Hari sudah pagi mereka menghabiskan waktunya di tempat sang nenek untuk mengobrolkan hal penting hingga tak penting sekalipun, mereka bertiga kini memutuskan untuk berpamitan kepada heolmeoni dan melangkah pergi sembari menuntun sepeda butut milik namjoon. Dalan perjalanan pulang mereka hanya tertawa mengingat kejadian semalam yang mereka putar ulang.
06.05 am
Namjoon memberhentikan langkahnya tepat didepan rumahnya yang membuat tae dan jeno seketika menamati raut namjoon yang berubah.
"kau kenapa joon?" tanya jeno, namun belum sempat namjoon menjawab
"namjoon kau darimana saja hah tidak pulang sini kau!" siapa lagi jika bukan heolmeoni namjoon. Tae yang sudah tau apa yang akan terjadi pun juga ikut mematung.
"ada apa si pagi pagi sudah teriak-teriak" ucap seorang pria yang tampak seumuran dengan ibu namjoon. Mereka bertiga menatap seorang pria itu yang keluar dari dalam rumah
Tae dan namjoon saling bertatap menandakan sepertinya mereka akan babak belur pagi ini, bagaimana tidak dia adalah abeoji namjoon yang tegas dan juga galak dia yang punya sepeda butut ini beliau sangatlah menyayangi sepeda satu satunya ini dari beliau kecil hingga beliau menikah beliau tetap merawat sepeda itu dan menyuruh namjoon untuk menjaga sepeda itu dan memandikan jono agar selalu tampak bersih, namun kini sepeda itu nampak rusak.
Pria yang mengenakan pakaian supir taksi itu membulatkan matanya melihat sepeda yang dibawa namjoon sudah tidak berbentuk bahkan roda dari sepeda itu sudah bengkok bengkok. Pria tua itu kini berlari menghampiri sepedanya nya.
"jono!" mengelus sepedanya, tae dan namjoon kini nampak menundukan kepalanya dan jenie hanya diam dan bingung ada apa sebenarnya.
"jen sebaiknya kau naik, cepat" bisik tae kepada jenie dengan nada suara yang pelan.
Jenie yang merasa disenggol dilenganya oleh tae "kenapa?" tanya jenie. "sudah nanti aku jelaskan cepat kau naik saja" perintah tae lalu tanpa pikir panjang jenie melangkah dan memutuskan untuk naik meninggalkan mereka.
Setelah jenie masuk kedalam rumah tae ia terkejut mendengar suara kebisingan yang suaranya tak lain dan tak bukan milik temanya.
***
"aw" rintih tae yang lengannya kini nampak biru, jenie pun melanjutkan pijitan kecilnya.
~Flasback
"kalian ini! Kalian apakan jono, namjoon jawab appa" teriak pria yang terlihat sangat marah dan kesal.Namjon dan tae tetap dalam keadaan mematung dan menundukan kepalanya mereka tak berani melawan ataupun membuka suara.
Pria itu kini mengambil sapu yang bertengger di pojokan rumahnya dan mengayun-ngayunkanya "kemari kalian!" spontan tae dan namjoon membulatkan matanya.
Ctak..
"appa, joon jelaskan dahulu mengapa jono seperti ini" namjoon yang menhindar dari pukulan sang ayah. Hingga mereka benar benar kejar kejaran seperti kucing dan tikus. Dan sebenarnya pukulan itu mengenai lengan tae namun sepertinya namjoon lebih parah dari padanya.
Hingga ayah namjoon berhenti karena lelah itulah kesempatan tae dan namjoon untuk menjelaskannya, setelah mereka menjelaskan secara detail apa yang terjadi pada mereka ayah namjoon menyuruh namjoon dan tae untuk membawa sepedanya itu ke bengkel mereka pun menghela nafasnya lega.
Flasback end~Jenie memijat lengan tae sebenarnya tae menolaknya namun jenie memaksa yang membuat tae hanya pasrah dengan gadis itu. "kalian memang sangat lucu" senyum jenie sambil memijat lengan tae dengan salep. Pria yang sedang menahan nyerinya karena dipijat mengernyitkan matanya tidak paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ask Away Your Heart (TAENNIE)
FanfictionFF about Taennie Malam membingungkan bagi Taehyung yang tiba tiba bertemu dengan seorang gadis tertidur dibangku taman, * * baca aja :)