part 11

513 54 14
                                    

"Aku gak mau kita kayak gini, aku mau kita kayak kemarin. Dimana aku sama kamu saling sayang, saling kasih perhatian. Aku gak mau jauh kayak gini." Ucap Nako pada Haruto sambil nangis.

"Buat apa lagi? Bukannya kamu yang udah mutusin hubungan kita? Aku gak mau kamu salah lagi, cukup kemarin kamu ngelakuin kesalahan karena udah suka sama aku." Jawab Haruto dingin.

"Aku minta maaf. Aku sadar aku salah. Iya, kemarin aku emang salah. Maafin aku karna udah gak percaya sama kamu, hiks."

"Kamu taukan rasanya kecewa? Jujur, dititik ini aku bener-bener kecewa sama kamu, Ko. Kamu lebih percaya sama orang lain daripada aku, pacar kamu sendiri." Ungkap Haruto. Matanya memerah.

"Iya, maaf." Ucap Nako dengan sesak didadanya.

"Kamu tau, kemarin aku sendirian, aku butuh kamu. Tapi, kamunya malah gak percaya dan malah nyalahin aku. Udahlah gak usah dibahas lagi."

"Jadi, kita gak bisa lanjutin lagi hubungan kita?"

Haruto menggeleng,

"Okay, aku terima keputusan kamu." Nako berusaha tegar dan memilih  pergi menjauh dari Haruto.

"Mau kemana?" Tanya Haruto berhasil menghentikan langkah kaki Nako.

"Pulang!" Jawab Nako tanpa berbalik badan menatap lelaki itu.

"Kamu ninggalin aku disini sendiri?"

"Ya udah kalau mau pulang, pulang aja!" Balas Nako sok cuek.

"Aku mau anterin kamu dulu baru setelah itu pulang."

"Gak usah bikin baper!"

"Cuma mau nganterin pulang."

"Aku bisa sendiri!"

"Gak usah sok jual mahal."

"Jual murah aja gak laku tadi." Balas Nako ketus.

Haruto menghampiri Nako dan agak sedikit menarik lengannya.

"Kamu apaan sih? Kamu mau bawa aku kemana???" Teriak Nako.

"Katanya tadi mau pulang, motor aku disebelah sana."

"Tapi aku gak mau pulang bareng kamu, lepasin gak?" Berontak Nako kesal sambil berusaha melepas pegangan erat Haruto.

Anak dari Jung Jaehyun itu mengabaikan berontakan bahkan ucapan gadis Yabuki itu. Ia masih menyeretnya lalu mengantarnya pulang. Tidak dipungkiri, Haruto juga sebenarnya masih memiliki perasaan yang sama terhadap Nako. Dia melakukan semua itu semata-mata karena ingin menguji seberapa sayangnya Nako terhadapnya. (Anjirr bocil😆)

.
.
.

"Mamaaa, ma?" Panggil Eunha didepan rumah mamanya sambil mengetuk pintu.

"Kayaknya mama kamu gak ada." Ucap Jaehyun tepat disebelah gadis itu.

Eunha berniat memperkenalkan kekasihnya itu pada ibunya.

"Iya sebentar!" Teriak wanita paruh baya berasal dari dalam rumah.

"Itu suara mama, mas." Eunha yang tadinya cemberut lesu setelah mendengar suara sang mama langsung bahagia.

"Aku grogi." Adu Jaehyun tiba-tiba memegang telapak tangan Eunha.

"Eh iya, tangan kamu keringatan, mana dingin lagi. Hehe." Balas Eunha malah ngeledek, "Kamu takut ya?" Tanya gadis itu.

Jaehyun mengangguk dan mengiyakan pertanyaan Eunha

"Udah kamu gak usah takut. Mama aku baik kok." Ia berusaha menenangkan kekasihnya itu.

"Tapi, apa mama kamu mau nerima aku dengan kondisi aku yang kayak gini? Aku udah gak muda lagi dan aku udah punya anak."

Bu EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang