"Semenjak mengenal kehidupanmu, aku jadi tau apa itu rasa sakit. Dan, kini aku berharap semenjak dirimu mengenal kehidupanku, aku harap kamu jadi tau apa itu luka."
🌝🌝🌝
"Rea, pulang kuliah kita bisa makan di restaurant langganan kita kan?" seorang pria tampan dan incaran banyak kaum hawa itu menghampiri seorang gadis yang tengah duduk seorang diri menunggu sahabatnya.
Gadis yang disapa "Rea" itu tampak mengubah ekspresinya menjadi malas. "Iya." sahut gadis itu dengan senyum terpaksa. Tapi, pria tersebut tidak pernah menganggap Rea terpaksa menjalani semua ini.
Pria itu pun tersenyum senang dan mencium kening Rea sebagai rutinitas sebelum mereka harus dipisahkan karna berbeda kelas dan jurusan. "Makasih sayang, aku ke kelas dulu ya. Kamu nunggu Nena kan? Setelah itu masuk kelas dan jangan bolos, ya."
Rea mengangguk kemudian melihat kepergian pria tersebut, tidak mempedulikan apapun gadis itu langsung fokus scrolling timeline sosial media yang membuat siapapun akan menjadi kecanduan.
POINT OF VIEW CLEARESTA PUTRI
Clearesta Putri, itu namaku. Nama yang cantik bukan? Tentu saja, begitu pula dengan parasku. Aku tidak memuji diriku sendiri, tapi itu sudah sering dikatakan oleh teman-teman atau pun lelaki yang mencintaiku. Aku berkebangsaan Indonesia, tetapi mamaku berkebangsaan Rusia.
Banyak yang mengatakan aku mirip mamaku, sehingga mereka yang sudah tau tentang kehidupanku tidak asing lagi dengan parasku yang cantik jelita. Aku adalah anak semata wayang, aku bukan tipe orang yang suka memiliki teman banyak.
Aku juga tidak merasa kesepian walaupun aku hanya tinggal dirumah sendirian jika kedua orang tuaku sedang bekerja di luar kota dan memakan waktu yang lama. Karna kebetulan aku adalah tipe orang yang suka menyendiri. Tapi, jangan salah aku memiliki seorang sahabat yang mungkin sudah bersahabat dari kandungan ibu kita masing-masing.
Namanya Nia Reynata. Aku biasanya memanggil Nena agar lebih mudah. Dia adalah sahabatku yang selalu bersama, kita selalu satu sekolah dan sekarang satu kampus. Bukan kebetulan, tapi memang sengaja. Nena bilang, kita harus bersama-sama sebelum menikah nanti dan diatur oleh suami.
Clearesta, karna namaku sulit untuk dipanggil, jadi mama memberikan panggilan "Rea" dan sampai sekarang aku dikenal dengan nama itu. Aku duduk dibangku kuliah semester 6 jurusan designer karna aku sangat menyukai dunia style dan design.
Sedangkan sahabatku, Nena dia memilih mencari dunia kedokteran, karna gadis itu bisa dibilang genius dalam materi biologi. Satu tahun lagi aku akan lulus dengan gelarku dan sepertinya waktu terasa sangat cepat.
Di usiaku yang bisa dibilang sudah dewasa, pastinya aku memiliki pasangan. Ya, pria yang mencium keningku tadi adalah kekasihku, Karel Anggara. Setiap kaum hawa mendengar namanya, sudah pasti pujian akan selalu terlontar.
Pria blasteran Indonesia-Jerman itu adalah kekasihku selama 3 tahun belakangan ini. Orang-orang pasti berpikir jika aku adalah gadis beruntung yang bisa menjadi kekasih seorang Karel. Tapi, kalian salah. Selama 3 tahun ini aku menjalani hubungan dengan terpaksa, dan tanpa cinta.
Karel tidak tau bagaimana perasaanku sebenarnya, yang ia tau aku fine-fine saja menjalani ini semua. Karel menyukai ku sejak kami SMA, tapi aku tidak pernah menanggapi hal tersebut. Hingga saatnya dimana Karel menembakku ditengah lapangan dengan persiapan yang lebih dari kata luar biasa.
Aku saat itu bingung, untuk membuka hati pada Karel pun rasanya sulit. Tapi, aku berpikir dua kali Karel adalah orang yang terkenal, lahir di keluarga kaya raya, dan hidupnya yang sempurna. Aku bisa memanfaatkan ketenarannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clearesta
RomanceMencintaimu adalah kesalahan, Meninggalkanmu adalah bencana, Membencimu adalah ketidakadilan. "Perjalanan hidup itu sama seperti sebuah cerita di novel. Kita tidak tau alur yang dibuat oleh penulis akan berakhir indah atau justru buruk. Sama seperti...