tanya Alin penasaran.

"Kamu samperin aja." Ucap Arista.

Alin hanya mengangguk lalu berjalan ke ruang tamu. Saat berada di ruang tamu Alin terkejut saat Devan sudah ada di sana sedang duduk manis.

"E-ehm kak Devan ngapai ke sini?" Tanya Alin yang sudah di dekat Devan. Devan tersenyum ke arah Alin.

"Lo mau ikut gue bentar ke luar?" Tanya Devan

"Kemana?" Tanya Alin penasaran

"Keluar aja. Kemana aja gitu." Jelas Devan

"Hm.boleh tapi Alin siap siap dulu ya." Ucap Alin

"Yaudah ayo." Devan beranjak dari duduk nya dan langsung berjalan menuju mobil sport nya.

Lalu Alin berlari ke kamar dan bersiap siap untuk pergi.

"Mama Alin keluar dulu ya" pamit Alin.

"Iyaa. Hati hati ya nak." ucap Arista.

Alin segera menyusul Devan ke mobil Devan.

Devan langsung menancapkan gas nya ke tempat yg dia tuju. Tapi sebenarnya Devan masih bingung dia mau kemana.

Awkward. Ya hening sepanjang perjalanan.

"Kak Devan. Kok diem aja sih? Nyanyi yuk." ajak Alin memecah keheningan dan ke awkwardan.

"Nyanyi apa?" Tanya Devan tetap fokus ke setiran nya.

Two Though Choices ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang