WE - BA

324 44 4
                                    


Jangan biarkan akal sehat mematikan hati. Karena itu bisa menyulitkan.
/Oh Sehun/

_______________________________________

Baekhyun berjalan di sepanjang lorong dengan buku-buku ditangannya. Merasa sial melewati ruang guru. Pagi-pagi sekali dia sudah disuruh mengantarkan buku-buku tersebut ke perpustakaan untuk di rapikan penjaga.

Baekhyun membawanya dengan sedikit kesusahan. Jangan lupakan wajahnya yang tertekuk.

Langkah kakinya terhenti dengan seseorang yang muncul menghalangi jalannya. Siswa dengan tubuh tinggi dan wajah yang kasihan dengan gadis di depannya.

Sehun.

"Yakk... minggir lah. Tidak kah kau tahu ini berat eoh ?" Ucap Baekhyun ketus.

"Aish...kau ini. Sini aku bantu."

Sehun mengambil separuh buku yang dibawa Baekhyun. Hingga wajah sang gadis kini berseri bahagia. Bebannya ringan sekarang.

"Gomawo." Ucapnya sambil tersenyum.

"Tadi marah-marah. Sekarang senyum-senyum." Sehun menggelengkan kepalanya.

"Lalu aku harus bilang apa lagi ?"

Sepasang orang itu mengantarkan buku-buku tersebut sampai ke perpustakaan. Setelahnya mereka berjalan kembali ke kelas.

"Kau kenapa sendiri ? Tumben sekali. Dimana Junmyeon ?" Tanya Sehun. Mengeluarkan lollipop kecil dari saku celananya. Memberikannya pada Baekhyun yang kini tersenyum lebar.

"Tadi dia di panggil ke ruang kepala sekolah. Aku rasa dia sedang mengurus masalah untuk beasiswa itu." Jelas Baekhyun dan membuka lollipop nya.

"Dia sangat bekerja keras." Ucap Sehun yang kini merangkul Baekhyun.

"Junmyeon memang begitu."

Kedua teman itu berjalan sambil bercanda gurau. Bukan pembicaraan yang berat dan serius. Hanya tentang Sehun yang selalu membuat mood Baekhyun melambung baik. Keahlian pemuda itu sejak dulu.

Jika semua orang melihat kedekatan antara Baekhyun dan Sehun, mereka akan mengira jika kedua orang itu adalah sepasang kekasih. Seperti yang dipikirkan Chanyeol. Pemuda yang berjalan di belakang mereka. Dengan tangan yang menyaku. Pandangan lurus ke depan juga kerutan di kening. Chanyeol sedang menerawang kedekatan dua orang di depannya.

"Kau terlalu memperhatikannya Chan. Ada apa ?" Tanya Jongin. Teman Chanyeol yang sedari tadi juga memperhatikan Baekhyun dan Sehun.

Chanyeol hanya menggeleng kecil. Menepis apa yang Jongin ucapkan.

"Sudah sangat ketahuan jika kau memperhatikan mereka. Oh iya, kalau kau mau tahu, mereka itu teman dekat sejak kecil karena ibu mereka yang juga akrab. Sama seperti kau dengan ku." Jelas Jongin.

Chanyeol menoleh dan memasang wajah seakan mencoba meyakinkan.

"Ia. Aku berani bertanggungjawab atas ucapan ku. Tapi, tunggu dulu. Itu masih yang ku dengan saja sih." Jongin tersenyum cengengesan setelahnya.

 When Eighteen (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang