Episod 27

690 76 13
                                    

" Hari ni , hari last aku ada dekat sini jadi-  aku nak tunjukkan dekat kau sesuatu " kata Aiman .

" hm , apa dia ? " tanya Dee ingin tahu .

" sini " kata Aiman lalu tangan Dee dipegang untuk membawa ke sesuatu tempat . Langkah terhenti apabila mereka berhenti menghadap suatu pokok yang agak besar itu . Dee memandang wajah Aiman pelik .

" kenapa kau bawa aku dekat pokok ni ? " tanya Dee.  Aiman senyum nipis .

" ini . Pokok Angsana " kata Aiman . Masing - masing mendongak memandang pokok tersebut .

" jadi . Kau bawa aku dekat sini , just nak tengok pokok ni ? " tanya Dee . Aiman mengangguk lalu  melepaskan keluhan kecil . Perlahan dia mengambil tangan Dee kemudian dilekapkan pada kulit pokok itu .

" kenapa letak tangan aku dekat situ ? " tanya Dee . Dee terkaku buat seketika . Dia pegang tangan aku ?

" tak lama lagi , aku dah nak pergi . Aku takkan balik ke sini semula . Jadi , kalau kau rindu aku letak lah tangan kau dekat sini . And , setahu aku sini adalah tempat first kita jumpa "

" aku , rindu kau ? "

" maybe its sound cringe . But one day I admit that you'll miss me " kata Aiman . Mereka memandang sesama sendiri .  Mata mereka saling bertentangan .

" Aiman ! " panggil Datin Elviena membuatkan Aiman dan Dee serentak berpaling wajah ke arah wanita itu . Nampaknya , Datin Elviena memanggil Aiman untuk memasuki kereta . Tersenyun Datin Elviena melihat Anaknya bersama seorang gadis itu . Mereka selalu rapat .

" kejap mommy ! " kata Aiman . Dia memandang Dee . Hari itu adalah hari terakhir mereka berjumpa baginya .

" aku- aku nak cakap yang . Aduh , macam mana nak cakap ni . Fuh , aku dah lama- "

" Aiman sayang , kita dah lambat ni ! "

" t-tunggu apa lagi , mak kau dah tunggu tu " kata Dee . Aiman mengeluh kecil tanpa berlengah dia mengatur langkah menuju ke arah kereta . Tangan dilambaikan kepada Dee . Dee membalasnya dengan senyuman nipis . Dan , mereka berpisah selama 9 tahun .

" ye , memang sekarang aku rindu kau tapi kau tak rindu aku " desis Dee . Tiba - tiba dia teringat satu ayat yang dikatakan Aiman .

" aku tak nak jumpa kau lagi "

" aku suka Hana "

" aku nak putuskan hubungan kita "

"aku benci seseorang yang memukul tanpa sebab . Macam kau  "

Dee mengalihkan tangannya daripada menyentuh pokok itu. Buat apa dia mahu rindu seseorang yang tidak merinduinya lagi ? Ibarat menjaring Angin , terasa ada tapi tertangkap tidak . Sia - sia sahaja .

Kedengaran suara pramugari memenuhi perut kapal terbang memberitahu kepada semua penumpang bahawa  mereka  akan mendarat di lapangan terbang kota kinabalu tidak lama lagi . Aiman mula berasa  tidak sabar . Walaupun dia tidak tahu dimanakah terletaknya kampung Deeya , namun dia tidak mudah putus asa . Dia mesti mencari dan berjumpa dengan gadis itu .

" kalau aku jadi dia pun , aku tak boleh terima orang tu semula . Agaknya , kalau dia . Dia terima aku balik ke ?  Haih , menyesal - menyesal " desis Aiman . Tiba - tiba dia teringat kata - kata Za'im .

" melukai hati seseorang itu mudah tapi untuk sembuhkan luka yang kau dah buat pada dia itu susah . Sebelum kau cakap , kau kena fikir sebab perkataan ' maaf ' itu belum tentu boleh sembuhkan luka yang kau toreh dalam hati dia "

Sungguh ayat itu menyentapkannya . Dia betul - betul menyesal . Aiman menyandarkan kepalanya sambil berpaling memandang permandangan bulan yang menerangi kegelapan  di malam hari itu . Selepas sahaja dia tiba di lapangan terbang kota kinabalu , dia perlu mencari hotel yang berdekatan untuk menginap disitu . Ya lah , takkan dua puluh empat jam sahaja mencari deeya . Dia perlu melawat setiap tempat yang berada di Sabah sepertinya kundasang , labuan , beufort dan lain - lain . Tak putus asa lah katakan . Kira - kira pukul tiga setengah  pagi kapal terbang mendarat dan tiba di lapangan terbang kota kinabalu .

Meet you again , mr bully ? Where stories live. Discover now