14

89 4 1
                                    

Taehyung merasakan sepercik cahaya menusuk matanya terbuka perlahan dan menguceknya agar pandanganya tidak kabur akibat kotoran matanya. Sedikit terkejut mengingat semalam gadis bernama jenie berada di sampingnya sekarang sudah tidak ada, dengan perasaan khawatir tae segera bangun dari tidurnya.

"jenie...!" menatap segala arah karena ia tak melihat jenie, mengingat jenie yang belum sehat membuat perasaan khawatirnya bergejolak.

Ceklek...

Jenie masuk dengan membawa beberapa pakaian yang telah kering dari jemuran, "tae ada apa?" melihat jenie yang wajahnya masih pucat tae dengan cepat menghampirinya dan langsung memeluk erat karena tekanan dari pelukan taehyung jenie pun menjatuhkan beberapa baju yang ia bawa.

"kau darimana saja hm" taehyung dengan nada pelanya bertanya, jenie sedikit bingung dengan taehyung yang tiba-tiba memeluknya.

"aku mengambil jemuran bajumu tae" jawabnya walau wajahnya sedikit tenggelam karena tubuh mungilnya.

Perlahan taehyung merenggangkan pelukannya dan menatap lekat gadis didepannya "kau masih belum sembuh jen, kau harus banyak istirahat".

"aku sudah lebih baik tae dan aku juga harus bekerja kasihan heolmeoni pasti mencariku karena kemarin aku tidak datang" tegas jenie yang memohon.

"ta..tapi jen kau masih belum sehat" melihat jenie yang masih sedikit pucat, jenie menggeleng dengan senyum manisnya "aku sudah tidak apa tae, lagipula jika aku berkeringat aku akan lebih sehat" Taehyung pun hanya bisa menuruti keinginan janie ia tak bisa memaksakan gadis itu agar menurutinya.

Setelah gadis itu siap dengan segala persiapan kerjanya, taehyung menghampirinya dan memakaikan jaket tebal miliknya pada jenie sedikit terkejut jenie menerima jaket pemberian tae yang tiba-tiba namun dirinya hanya bisa tersenyum senang.

"kau tidak boleh kedinginan jen" meresletingkan jaket yang dikenakan jenie. Jenie hanya mematung menerima perhatian tae kepadanya sudah lama ia tak pernah mendapatkan perhatian tulus dari seseorang bahkan orang tuanya saja tidak, ia hanya merasa senang.

"jen ada apa, kenapa kau diam saja apa kau pusing?" khawatir taehyung dengan spontan jenie menggeleng kepalanya dan tersadar dari lamunanya.

"tidak tidak apa tae aku hanya senang ada seseorang yang peduli denganku" senyum pahitnya yang membalas tatapan taehyung. Bagaimana dengan tae? Dia tidak bisa berkata-kata mendengar ucapan jenie.

"yasudah ayo" menarik tangan jenie tiba-tiba,
"tae apa kau akan mengantarku?" taehyung hanya menganggukan kepalanya seolah menjawab pertanyaan jenie.

Entah apa yang dipikiran jenie ia hanya tertegun dengan taehyung yang tiba-tiba ingin mengantarnya ia tau jelas tae benci keluar disaat matahari terik begini namun kini ia malah ingin mengantarnya, lagi dan lagi kini perasaan jenie terasa sangat senang melihat taehyung.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi taehyung mengantar jenie ketempat kerjanya karena ia meminjam sepeda milik namjoon walau sedikit sulit menjelaskan kepada namjoon terkait jeno yang kembali tinggal dengannya, namun karena ia menggunakan sepeda ia jadi sedikit lebih cepat sampai rumah dan tak berlama-lama berada diluar, tae merebahkan dirinya seperti biasa dan melanjutkan tidurnya.

Disisi lain...

"jeno kenapa kau kemarin tidak datang?" tanya heolmeoni menghampiri jeno yang sedang bersiap, "heolmeoni maafkan aku tidak memberi tahumu, kemarin aku demam dan aku tidak punya ponsel untuk mengabari heolmeoni. Maafkan aku" jenie menundukan tubuhnya berkali-kali kepada heolmeoni.

"aigoo, lalu apa kau sudah sehat?" tanya heolmeoni dan anggukan jenie berikan "sudah heolmeoni aku sudah lebih sehat" menyakinkan heolmeoni.

Entah apa yang membuat heolmeoni begitu khawatir dengan jeno padhal dia seorang pria jika sakit demam saja adalah hal biasa namun berbeda dengan jeno heolmeoni merasakan berbeda dari kebanyakan pria lain.

Ask Away Your Heart (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang