13

72 6 0
                                    

Setelah keadaan jenie sedikit tenang tae berusaha menggendong jenie dari tempat persembunyiannya tidak lupa ia menutupi tubuh jenie dengan jaket yang ia bawa. Tae menuntun tangan jenie agar mengalungkan tanganya pada lehernya, dengan cepat tae membawa pergi.

Dengan perlahan tae mendudukan jenie di bangku taman yang kini sangat sepi, ia berniat membeli obat-obatan di minimarket  yang tepat ada didepannya namun dengan cepat jenie menahan tanganya.

Jenie menggeleng lemas "jangan tinggalkan aku" rintihnya dengan air mata yang masih mengalir,

"jen aku tidak akan kemana mana, tapi kau harus diobati" melihat luka-luka jenie, "aku ha..nya takut tae," nada gemetarnya, taehyung yang mengerti ia langsung memeluk jenie untuk memberi kehangatan pada gadis malang ini.

Bukannya taehyung ingin menunda untuk mengobati jenie sebenarnya ia sangat ingin membawa pulang sekarang namun mengingat namjoon dan juga youra tengah berpesta dihalaman rumahnya ia urungkan dan memutuskan menundanya. Hingga ia sudah tidak tahan lagi melihat jenie yang tersiksa sendiri ia menggendong jenie dipunggung nya, ia merasakan tubuh jenie yang entah mengapa kini lebih ringan dari pertama ia menggendongnya.

Hening ketika tae merasa jenie tengah tertidur di punggungnya, tanpa sadar ia pun sampai depan rumah namjoon ia mendongak keatas syukurlah namjoon dan juga youra telah menyesaikan acara berpestanya dan kini rumah namjoon juga ikut sunyi. Ia melangkah menaiki tangga dengan hati-hati dan juga perlahan karena ia tak ingin membangunkan penghuni rumah bawah.

"jen..." panggil tae membangunkan jenie digendongannya, merasa jenie telah bangun tae dengan perlahan menurunkan jenie, mendudukan dan juga menyenderkan jenie pada dinding.

Dengan cepat taehyung mengambil kotak P3k yang ia punya dan membawanya untuk mengobati jenie yang sudah lemah tak berdaya. Ia sedikit terkejut melihat banyaknya luka yang melekat ditubuh jenie, mulai dari lutut kakinya lengan tanganya bahunya dan juga lehernya, dengan hati-hati tae mulai membersihkan luka luka jenie dengan alkhohol.

"awss" ringis jenie menahan rasa sakit lukanya, namun tae tetap fokus untuk mengobati semua luka jenie. Hingga keheningan mulai muncul.

"maaf"

Deg...

Hatinya kini merasakan sengatan yang mendalam ketika mendengar ucapan maaf yang terlontar dari gadis itu, taehyung semakin merasa dirinya tak punya hati. Jelas sudah jenie seperti ini karenanya namun dengan  polosnya gadis ini mengucapkan maaf kepadanya bukan ucapan kasar yang seharusnya ia dapatkan. Taehyung tak habis pikir ia merasa dirinya adalah orang paling kejam didunia ini.

"maaf tae lagi-lagi aku merepotkanmu" tunduk jenie tangan nya meremat remat celananya menahan agar tangisannya tak meledak lagi yang ia pikirkan hanya ia takut taehyung akan marah denganya lagi. Namun..

"maaf jen..." tunduknya menggantung perkataanya

"aku mencintaimu"

Cup...

Taehyung mencium bibir mungil jenie. Jenie sedikit terkejut dengan ciuman taehyung yang tiba-tiba, namun perlahan ia menutup matanya dan mengalirkan air mata yang sedari tadi tertahan dan hanya menikmati sentuhan yang tae berikan.

Dan malam ini perasaan terpendam dua insan itu telah sampai pada titik jenuhnya dan kini  mereka keluarkan.

***

Sepercik cahaya menusuk mata tae yang terpejam, ia menatap jenie yang ada dihadapannya dan masih memeluknya tanpa sadar ia menampilkan senyum tipis diwajahnya. Namun saat tae menyingkirkan surai jenie yang menutupi wajahnya ia merasakan tubuh jenie yang panas dan benar dilihatnya wajah pucat jenie dan tubuhnya yang menggigil.

Ask Away Your Heart (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang