XIV

1.4K 161 7
                                    

C H A P T E R  F O U R T E E N

"MISSING YOU"

"Dalang dari masalahku itu kau. Tokoh yang menyulitkanku, itu kau. Dan seseorang yang kusayangi, itu kau."

.

.

Kendaraan yang berlalu-lalang di jalan itu masih banyak, sepertinya mereka tidak peduli dengan hujan deras yang telah turun lebih dari satu jam ini.

Indah juga ya? Meskipun hujan membuatnya agak buram, tapi lampu-lampu mobil dan cahaya dari gedung-gedung disebelahnya benar-benar indah ketika di lihat di malam hari.

Pantas saja gadis manja itu betah tinggal disini.

Drttt.. Drttt..

"Apa ada perkembangan?" Raymond berbicara langsung. Orang yang sedang menelponnya adalah polisi yang sedang mengurus kasus hilangnya Thalia.

Ya. Athalia Cellina, gadis cerewet super menjengkelkan itu hilang.

Padahal Raymond hanya memalingkan pandangan dari gadis itu selama beberapa menit dan dia menghilang tanpa membawa apapun. Biasanya ketika tidur saja anak manja itu tidak melupakan ponselnya, tapi benda kesayangannya itu malah di biarkan tergeletak di sembarang tempat.

Terlebih lagi kondisi mentalnya setelah kejadian itu belum benar-benar pulih. Gadis itu masih depresi dan sekarang entah ada dimana.

"Belum." Jawab sebuah suara di seberang sana. "Menurut penyelidikan kami, dia hilang di rumahmu, Tuan Chaiden."

"Kalau begitu kenapa kau menghubungiku?" Raymond mencengkram keras ponsel Thalia yang ada di tangannya.

"Kami hanya.. Anda tahu 'kan? Kediaman anda sangat sulit untuk dimasuki oleh orang asing. Dan lagi, bukankah anda sendiri yang tidak memasang kamera CCTV di kamar anda? Hal itu membuat kami tidak memiliki titik terang," jelas polisi itu.

"Maksudmu pencarian Thalia harus dihentikan? Begitu?" Desis Raymond geram.

"Tidak seperti itu tapi—"

"Dengar. Kasus ini tidak akan ditutup sampai Thalia ditemukan. Dia pasti masih ada di suatu tempat di dunia ini dan kita harus menemukannya!" ujar Raymond setengah berteriak dan menutup sambungan itu sepihak.

Dia tidak bisa bersikap tenang sekarang. Thalia sendirian di luar sana dan bisa saja dia sedang menderita. Si manja itu memangnya bisa apa?

Raymong mengacak-acak rambut hitamnya, atau kasus ini ada hubungannya dengan Stephanie? Bisa saja cacing satu itu masih menyimpan dendam karena Thalia kabur ke rumahnya?

Tapi perlindungan tempat tinggal Raymond terlalu ketat untuk itu. Terlebih lagi tidak terlihat apapun di cctv luar ataupun dalam rumahnya.

Argh!

Raymond menghela nafas kasar dan mendudukkan dirinya di atas sofa. Dia harus tenang dulu. Thalia memang gadis cengeng yang lebih sering menghindari masalah daripada menghadapinya, tapi Raymond tahu kalau dia juga kuat. Raymond yakin Thalia akan baik-baik saja.

"Pasti," ucap Raymond seakan meyakinkan dirinya sendiri.

Jika anak itu ada disini sekarang, mungkin sekarang mereka sedang mendiskusikan tugas gadis itu yang selalu di kerjakan saat deadline atau menganalisis Historia yang ia temukan—tunggu sebentar, Historia?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang