4

138 13 0
                                    

Kedua tangannya kini menutup mulutnya yang tidak berteman dengan keadaan di ujung tanduk saat ini. "aish bodoh" batinya.

Disisi kedua pria yang kini sama sama terkejut dan hanya bertatap-tatapan. "ahahah suara tetangga joon" tawa tae mengalihkan namjoon akan keingintahuannya sekarang.

Namjoon mengernyitkan matanya, "kau yakin tidak membawa seseorang? Pintumu terkunci, matras tidurmu kini ada dua yang terpisah begitu, jujur tae apa yang kau sembunyikan?" namjoon yang kini mulai memperlihatkan segala kecurigaan di benak otaknya kepada tae.

"gawat, otak namjoon sedang bekerja" batin tae dengan wajah gelisahnya yng tidak dapat ditutupinya lagi.

Tanpa aba aba kini Namjoon malah mendorong Tae dan masuk kedalam, namjoon menoleh keseleruh sudut ruangan namun tidak menemukan seorang pun disana hingga kini matanya tertuju pada pintu toilet yang tertutup rapat.

"ahaha kau mengundangku untuk sarapan kan ayo aku sudah lapar" menarik tangan namjoon namun namjoon tetap tidak peduli dan tetap melangkah ke arah toilet sekarang.

"k-kau mau apa joon toilet ku sedang mampet kau tidak bisa memakai.."

"shutt" potong namjoon yang kini makin mendekat makin mendekat dan....

Ceklek..

"ash matilah" batin tae yang kini tidak berani melihat.

"siapa kau!?" tanya namjoon yang melihat ada seseorang yang sedang membelakanginya dengan topi di kepala.

Tae yang kini masih mematung ditempatnya menggaruk kepala frustasi. "kau tidak sopan sekali asal masuk toilet" ucap seseorang didalam toilet dengan suara deep voice laki-laki. Kini seseorang itu pun menoleh kearah namjoon yang sedari tadi berdiri didepan pintu toilet.

"aku teman tae"

***

Pagi ini berbeda dari pagi biasanya, kini sarapan pagi mereka memenuhi meja makan.

"ahh begitu, jadi kau teman tae yang sedang mencari kontrakan" oemeoni namjoon kini menyiapkan tambahan piring.

"iya eomeoni, tae yang menyarankan untuk tinggal sementara ditempatnya sembari mencari kontrakan hehe" ucapnya.

Tae hanya sanggup menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "yasudah tidak apa jika tempat tae sempit kau bisa menginap disini dengan namjoon" detik itu juga tae tersedak entah karena apa.

"ahaha tidak biar dia bersamaku saja eomeoni" tae yang kini tampak gelisah. Jennie yang mengerti pun menambahkan "ahaha iya rumah tae juga sudah cukup luas kok eomeoni" tawa kikuknya.

Namjoon yang sedari tadi merasa hanya menjadi nyamuk akhirnya membuka suaranya "hey aku bahkan belum tau namamu" tanyanya ingin tau.

"aa..aah it..tu ak.." ucapnya terputus putus, "JENO" tae yang menyela. Namjoon kini malah melirik tae dengan sinisnya, "kenapa kau yang menjawab aku tanya padanya".

Jennie yang kini menyamar layaknya seorang pria hanya tersenyum canggung sungguh ide konyol baginya menyamar menjadi seorang pria untung saja dia punya bakat merubah suaranya agar terlihat seperti suara pria.

"haish kalau begitu kau umur berapa, kenapa tubuhmu kecil sekali kau kurang makan?" tanya namjoon kembali. Pertanyaan yang memang masuk akal bagaimana tidak tubuh mungil jennie memang ditakdirkan untuk tubuh ideal seorang wanita bahkan orang-orang disekitarnya selalu memuji tubuhnya yang nampak sempurna, namun sekarang dia sadar tubuhnya tidak cocok sebagai pria.

Ask Away Your Heart (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang