Awal bertemu

9.9K 299 7
                                    

Dengan setelan yang amat berantakan dan kacau,setengah baju yang sengaja dikeluarkan,dua kancing atas yang terlepas menampakkan dada bidangnya,serta sebatang rokok yang bertengger rapih disela jarinya.Dia Angkasa langit lelaki cuek nan liar berjalan mendekati siswi yang notabe adik kelasnya.

Namun teriakkan seseorang menghentikan laju langkahnya dan mencari arah suara itu."Dek jangan mau dibayar sama dia."Teriaknya.

Bughh**

Pukulan ringan Angkasa mampu jatuhkan siswa yang meneriakinya tadi.
"Segini cukup?."Tanya Angkasa pada siswa itu sembari menarik kerah bajunya.

"A-am-ampun gue bercanda tadi."Ringisnya.

Jawaban siswa itu membuat Angkasa malas dan langsung melepas kasar kerah baju siswa tersebut hingga tersungkur ketanah."Gak guna!."Tegasnya.

Angkasa kembali berjalan menghampiri adik kelas hingga membuat teman-teman siswi itu berlari karna takut hingga menyisahkan siswi itu sendiri."Ikut gue."Perintah Angkasa.

Lagi dan lagi setiap Angkasa mengajak seseorang pasti tak ada yang berani tuk mengikutinya apalagi mengobrol dengannya."Bahasa gue kurang jelas?."Tanya Angkasa.

"Eng-enggg-enggggggg."Gugup siswi itu.

"Ikut atau nasib lo bisa sama seperti siswa itu?!."Desak Angkasa hingga siswi itu dengan cepat langsung mengangguk-nganggukkan kepalanya membuat Angkasa terkesan."Bagus."Ucapnya.

Ntah Angkasa akan membawa siswi itu kemana yang pasti siswi itu amat takut hingga degup jantungnya berdetak tak karuan.mengetahui kepanikan diwajah siswi itu akhirnya Angkasa berjanji tak akan melukainya."Gue gak ada niat jahat."Ucap Angkasa meyakinkan namun dengan senyuman liciknya.

Dipertengah perjalanannya sosok wanita setengah tinggi meneriaki Angkasa dan siswi itu."Eh lo ingapain bawa tuh cewek mau lo apa-apain ya."Curiga Anya.

Anya Allea
Wanita dengan julukan setengah tinggi itu dengan mata bulat,bulu mata yang lentik,hidung kecil,rambut coklat yang ujungnya sedikit bergelombang,ditambah polesan dibibirnya menambah kesan manis pada diri Anya.

Angkasa tak menggubris panggilan dari Anya dan memilih melangkah kembali menuju parkiran.

Melihat itu Anya geram dan dengan sigap menarik lengan Angkasa.
Tak disangka lengan baju yang Anya tarik robek seketika.

"Lo harus ganti rugi!."Tegas Angkasa namun Anya tak terlihat merasa bersalah sedikitpun dan tetap mengoceh layaknya tak membuat kesalahan.

"Lo mau kemana sama dia,sekarang udah bel masuk,apa lo mau bolos."Tanya Anya dengan melipatkan keduatangannya.

"Bukan urusan lo!."Tunjuk Angkasa tepat didepan wajah mungil Anya.Namun Anya tak sedikitpun takut dengan Angkasa,tapi Anya malah mengoceh terus menerus layaknya ibu kos.

Kali ini Angkasa memilih pergi sembari menarik lengan siswi dekel tersebut.namun dengan sigap Anya langsung menarik lengan sebelahnya."Dia mau lo bawa kemana."Tanya Anya.

"Lepasin tangannya."Ucap Angkasa.

"Gak mau gak mau gak mau."Tolak Anya dengan menggelengkan kepalanya layaknya senam TK.

"Ribet banget sih lo,gue bilang lepasin."Kesal Angkasa.

"Tapi gue gak mau."Keukeh Anya.

"Terserah!,lo bakal nyesel."Ucap Angkasa dengan tatapan sinisnya dan melaju pergi menggunakan motor sportnya

"Gak akan."Teriak Anya.

"M-makasih ya ka."Ucap siswi dekel itu sembari menyalami kedua tangan Anya.

"Eh jangan,Anya bukan guru ngaji."Ujar Anya.

"Yaudah kak aku balik kekelas dulu ya."Pamitnya sembari menyalami Anya lagi.

"Dibilang Anya bukan guru ngaji,tetep aja salam."Lirih Anya.

Namun tak lama Anya beralih memikirkan perkataan Angkasa yang membuatnya bingung."Nyesel?."Bisiknya.

"Tau ah."Bingung Anya.

***

Dilain sisi
Angkasa membanting stir dengan amat marah karna kegagalannya membawa korban untuk taruhannya balapan liar.

Tanpa Angkasa ketahui kini ia menjadi bahan cemoohan para pengemudi dijalanan karna kesal akibat ulahnya yang membawa motor dengan ugal-ugalan.

"Heh bisa bawa motor gak sih...

"Gak punya SIM kali..

"Kurang didikan...

Tepat kata terakhir itu mampu mengalihkan amarahnya tadi dengan memberhentikan motornya dan mencari siapa yang meneriakinya."Yang bilang saya kurang didikan siapa."Teriak Angkasa dengan melepas helm full facenya

"Saya,memang kenapa."Ucap pria yang berkisar umur 20 an dalam mobil sembari membuka kaca mobilnya.

"Keluar lo."Tunjuk Angkasa.

"Kenapa?situ marah saya bilang kurang didikan?."Tanyanya yang membuat amarah Angkasa makin menjadi.

"Tarik kembali omongan lo."Ucap Angkasa sembari melempar tas,dan membuka jacket jeansnya.

"Inilah anak muda,hanya bisa berkelahi dan pada akhirnya menjadi beban orang tuany-,"Belum selesai pria itu berbicara Angkasa segera menghajarnya dengan babi buta.

Namun pria itu tidak tinggal diam,ia langsung mengarahkan pukulannya kearah perut Angkasa hingga Angkasa tersungkur ketanah.

Tapi bukan Angkasa namanya jika dia menyerah begitu saja,Angkasa bangkit dan membuka baju seragamnya,melonggarkan
Tali ikat pinggangnga hingga menampakkan perut six-packnya dan menantang kembali pria itu dengan tatapan tajamnya.

Hingga tak berlangsung lama Angkasa memenangkan perkelahian itu dan segera memakai seragam bajunya lalu mengambil kembali jacket dan tasnya.

"Lain kali jangan sok kuat om."Ucap Angkasa sembari menaiki motor sportnya.

"Saya akan lapor polisi uhukk.."Ujar pria itu hingga batuk darah.

Ucapan pria itu tidak dihiraukan sama sekali oleh Angkasa dan langsung menancap gas meninggalkan kerumunan orang yang syok.

"Tolong panggilkan ambulance."Ucap salah satu keruman disana.

"Saya akan mengingat kamu bocah."Batin pria itu.

"Halo...

"...

"Maaf yang punya handpone ini dibawa kerumah sakit karna perkelahian..

"..........

-Tbc-

Tanggal berapa kalian
Baca cerita ini?

Sentuh bintang nya dulu ya gaess...

Dia angkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang