part 13

472 48 14
                                    

"Ko, gue mau ngomong sama lo!" Ucap Haruto. Ia menarik Nako menjauh dari teman-temannya.

"Haruto lepasin! Lo mau bawa gue kemana?" Tanya Nako sambil meronta tidak mau. Ia sedang ngegosip sama teman-temannya dikelas.

Haruto tak menjawab, ia fokus menyeret Nako dan membawanya ke rooftop.

"Apaan sih!" Nako langsung menghempas tangan Haruto dari pergelangan tangannya. "Sakit tauk!"

"Ko, bilangin ya sama tante lo, suruh dia tinggalin bokap gue!" Haruto sengak.

"Kenapa harus gue? Lagian bokap lo sama tante Eunha kan saling cinta, emangnya kenapa?"

"Gue gak suka!" Tegas Haruto kesal. "Gue mau lo suruh tante lo buat tinggalin bokap gue, kalau gak..-"

"Kalau gak apa?" Sambar Nako terpancing emosi, "Lo mau ngapain, hah?"

"Intinya gue mau mereka berdua putus!"

"Jahat banget sih lo!" Maki Nako, "Mereka berdua itu saling cinta, kenapa lo mau misahin mereka? Lo sadar gak sih, bokap lo tuh sayang banget sama tante Eunha, mereka saling cinta dan gue yakin yang lo lakuin ini bakalan nyakitin bokap lo!"

"Gue juga yakin, nyokap gue bakalan berhasil nyembuhin luka hati bokap gue!"

"Maksud lo?"

"Ya. Gue mau bokap gue balik lagi sama nyokap gue!"

"Bokap lo mau rujuk?" Tanya Nako setelah mendengar jawaban Haruto, tanpa sadar Nako meneteskan airmata. Ia menangis dan juga sedih.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Haruto terkejut. Yang tadinya sengak berubah panik. "Ko, lo gapapa kan?" Tanyanya lagi dan mendekati Nako.

"Stop!" Cegah Nako agar Haruto tidak mendekatinya, "Gue kecewa sama lo. Lo egois, lo mentingin diri lo sendiri tanpa mikirin perasaan orang lain. Orang yang jelas-jelas udah baik banget sama lo!"

"T-tapi...?" Hati Haruto seketika sesak mendengar ucapam Nako yang seakan-akan semua ini adalah salahnya. Padahal dia melakukan semua itu untuk bundanya, ia ingin keluarganya kembali utuh. Apa itu salah?

"Lo gak pernah bisa berubah! Lo keras, lo batu, lo egois!" Tegas Nako mencaci Haruto saking geramnya. Jelas ia tidak terima dengan sikap lelaki itu yang ingin memutuskan hubungan tante Eunha dengan om Jaehyun. Ia sangat tau betul, keduanya sangat saling mencintai dan jika harus dipisahkan akan menyakiti satu sama lain.

"Emang gue salah kalau gue pengen bahagia? Pengen punya keluarga lengkap kayak anak-anak lain, kayak elo juga?" Ucap Haruto dengan mata berkaca-kaca dan jika dikedipkan airmatanya langsung tumpah.

"Gak. Itu terserah lo dan gue gak peduli itu!" Nako yang sudah diujung muak berbalik badan dan bersiap untuk pergi.

"Jangan tinggalin gue!" Teriak Haruto spontan. Nako yang hampir pergipun tanpa sadar langkahnya tiba-tiba terhenti.

"Gue minta maaf." Lirih Haruto. Ia pun mendekati Nako dan memeluknya dari belakang. (Gapapa ya, udah kelas 3 kok🤪)

Nako terdiam. Ia tidak bereaksi apa-apa. Hanya tangis yang ia perdengarkan. Ia sayang tante Eunha dan ia tidak ingin tante kesayangannya itu sedih kalau harus berpisah dengan orang yang disayangnya.

Tak lama, setelah sadar ia segera melepas dan menolak pelukan Haruto dan berbalik badan menghadapnya. "Emang batu bisa ngerasa bersalah juga ya?" Sindir Nako.

"Gue cuma gak mau liat lo nangis. Jujur, hati gue sakit liat lo nangis apalagi tangisan itu karena gue, Nako! Gue masih sayang sama lo." Aku Haruto menatap kedua mata Nako yang masih ada tetesan iluh dipipinya.

"Apa? Sayang?" Gadis Yabuki itu terkejut.

"Gue sayang sama lo." Ucap Haruto lagi.

Tanpa respon apapun, Nako langsung lari pergi dari rooftop dan meninggalkan Haruto.

"Ko!" Teriak Haruto refleks.

"Maksudnya apaan sih? Bukannya waktu itu dia bilang kecewa banget sama gue dan diajak balikan gak mau. Kenapa sekarang dia bilang kalau dia masih sayang? Haruto, lo bener-bener susah dipahami." Gerutu Nako sambil lari.

.
.
.

"Mas, kemarin Haruto ngasih tau aku. Dia minta sama aku buat mutusin hubungan kita." Adu Eunha dengan wajah flat. Pandanganya fokus kedepan enggan menatap Jaehyun disampingnya.

Keduanya berada dimobil Jaehyun. Pria itu meluangkan waktu untuk menjemput Eunha pulang dari sekolah dan mereka sekarang sedang berada dijalan.

"Ya. Dia juga minta saya buat kembali lagi sama bundanya." Jawab Jaehyun tidak terlihat seperti biasanya. Terlihat ada beban masalah yg cukup berat untuk dijalaninya.

"Terus? Kamu mau rujuk sama mantan istri kamu itu?"

Pertanyaan Eunha itu sukses membuat Jaehyun terkejut. Pria itu langsung menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan dan menoleh kearahnya. "Kalau saya rujuk sama dia, kamu gimana?" Tanya Jaehyun, matanya berkaca-kaca menatap Eunha.

"Ya gak gimana-gimana!" Jawab Eunha berusaha tegar, "Kalau itu buat kalian bahagia, ya gapapa lakuin aja."

"Berati kamu gak benar-benar cinta sama saya, Na."

Spontan Eunha menatap tajam Jaehyun. Ia tidak terima dengan kesimpulan pria itu yang meragukan perasaannya, kalau dia benar-benar sangat mencintai Jaehyun.

"Kalau kamu serius cinta sama saya, kamu pasti bakal perjuangin saya. Bukan malah disuruh buat rujuk beneran!" Lanjut Jaehyun.

"Kalau itu buat anak kamu dan kamu bahagia, kenapa enggak mas?"

"Yang buat bahagia saya itu kamu."

"Tapi buat Haruto? Kamu harus belajar jadi orangtua yang gak egois. Anak kamu gak suka sama aku, sama hubungan kita! Toh kalau masih harus dilanjutin, percuma juga. Pasti bakalan lebih sakit dari ini!"

"Terus kamu maunya gimana?"

"Yang terbaik." Jawab Eunha nangis.

"Menurut saya kamu yang terbaik."

"Tapi enggak menurut Haruto!" Tegas Eunha. "Mending kita udahan aja, pak Jaehyun. Kita hidup masing-masing. Anggap saja kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya."

"Eunha, saya gak bisa. Saya gak mau kehilangan kamu. Kamu adalah belahan jiwa saya. Saya mohon, jangan tinggalin saya, Jung Eunha!" Jaehyun tidak bisa lagi menahan tangisnya didepan Eunha. Ia terlihat sangat rapuh untuk seorang pria.

Keduanya menatap satu sama lain.

"Gak bisa pak Jaehyun!" Tolak Eunha mantap, " Saya turun disini!" Iapun langsung turun dari mobil Jaehyun.

Jaehyun? Ia hanya mematung. Tidak ada sama sekali niat untuk mengejar Eunha. Dia bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus ia perbuat. Disatu sisi, Haruto adalah segalanya bagi Jaehyun. Dan sedangkan Eunha, pria itu juga sangat-sangat mencintai dia.

Bu EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang