part 12

435 43 9
                                    

"Bu Eunha?" Panggil Haruto.

"Iya Haruto, ada apa?" Jawab Eunha.

"Ada yang mau saya omongin."

"Oh ya udah ayo. Mau dimana? Apa mau diruangan saya aja?"

"Boleh." Haruto mengangguk setuju.

"Bu Eunha, ada hubungan apa ibu sama ayah saya?" Tanya Haruto tanpa basa-basi setelah tiba diruangan guru cantik itu.

"H-hmm? K-kami, kami berdua..-" Eunha terbata-bata dan bingung harus menjawab apa.

"Ibu itu tau gak sih? Sadar gak sih? Saya ini gak suka sama hubungan kalian. Saya cuma mau ayah sama bunda saya lagi. Ibu ini masih muda, ibu bisa dapetin laki-laki manapun yang ibu mau. Jadi, saya minta tolong banget sama ibu, tinggalin ayah saya!" Tegas Haruto kesal.

"Tapi kami berdua saling mencintai." Balas Eunha dengan menahan tangisnya, perasaannya hancur.

"Saya tau, anda cuma mau harta ayah saya doang!"

"Jika detik ini ayah kamu tidak memiliki apa-apa pun saya akan tetap menerimanya. Ini soal perasaan, Haruto!"

"Halah omong kosong! Coba aja ayah saya miskin, jelek, udik, dekil. Masih mau?"

Skip...

"Abis darimana, bos? Kita cariin juga." Tanya Doyoung. Mereka berada dikelas karena jam masuk sebentar lagi dimulai.

Haruto mengabaikan pertanyaan sahabatnya itu dan memasang muka judes.

"Kenapa sih? Ada masalah? Cerita dong..." Desak Yoshi.

"Gak!" Haruto ketus.

"Gara-gara bokap sama pacar barunya?" Tanya Asahi spontan.

"Wahhh seriusan? Om Jaehyun udah punya pacar, siapa?" Mashiho kepo.

"Siapa lagi kalau bukan bu Eunha." Asahi.

"Eh seriusan bokap lo sama bu Eunha, bos?" Yoshi.

"Wahh enak dong kalau gitu. Lo gak usah capek-capek ngerjain ulangan udah pasti bakal dapet peringkat satu." Doyoung.

"Anjim gak gitu juga, Doy!" Mashiho.

.
.
.

Sepulang sekolah, sebelum pulang Haruto mampir terlebih dahulu kekafe dimana ia sudah berjanjian dengan seseorang.

"Maaf bun, Haruto telat."

Krystal, ibu kandung Haruto yang mendengar suara sang anakpun langsung mendongak menatapnya. "Haruto, sayang!" Ia langsung memeluk erat anaknya.

"Bunda..." Haruto menerima pelukan Krystal. Perasaan sedih bercampur bahagia kini sedang menyelimutinya.

"Sayang, maafin bunda ya!"

"Bunda gak perlu minta maaf."

"Gak nak, bunda salah. Bunda udah pergi ninggalin kamu juga ayah kamu. Maafin bunda..."

"Haruto gak benci bunda. Haruto udah maafin bunda."

Keduanya melepas pelukan masing-masing dan duduk berhadapan.

"Makasih ya sayang..." Ucap Krystal sambil mengusap telapak tangan Haruto dan menatapnya.

Haruto mengangguk,

"Gimana keadaan ayah?" Tanya Krystal.

"Ayah? Ayah, baik-baik aja bun."

"Sayang, menurut kamu kalau bunda kembali lagi sama ayah, kamu setuju gak?" Tanya Krystal lagi dan dijawab dengan anggukan oleh Haruto. "Ohh ya ampun, makasih sayang!" Tingkat percaya dirinya langsung meningkat setelah mendapat respon baik dari sang anak.

"Haruto emang pengen bunda kembali lagi. Tapi, kalau ayah? Kayaknya udah gak mungkin, bun."

"Hah? Kenapa nak? Ayah masih kecewa sama bunda?"

"Ayah udah punya pacar."

"Hah, apa?!"

"Dan pacarnya guru Haruto disekolah."

Krystal berusaha menahan kekesalannya setelah mendengar ucapan Haruto itu.

.
.
.

Malam harinya, dirumah Jaehyun-Haruto.

"Yah?" Haruto memanggil Jaehyun yang lagi sibuk diruangan kerjanya.

Fokus Jaehyun yang tadinya dilayar laptop kini ia menatap Haruto. "Eh iya sayang, ada apa?"

"Sibuk banget ya?" Tanya Haruto mendekat dan duduk dikursi depan sang ayah.

"Dikit. Tapi, gapapa buat jagoan ayah, ayah gak masalah kalau mau kamu ganggu." Jawab Jaehyun sambil senyum.

"Ayah bisa aja." Haruto canggung.

"Iya sayang, kenapa?"

"Tadi Haruto ketemu bunda."

"Dimana?" Tanya Jaehyun. Mukanya berubah datar.

"Dikafe. Setelah pulang sekolah."

"Kamu masih berhubungan dengan bunda kamu, Haruto?"

Haruto mengangguk, "Udah dua hari yang lalu bunda ngabarin Haruto dan baru tadi kita ketemu." Jelasnya, "Yah, bunda itu masih sayang sama ayah, sama Haruto juga. Dia pengen banget kembali lagi sama kita. Please yah, terima bunda lagi." Mohon Haruto.

"Gak!" Tegas Jaehyun.

"Yah, kenapa? Apa gara-gara bu Eunha ayah gak mau terima bunda lagi?" Kesal Haruto.

"Gak!"

"Terus kenapa? Udah gak usah boong, akuin aja kalau ayah lebih milih wanita itu daripada bunda Haruto!"

"Detik ini, walaupun seandainya gak ada bu Eunha, ayah tetep gak akan mau kembali lagi sama bunda kamu, Haruto! Dia itu jahat, dia itu wanita..-" Jaehyun tak kuasa melanjutkan lagi dan menghentikan kalimatnya.

"Sejahat-jahatnya dia, dia tetep ibu kandung aku. Aku sayang sama dia. Kalau ayah gak mau kembali lagi sama bunda, ayah gak perlu ngatain bunda jahat. Karena aku sama sekali gak suka!" Tegas Haruto tidak terima.

"Kamu ini kenapa sih, Haruto? Otak kamu udah dicuci sama wanita itu. Dia ngomong apa aja kekamu sampai kamu menentang ayah seperti ini? Apa kamu gak inget dulu waktu kamu masih kecil siapa yang udah ngerawat kamu, ngejagain kamu? Apa wanita itu ada bersama kita? Ya, ayah tau. Dia bunda kamu, bunda kandung kamu. Tapi, ayah mohon jangan paksa ayah. Ayah gak bisa!"

"Ayah jahat banget! Ayah egois!" Haruto yang kecewa tidak bisa menahan tangisnya lagipun memilih keluar meninggalkan ayahnya.

Bu EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang