Happy reading🍉
***
"Bukan takdir namanya kalau tidak penuh dengan kejutan."
-Raka Yoshi-15
lllllllllllllllllllllllllllllllllllllNada menatap cemilan berbagai rasa yang tergeletak di atas meja itu dengan tatapan yang sulit didefinisikan. Fokusnya jatuh pada es krim jagung dan kue kacang kesukaannya.
Ia berdehem pelan kemudian menatap si pelaku yang juga sedang menatapnya. "For what?" tanya Nada dengan alis terangkat.
"Untuk lo lah, yakali buat sembako," tuturnya.
"Dalam rangka?"
Raka mengerutkan dahinya dan sekilas kemudian ia menyunggingkan senyum miring, "kalau pacaran gimana?"
"Apaan sih!"
Masih ingat dengan Raka? Cowok yang dulu pernah mengambil alih minuman yang harusnya ia beri pada Andra. Jangan lupakan pula jika dia yang pernah tidak sengaja melempar bola basket padanya. Alhasil, hidungnya mengeluarkan darah. Jika mengingat deretan kejadian-kejadian itu membuat darahnya mendidih. Kini cowok berkulit sawo matang itu terkekeh lalu mengacak gemas puncak kepala Nada gemas. "Gitu aja lo udah bersemu merah, apalagi kalau lebih, hahaha."
Nada menghempaskan tangan Raka lalu bersedekap dada, "jadi tujuan lo manggil gue hanya mau pamerin ini semua?"
"Eits, nggak itu doang. Ini semua gue beli demi lo," kata Raka.
"Gue nggak pernah minta."
"Anggap aja lo minta."
"Sombong."
"Ntar lo nyaman juga kok."
Ingin rasanya Nada menendang tulang kering cowok di depannya itu namun, ia ingat jika saat ini mereka sedang berada dalam rumahnya dan ia tidak ingin ada keributan lebih lanjut. Karena permintaan cowok itu yang memintanya untuk berbicara secara empat mata. Tapi ia sendiri menjadi menyesal dengan keputusannya karena mengiyakan permintaan cowok itu dan pada akhirnya ia hanya memamerkan kekayaannya.
Raka Yoshi, termasuk cowok golongan ter-ter di SMA Talent. Raka yang tingginya hampir 178 cm itu menjadi wakil ketua basket. Bakatnya dalam bidang musik tidak bisa diragukan lagi. Ia pernah menjuarai lomba bermain piano tingkat nasional dan berada di peringkat pertama. Papanya seorang insinyur di sebuah universitas ternama dan mamanya adalah seorang dosen di universitas yang sama.
Kehidupan yang terlihat sempurna dan diidamkan oleh banyak orang namun, tidak bagi Nada. Tipe cowok seperti Raka sama seperti Bastian adalah tipe-tipe cowok yang harus ia dijauhi. Karena yang ada ia hanya akan menjadi penikmat kekayaan seorang Raka dan menjadi korban kejahilan sosok Bastian.
Setelah memastikan cemilan-cemilan tadi terbungkus rapi, dengan inisiatif Nada menyodorkannya kembali pada raka.
Sekarang kedua alis Raka yang terangkat.
"Gue nggak mau karena dari awal gue nggak ada minta," kata Nada tegas.
Raka menghela napas pelan. Ternyata gadis di depannya ini sangat kerasa kepala dan susah ditaklukan. Sangat beda dari gadis-gadis yang ia temui di luar sana. Senyum tipis terbit di bibirnya, ia sudah menetapkan suatu hal. Sesuatu yang akan menjadi akhir dari perjalanannya mencari sosok julietnya.
"Gue nggak mau tahu," timpal Raka sembari mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Ih, kok lo jadi nyebelin sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
N A D A [hiatus]
Ficção AdolescenteNada Cita Tamara Gadis yang hidup dimasa kini, namun ingatannya terjebak dimasa lalu. Gadis yang selalu bersikap baik-baik saja. Padahal, disetiap malam dirinya selalu dibayangi oleh kegelapan. Mempunyai 4 orang sahabat yang menjadi sumber kekuatan...