7

48 3 0
                                    

Sudah satu minggu lebih jenie tinggal dengan tae, selama itu juga mereka lebih semakin dekat dan akrab. Jenie kini juga sudah terbiasa dengan penyamarannya menjadi seorang pria. Hari ini jenie tidak bekerja karena haelmoeni sedang ada urusan keluar kota, jadi dirinya kini tidak bekerja.

Sarapan seperti biasa eomeoni namjoon selalu mengajak tae dan sekarang juga jeno, ibu namjoon sudah menganggap mereka sebagai anaknya sendiri ibu namjoon pekerja keras namun hatinya memang sangat penyayang. Mereka yang sedang menikmati sarapan sederhana tidak henti hentinya bercanda ria namjoon yang selalu saja mengejek jeno karena ia kecil selalu saja membuat keributan pagi hari, namun itulah yang membuat tiap pagi terasa menyenangkan.

"joon nanti antar pakaian pakaian itu pada pelanggan" ucap ibu namjoon dan diangguki oleh namjoon.

"joon aku ikut, aku bosan disini tak ada kerjaan" mohon jeno kepada namjoon, sebenarnya jeno tidak menawarkan dirinya saja namjoon tetap akan mengajaknya agar ia tidak selalu sendirian.

"kau memang harus ikut, nanti akan sekalian ku ajak kau jalan-jalan" jawab namjoon dengan mulut yang masih penuh dimulutnya.

Taehyung dia hanya sibuk menikmati makananya, "tae kau tak ikut?" tanya jeno yang membuat namjoon tersedak meledek, jeno mengernyitkan matanya tidak mengerti dengan wajah datar tae yang menatapnya.

"kau itu bagaimana si jeno, tae itu kan vampir dia tidak pernah mau keluar rumah saat terang begini" tawa namjoon meledek temanya, tae menatap sini namjoon membuat namjoon melanjutkan makananya. Jeno menggelengkan kepalanya dengan kekehnya kecil, hingga mereka kembali melanjutkan makannya.

Namjoon melangkahkan kakinya menuju keatap untuk memanggil jeno agar bersiap menemaninya mengantar pakaian pakaian pelanggan. "jenoo, cepat lah kau jadi ikut tidak!" teriaknya.

"iya iya" membuka pintunya dan kini jenie memakai kaos dengan kemeja yang tak lain punya tae siapa lagi, tidak lupa topi yang setia berada dikepalanya.

Siang ini sangat cerah sebenarnya hari ini, adalah hari yang sangat tepat untuk berjalan jalan cuaca yang mendukung apalagi jenie kini tengah libur bekerja.

"kau selalu saja pakai topi, ada apa si dengan rambutmu kau kutuan" tanya namjoon yang tak perna melihat jeno melepaskan topinya.

"ahaha, ah i-itu oh ya joon kita naik apa mengantar semua pakaian itu" jenie mengalihkan pembicaraan dan namjoon ia tidak memperhatikan jika jeno mengalihkan pembicaraan jadi namjoon menjawab "ah iya, biasanya aku mengantar dengan sepeda namun karena jono sedang dirawat kita jalan saja" ucap namjoon membuat jeno membulatkan matanya.

"kau yang benar saja, itu tidak sedikit joon" jeno tak percaya jika ia harus membantu namjoon mengantar pakaian pakaian yang menurutnya lumayan banyak itu, kini pikirnya lebih baik ia tidak menawarkan diri untuk membantu.

Namjoon terkekeh "heh kau pikir kau akan membawa baja itu hanya pakaian jadi tak seberat yang kau pikirkan dasar lemah. Lagipula rumah pelanggan juga hanya sekitar sini jadi tak usah lebay".

"hishh iya iya" kesal jeno yang juga pasrah untuk menarik kembali kata katanya.

"tenang saja nanti sebagai imbalan kau membantuku kau ku traktir jajangmyeon yang enak di daerah sini" namjoon yang menaikan kedua alis nya berkali kali, niatnya agar jeno tidak kesal dengannya.

"kalau begitu okey setuju" jawab jenie semangat. "yasudah ayo cepat" namjoon membalikan badanya ingin melangkah turun.

"tunggu joon aku akan mengajak tae" jeno yang kembali masuk kedalam, namjoon hanya terkekeh karena ia tau apapun tawaran kepada tae tak akan perna mempan jadi sudah pasti tae tidak akan mau ikut.

Ask Away Your Heart (TAENNIE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang